Share

Bab 22

“Sepertinya aura habis melewati malam panjang,” kata Akbar menyapa menjadi sambutan Anggara ketika sampai di kantornya.

Anggara masih menahan handle pintu mendesah panjang. Dada naik turun melihat sudah ada Akbar di ruangan.

“Ada angin apa kamu sepagi ini sudah di kantorku?” Anggara berkata datar raut wajahnya nampak jelas tidak suka kehadiran Akbar. Apalagi Akbar kini di kursi kebesarannya seolah ini ruangannya, padahal sebaliknya ini ruangannya dan dirinya berasa jadi tamu kali ini.

“Apa jam sekarang masih dikatakan pagi bagi CEO Cakra grub?” Bukan jawaban melainkan pertanyaan bernada jengkel terdengar keluar dari mulut Akbar. “Sepertinya tebakanku benar. Kamu melewatkan beberapa putaran?”

“Masih Ayah status CEO.” Anggara berkata malas. Mengelak pertanyaan terakhir Akbar. Bohong kalau dirinya lupa, masih sangat ingat. Bahkan kini membekas beda kalau yang pertama, hanya sekilas karena pengaruh alkohol.

“Bukannya sebentar lagi. Ayah Rasyid berkata dalam proses perubahan status baru.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status