Share

Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan
Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan
Penulis: Almiftiafay

1. Perjodohan Darurat

“Apa?! Menikah dengan Pak Kelvin? Papa bercanda?!”

Amaya hampir saja menjerit saat mengatakan itu pada sang ayah—Athan—yang sedang berbaring di atas ranjang rawat rumah sakit.

Mata Amaya melebar pada ayahnya yang mengangguk dengan tegas membenarkan, “Iya, May,” jawabnya.

“Nggak mau!” tolak Amaya. “Pak Kelvin itu umurnya jauh beda sama aku! Papa belum tahu saja gosip apa yang dibilang sama semua mahasiswa kalau dia itu sukanya sama … cowok juga,” lanjutnya sedikit lirih.

“Mengarang!” kata ayahnya, mendengus mendegar celotehannya.

Amaya hampir saja kembali memprotes Athan sebelum pria yang rambutnya bersemburat putih itu menyela, “Gimana kalau ini permintaan terakhir Papa?” tanyanya. “Apakah kamu juga masih akan menolak?”

“Pa—“

“Papa lelah menghadapi kamu yang nakal dan nggak bisa diatur!” potongnya. “Menikahlah … maka dengan begitu kamu akan memiliki tanggung jawab dan memikirkan sesuatu bukan untuk kesenanganmu sendiri.”

Bibir Amaya tertekuk sedih. Ia tak serta-merta menjawab ayahnya, melainkan lebih dulu memandang seorang pria berkemeja hitam yang berdiri tak jauh dari pintu.

Kelvin Indra Asgartama, pria yang namanya disebutkan oleh ayahnya itu ada di sini. Kelvin yang tadi kebetulan ada di rumah orang tuanya yang bertetangga dengan Amaya membantu Athan yang jatuh pingsan terkena serangan jantung.

Sebelumnya tak ada yang salah dengan Athan, ayahnya itu baik-baik saja bahkan saat menjemput Amaya yang ada di kantor polisi karena menabrak seorang pedagang sayuran.

Amaya yang tak memiliki surat izin mengemudi diamankan polisi sebelum diamuk ibu-ibu yang sedang berbelanja. Untungnya … kejadian tersebut tidak mengakibatkan cedera berat—selain si bapak sayur yang luka ringan dan dagangannya amblas—serta berakhir dengan cara kekeluargan.

Tetapi sebagai gantinya, justru ayahnya yang tumbang. Amaya yang dilanda kepanikan meminta bantuan dari rumah seberang, yang berbaik hati membawa Athan ke rumah sakit.

Lalu saat ayahnya sadar, Amaya malah dijodohkan dengan gunung es bernama Kelvin.

“Pokoknya … aku nggak mau nikah sama Pak Kelvin,” putus Amaya dengan suara yang bulat. Matanya berair menatap Kelvin yang hanya bersedekap di antara kedua orang tuanya, menikmati perdebatan Amaya dan Athan.

“Lalu mau jadi apa kamu?” tanya Athan. “Kamu sudah sering ribut dengan mahasiswa lain, dan baru saja menyetir mobil saat Papa sudah melarangmu? Kamu nggak bisa diatur, Amaya!”

“Aku ribut juga karena—”

“Harus bilang apa Papamu ini saat bertemu dengan Mamamu di akhirat nanti, May?” potong Athan mendesak.

“Papa nggak akan pergi secepat itu menyusul Mama!” tepis Amaya tak terima jika ia juga harus kehilangan sang ayah.

“Sure, asalkan kamu mau memenuhi keinginan Papa.”

“Tapi Pak Kelvin itu dosenku, Pa,” terang Amaya. “Gimana aku bisa nikah sama dia?”

‘Atau lebih tepatnya apa ada manusia yang tahan hidup dengan sikapnya yang seperti kulkas itu?’ lanjut Amaya dalam hati. Menolak mentah-mentah perjodohan darurat ini!

Amaya menoleh pada Kelvin yang tampak mendengus saat ibunya berujar, “Terima saja,” bujuk ibunya Kelvin. “Om Athan ‘kan pernah membantu dan membuat keluarga kita bisa hidup dengan baik selama ini, Vin,” tuturnya lembut. “Kamu ganteng, Amaya cantik, apa lagi yang kurang? Menikahlah dan bimbing dia sebagai cara kita membalas budi.”

“Apa yang Mama harapkan dengan aku menikahinya?” tanya Kelvin lirih. “Papanya saja menyerah, bagaimana aku bisa menjinakkannya?”

‘Menjinakkan?’ ulang Amaya dalam hati. ‘Dia pikir aku ini kuda liar?!’

Sociopath itu benar-benar menunjukkan wajah aslinya! Mulutnya tak bisa dijaga!

“Apakah … Nak Kelvin juga nggak setuju?” tanya Athan dari ranjang tempat ia berbaring. Matanya yang sayu menatap penuh harap.

“Saya nggak pernah ada pikiran ke sana, Om,” jawabnya. “Apalagi menikah dengan Amaya.”

“Baguslah!” sahut Amaya, mendengus pada Kelvin. “Lagian saya juga punya pacar yang seribu kali jauh lebih ganteng daripada Pak Kelvin!”

“Aah … cowok kerempeng itu?”

