Share

|82|. Untuk Berbulan Madu

Tidak ada lagi percakapan yang mengalir setelahnya. Pasha terdiam dalam keheningan dan Hana kembali tertidur dengan pijatan lembut Pasha di pelipisnya. Hingga sore harinya, tepat setelah shalat ashar yang diimami oleh Pasha. Hana kembali memperoleh ketenangannya. Dia pergi mencium punggung tangan Pasha khidmat dan Pasha mengecup lembut keningnya.

Seperti itu, mereka seperti pemandangan suami-istri yang mencinta satu sama lain.

Tapi Hana harus menelan kepahitan, mengingat Pasha yang sama sekali tidak mencintainya. Perasaan pria itu terhadapnya, hanya sebatas kepemilikan terhadap barang antik yang berharga. Hana tidak akan melupakan fakta menyedihkan itu.

"Kita akan menggunakan jet pribadi lagi pak?" Hana melabuhkan punggungnya ke kursi bewarna keemasan. Itu menyambut nya dengan kenyamanan sempurna.

"Ya"

Pasha tidak langsung duduk. Dia berjalan mencari selimut dan kemudian pergi menyelimuti Hana.

"Lain kali kita cukup menggunakan pesawat biasa saja, sangat boros jika selalu menggun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status