Share

Bab 979

Penulis: Anggur
Odelina tidak meminta mahar dulu, makanya bisa diperlakukan seperti itu.

Namun, uang mahar juga tidak boleh lebih dari yang biasa diminta orang. Orang tuanya langsung menyebut nilai yang besar seperti itu, sama saja dengan memeras keluarga suaminya agar bisa mensubsidi kedua kakaknya. Sama saja dengan menyuruhnya untuk hidup dengan susah setelah menikah.

Dia tidak bisa menyetujui hal itu.

Apalagi sekarang Roni sudah menyuruhnya mengatur uang. Roni tidak akan mengeluarkan sepeser pun untuk membeli apa pun yang perlu dibeli untuk renovasi rumah mereka. Dia yang akan mengeluarkannya. Setiap kali mengeluarkan uang, dia merasa sayang.

Kalau belum menikah memang belum tahu kalau biaya berumah tangga itu sangat mahal.

Dia sudah berumah tangga sekarang, jadi dia mulai belajar untuk mengatur anggaran dengan cermat. Terlebih lagi, dia dan Roni sedang menganggur sekarang.

Meskipun mereka punya sedikit tabungan, tapi tidak punya pemasukan dan hanya ada pengeluaran sekarang. Jadi, mereka harus teta
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Hamdani Abdullah
makin kesini makin bertele-tele
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 980

    Rita melangkah maju untuk menggendong Russel, lalu menciumi wajah anak itu sampai anak itu mengerutkan keningnya, baru dia berhenti.“Russel, Nenek datang buru-buru tadi, jadi nggak membelikanmu mainan. Nenek kasih Russel uang saja, ya. Kamu simpan uangnya dan minta Mama untuk mengantar Russel beli mainan. Russel bisa membeli apa pun yang Russel mau.”Sambil mengatakan itu, Rita mengeluarkan segepok uang, mengambil beberapa ratus ribu dan memberikannya kepada Russel.“Tante.” Odelina buru-buru menghentikan Rita. Dia menggendong putranya kembali dan berkata, “Tante, jangan berikan uang kepada Russel. Dia masih kecil. Kalau dia terbiasa diberi uang, nanti dia akan minta uang terus untuk membeli barang. Itu kebiasaan yang buruk.”Rita berkata, “Kalau begitu kamu saja yang ambil. Uangnya dari Mama, untuk beli barang Russel.” Dia menyerahkan uang itu kepada Odelina seraya mengatakan itu.Odelina mendorong kembali uang itu dan berkata, “Tante, Russel nggak butuh apa-apa sekarang. Nggak per

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 981

    “Odelina, kamu butuh karyawan nggak di tokomu? Aku lagi nggak punya pekerjaan sekarang, dan umurku juga sudah semakin tua, jadi nggak mudah mendapatkan pekerjaan lagi. Aku nggak bisa bersaing dengan gadis-gadis yang masih muda.”“Kalau kamu mau cari orang, pekerjakan aku saja. Aku nggak akan meminta gaji yang terlalu tinggi. Kasih aku 14 sampai 16 juta saja sebulan. Aku akan menanggung biaya makan dan tempat tinggal sendiri.” Shella mengubah topik pembicaraan.Rita juga mendukung perkataan putrinya, berkata kepada mantan menantunya, “Odelina, Shella sudah lama menganggur, Kamu juga pasti terlalu capek kalau membuka toko sendiri sambil harus menjaga Russel. Kalau kamu mempekerjakan orang, kamu juga bisa lebih santai. Shella bukan orang asing. Dia juga bisa melakukannya. Lebih baik kamu mempekerjakan dia daripada orang lain. Kalau nanti orang yang kamu pekerjakan ternyata nggak jujur, jadinya seperti mengundang serigala ke dalam rumah.”“Russel Mama saja yang jaga. Kamu bisa berbisnis de