Ulu hati Amaya rasanya tertohok mendengar betapa tanpa bebannya Kelvin saat menyebut pacarnya sebagai ‘cowok kerempeng.’ Sepasang matanya membola memandang Kelvin yang bahkan ekspresi wajahnya tak berubah sekalipun ibunya mendesis mengisyaratkan agar ia sebaiknya diam saja!

“Pak Kelvin jangan body shaming dong!” tuding Amaya, rahangnya mengetat memandang Kevin yang justru menyunggingkan seringai.

“Dari mana saya body shaming?” tanya Kelvin. “Bukankah itu benar? Saya curiga dia pemakai—“

“Anda nggak berhak menilainya seperti itu!” potong Amaya menggebu-gebu.

“Uhuk—uhuk—“ Athan terbatuk-batuk, pria itu memegangi dadanya yang membuat Amaya dengan cepat menoleh padanya.

“Papa ….” panggilnya cemas.

“Sudah, nggak usah bertengkar,” pinta Athan. “Dan nggak usah menikah.”

Amaya senang karena akhirnya ayahnya berubah pikiran sehingga ia tidak perlu menikah dengan—

“Biar Papa mati saja dengan nggak tenang,” lanjut Athan yang membuat Amaya urung bersuka cita. Amaya mendekat seraya meraih kedua tangannya yang terasa dingin. “Jangan, Pa ….” lirihnya menahan air mata. “Aku sudah kehilangan Mama loh, masa iya Papa juga akan ninggalin aku?”

Athan tidak menjawab selain meremas dadanya semakin kuat. Matanya terpejam saat napasnya terengah-engah dan ia kembali tidak sadarkan diri.

“PAPA!” panggil Amaya seraya mengguncang tubuh Athan yang tak memberikan reaksi selain pulse yang semakin melemah di layar monitor.

“PAPA!”

Amaya berseru, ketakutan memenuhi dadanya, mengubahnya pada putus asa yang samar memberi petunjuk betapa menyakitkannya sebuah kehilangan.

Ibunya Kelvin meraih kedua bahunya, memintanya menyisih memberi ruang saat dokter dan beberapa perawat datang untuk memeriksa kondisi Athan.

Kaki Amaya terasa lemas kala melihat tubuh ayahnya yang berguncang saat alat kejut jantung diletakkan di dadanya.

“Jangan tinggalin aku, Pa!”

Matanya basah saat jemarinya mengepal saling memberi kekuatan.

Kelegaan yang besar menimpanya saat mereka kembali bisa melihat denyut teratur detak jantung Athan.

“Beliau memang membaik,” ujar dokter saat mendekat pada Amaya dan mereka yang berdiri di sisi lain ruangan. “Tapi kami tidak bisa menjamin Pak Athan akan bisa bertahan lebih lama jika sekali lagi kondisinya drop.”

Mendengar itu, hati Amaya sakit.

Ia mendengar desah napas ibunya Kelvin sebelum wanita itu mengatakan, “Kalian dengar itu?” tanyanya, bergantian memandang Amaya serta anak lelakinya yang menunduk. “Hidupnya sudah nggak lama lagi dan kalian masih menolak memenuhi keinginan terakhirnya? Baik—“ Wanita berambut sebahu itu mengangguk seraya bersedekap. “Nanti kalau Pak Athan benar-benar pergi dan kalian nggak sempat memenuhi keinginannya, kalian yang akan menyesal!”

Ibunya Kelvin mendengus teriring oleh suaminya yang menyahut, “Kalian tolong pikirkanlah ….”

Amaya menelan ludah dengan gugup. Ia memandang Kelvin melalui sudut matanya sebelum menatap Athan yang terpejam di atas ranjang rawatnya.

Bibir Amaya gemetar, ia dirundung oleh ancaman rasa bersalah seandainya Athan pergi dan ia tak mau mengabulkan keinginan terakhirnya.

Tapi jika ia lakukan permintaan itu, bukankah artinya dirinya akan terperangkap dalam pernikahan bersama dengan Kelvin?

Lalu bagaimana hubungannya dengan pacarnya?

‘Sial!’ umpatnya dalam hati.

‘Tapi yang lebih penting biar Papa sembuh dulu ‘kan sekarang?’ batinnya mempertimbangkan. Barangkali ayahnya akan membaik dan hidup lebih lama jika Amaya menuruti keinginannya.

Seisi ruangan yang tadinya tenggelam dalam senyap tiba-tiba hidup saat Amaya membuka suaranya yang serak dan menahan tangis.

“Baik,” katanya. “Saya akan pikirkan keinginan Papa agar saya menikah sama Pak Kelvin.”

….

Komen (5)
goodnovel comment avatar
Eva
Wahh asik nih ceritanya, FL nya bukan tipe tipe yang lemah. Pasti jadi Tom and Jerry deh mereka tiap hari berante
goodnovel comment avatar
Nissya
Wah wah amara ini cewek yang ...... sifatnya hampir kaya kakak nya Gavin...
goodnovel comment avatar
Diahayu Aristiani
ngatain cowok amaya kerempeng. dasar pak dosen kelvin yg berotot. apa perjalanan menuju pernikahan mereka akan lancar?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status