Share

Bab 24

“Tumben Ayah datang ke kantor.” Anggara masuk tanpa duduk menyapa ayahnya yang kini terduduk di kursi kebesarannya. Meski tanggung jawab penuh masih atas nama Ayahnya, tetap Anggara juga mendapatkan wewenang mengambil alih perusahaan, hanya namanya saja belum diresmikan menjadi CEO berikutnya.

“Kenapa kamu tidak beritahu kami soal mertua kamu yang sakit? bahkan sudah empat hari! kamu ….” Ayah Rasyid menunjukkan jari telunjuknya. Wajahnya menegang, tatapan begitu tajam dengan sorot mata nampak serius bercampur kecewa. Suara terpotong dengan helaan napas panjang keluar dari bibirnya.

“Bahkan ketika pemakaman hingga malam kamu tidak ada. Ketika dihubungi selalu dialihkan. Eyang menyerahkan berkas dan semua akan beralih mulai hari Senin besok, sepertinya ini yang kamu inginkan sudah terwujud.”

Ayah Rasyid menyerahkan map coklat, hanya sebatas meletakkan di meja kerjanya dulu kini sangat rapi sekali. Kemudian meninggalkan ruangannya. Anggara yang belum duduk terpaku, muka nampak terk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status