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 982

    “Nenek, ada masalah apa? Kasih tahu aku. Nggak perlu minta bantuan Daniel.”“Nggak perlu bantuanmu. Jangan banyak tanya, berikan saja nomor Daniel pada Nenek.”Stefan memberikan nomor kontak temannya kepada neneknya dengan curiga. Dia masih belum menyerah dan bertanya, “Nek, apa yang terjadi? Kenapa Nenek mencari Daniel?”“Bukan urusanmu. Kamu kerja saja.”Setelah mendapatkan nomor Daniel, Sarah langsung menutup telepon cucu kesayangannya itu.Stefan yang ada di seberang telepon tercengang dan tidak bisa berkata apa-apa.Dia hanya ingin tahu, apa tidak boleh?Sarah menghubungi Daniel. Setelah Daniel menjawab teleponnya, dia berkata kepada Daniel dengan nada yang sangat cemas, “Daniel, gawat. Gawat. Orang-orang nggak tahu malu itu datang menindas Odelina lagi. Itu, mantan ibu mertua dan kakak iparnya iri melihat Odelina buka restoran dan meminta Odelina untuk memberikan restoran itu pada mereka. Odelina nggak bisa melawan mereka berdua sendirian. Dia sudah nggak segemuk dulu lagi.”“Nen

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 983

    “Aku akan segera ke sana. Odelina, maaf.”Roni mewakili ibu dan kakaknya, meminta maaf pada Odelina, lalu segera menutup telepon.Dia mengambil kunci mobil dan berkata kepada ayahnya, “Pa, Mama dan Kak Shella pergi ke tempat Odelina lagi dan mempermalukan diri mereka sendiri. Papa ikut aku pergi ke sana dan bawa mereka pulang.”Raut muka Andi, ayah Roni, langsung berubah masam. Dia teridma sebentar, lalu berkata, “Benar-benar bikin malu.”Keluarga yang awalnya baik-baik tercerai berai. Menantu yang baik diganti dengan menantu baru. Lalu, istri dan putrinya malah menginginkan menantu yang lama lagi. Setiap hari pergi mencari dan mengganggu menantu lama. Bikin malu saja.“Setelah kamu dan Yenny mengadakan resepsi pernikahan, Papa akan membawa mamamu pulang ke kampung. Mulai sekarang, kalau nggak ada urusan penting, nggak perlu ke kota.”Andi pikir, dia sebaiknya membwa istri dan putrinya pulang ke kampung. Dengan begitu, mereka bisa menjaga jarak dengan menantu baru mereka. Kalau ada jar

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 984

    Nenek Sarah juga diam saja.“Pak Daniel, gimana Bapak bisa tahu kalau mereka datang ke sini?” tanya Odelina langsung setelah sadar dari keterkejutannya.Daniel melepaskan Russel yang meronta di pelukannya. Dia sudah memberi Russel begitu banyak mainan kincir angin, tetapi Russel tetap tidak menyukainya. Daniel merasa sangat gagal menjadi seorang paman bagi anak itu. Masa membuat anak berusia tiga tahun menyukainya saja tidak bisa.“Nenek Sarah meneleponku dan bilang mantan mertua dan kakak iparmu datang membuat masalah di sini. Dia menyuruhku cepat bawa orang ke sini untuk datang membantu. Aku khawatir mereka akan membuat Russel ketakutan dan menyakiti Nenek Sarah, jadi aku segera datang membawa satpam.”“Kalian nggak kenapa-apa, ‘kan?”Odelina jadi paham. Pantas saja Daniel tiba-tiba datang ke sini. Ternyata Nenek Sarah yang meneleponnya untuk meminta tolong.Siapa suruh kantor Lumanto Group ada di dekat sini.Jadi, wajar saja kalau Nenek Sarah menelepon untuk meminta bantuan Daniel.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 985

