Share

Bab 21

Eva menahan rasa sakit di bagian inti tubuhnya, mengabaikan rasa sakitnya langsung berlari ke kamar mandi. Air mata bagaikan kran yang tidak terhenti terus mengalir. Isak tangisan keras di bawah shower air dingin ia lakukan. Raungan terdengar begitu menggema di kamar mandi.

Terdengar histeris dan miris di ruang persegi yang tidak begitu luas namun tidak juga sempit. Rasanya perih, tidak hanya bagian bawah karena perlakuan kasar Anggara kedua kalinya, tetapi juga hatinya merasa kecewa sakit yang luar biasa.

Eva menatap Anggara terlihat tidur nyaman. Kamar masih memberantakan tidak terbentuk, jejak masih terlihat. Bahkan Anggara masih tertutup dengan sedikit selimut tanpa mengenakan satu benang ditubuhnya. Pakaian tercecer di lantai, Eva tidak berniat membereskan.Tidak berniat apapun selain beranjak pergi dari kamarnya.

Masih dengan isakan sesekali terdengar ia keluar dari kamar begitu menorehkan jejak luka. Luka kedua kalinya. Lagi-lagi air mata seolah sulit dibendung, meski semua suda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status