    Daniel terdiam sejenak, lalu berkata, “Stefan, apa maksud nenekmu? Apa jangan-jangan dia salah paham, berpikir aku menyukai Odelina? Aku benar-benar, murni, hanya menyukai Russel, anak wanita itu.”Stefan merasa penjelasan temannya itu agak dipaksakan.Neneknya biasanya pintar menilai orang.Kalau Daniel sama sekali tidak tertarik pada kakak iparnya, neneknya tidak akan mungkin mengetes Daniel.Dulu, Stefan juga merasa Daniel dan Odelina sering sekali bertemu.Di kota besar dan ramai seperti Mambera ini, kedua orang itu sering sekali bertemu. Kalau bukan jodoh, apa artinya?“Iya, aku juga menyukai anak itu, Russel. Kalau kamu nggak menyukai kakak iparku, itu urusanmu. Aku juga nggak peduli. Hanya saja, aku berharap kamu memang hanya menyukai Russel, bukan karena ingin mendekati mamanya.”Daniel adalah teman baik Stefan. Stefan sangat paham pada temannya ini, tapi dia merasa temannya ini tidak cocok dengan kakak iparnya. Sebenarnya, itu karena ibu Daniel susah dihadapi.Bukan hanya kare

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 986

    Dia juga tidak kebingungan lagi.Amelia memang beberapa tahun lebih muda darinya, tapi wanita itu memang kakak sepupu Olivia. Jadi, wajar saja kalau dia ikut memanggil wanita itu dengan sebutan Kak Amelia.“Iya, aku datang ke sini untuk menjemput Oliv. Kamu bolos kerja?”Stefan berkata dengan suara rendah, “Pekerjaanku sudah selesai, jadi kalau aku pulang lebih awal, nggak ada yang akan mengatakan apa-apa.”Amelia mengerutkan bibirnya. Stefan adalah bos di Adhitama Group. Dia yang memiliki wewenang untuk mengambil keputusan terakhir. Kalaupun dia tidak ke kantor selama sebulan, tidak akan ada yang berani mengatakan apa-apa. Apalagi kalau hanya sesekali meninggalkan kantor lebih cepat.”“Pak Stefan sangat sibuk, tapi kalau untuk Oliv, Pak Stefan terkesan sangat santai.”Kata-kata Amelia itu mengandung sarkasme.Dulu, Stefan bahkan tidak punya waktu untuk bertemu dengannya. Ternyata bukan karena tidak punya waktu, tetapi karena tidak ingin melihatnya.Kalau Stefan suka padanya, tidak ped

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 987

    Amelia sangat menyayangkan fakta bahwa dia tidak bisa menjadi kekasih Stefan, tapi dia bisa menghadapi Stefan dengan tenang sebagai ipar pria itu. Dia dengan tulus berharap Olivia bahagia.Stefan mengerjapkan matanya. Dia sedikit terkejut.Dia mengira Amelia akan mencoba menjelek-jelekan dirinya di depan Olivia.“Mobil yang bannya kempes di luar itu milik Bobby?”“Iya, punya dia.”Stefan mengeluarkan ponselnya dan berkata, “Aku akan menelepon polisi lalu lintas untuk menderek mobil itu pergi. Di sana makan tempat dan mengganggu lalu lintas.”“Dia sudah datang dua kali dan melihatnya diam-diam, mungkin karena dia ingin memanggil mobil derek untuk menderek mobil itu kalau aku nggak ada.” Olivia berkata dengan nada ironis, “Dia seperti itu karena merasa takut dan bersalah.”“Ngomong-ngomong, aku mau bilang, sepupumu itu sudah memiliki janji dengan dokter di rumah sakit di kota mana gitu, untuk melakukan operasi plastik. Kamu maunya dia dioperasi jadi seperti apa?”Olivia berkata dengan ke

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3637

    Meski disindir oleh ibunya, Felicia tetap tak goyah. Dia berkata, “Tentu saja aku perhatian sama mamaku sendiri. Mau sejahat apa pun, aku tetap bakal peduli.”“Memangnya aku apain kamu? Apa aku ada jahat sama kamu selama ini. Kalau kamu bukan anak kandungku, dari apa yang sudah kamu lakukan selama ini, punya sembilan nyawa pun nggak cukup.”“Iya, iya. Aku seharusnya berterima kasih karena karena aku masih dikasih hidup.”Mendengar itu, Patricia refleks mengangkat tangannya untuk memukul Felicia.“Waduh.”Felicia sengaja menjerit kesakitan, lalu menutup bagian bagian yang terpukul dan berjongkok di lantai. Patricia kaget melihatnya dan memelototinya. “Aku cuma mukul kamu pelan memangnya bikin tangan kamu patah? Dasar cengeng, begitu saja sampai teriak.”“Aduh … sakit! Sakit banget!” Alih-alih menanggapi ibunya, Felicia terus menjerit kesakitan sambil memegangi bagian tubuhnya yang tadi dipukul.Seketika Patricia terdiam untuk beberapa saat. Lalu dia berjongkok untuk memeriksa tangan Fel

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3636

    “Vandi, menurut kamu, besok mamaku bakal apain aku? Apa dia bakal membiusku lagi? Atau bikin aku pingsan?”Vandi terdiam. Dia dapat memikirkan berbagai macam cara untuk membuat Felicia tak berdaya, tetapi dia tidak tahu cara mana yang akan Patricia gunakan. Felicia pun tidak menanya lebih jauh. Dia tahu ibunya suka berubah-ubah dan tidak mudah ditebak. Lagi pula Vandi bukan asistennya Patricia. Tidak mungkin dia langsung tahu apa saja yang Patricia rencanakan.“Sudah malam, kamu istirahatlah dulu. Aku juga sudah mau tidur.”Felicia mengirimkan pesan kepada Vandi untuk segera beristirahat. Dia meletakkan ponselnya di atas meja kecil samping kasur dan mematikan lampu kecil. Hanya saja, terlalu banyak hal yang mengusik hati Felicia, membuat dia kesulitan untuk tidur meski sudah berguling ke sana kemari cukup lama.Entah sudah berapa menit berlalu Felicia pun masih tidak bisa tidur, akhirnya dia pun duduk dan menyalakan lampu kecil, mengambil ponselnya dan melihat jam yang ternyata sudah m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3635

    Vandi menjawab, “Kalau diselidiki sekarang pun nggak akan dapat apa-apa, waktunya terlalu mepet. Bu Patricia sudah menyuruh pelayan rumah pergi ke rumah keluarga Arahan untuk mengantar undangannya supaya besok malam Bu Yuna dan yang lain datang. Dia juga mengundang beberapa anggota keluarga Gatara yang lain. Kurasa kalau Bu Patricia mau beraksi, pasti akan dia lakukan besok di pesta.”Undangan perjamuan yang Patricia adakan kali ini berbeda dengan yang pertama kali. Pertama kali dia mengundang Odelina, lalu Ricky dan Rika juga datang. Meski Patricia mau menghabisi Odelina dalam perjalanan sesuai dengan rencananya, sayang upaya itu gagal.Setelah itu, Patricia dan Odelina sempat beberapa kali bertemu, tetapi Patricia sudah tidak lagi mengundang Odelina ke rumah. Dalam perjuaman kali ini ada banyak yang datang dari Mambera. Yang datang semuanya adalah orang-orang kaya dan penting. Tanpa perlu ditanya pun sudah tahu kalau mereka datang bertujuan untuk memberi dukungan kepada Odelina.Alas

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3634

    “Kalau ada waktu, Stefan juga suka baca-baca buku mengasuh anak supaya ada pengetahuan dasar untuk jadi papa.”Mulan tertawa, “Sama kayak Yose dulu.”Tak heran meski Stefan dan Yose jarang berhubungan, mereka saling percaya satu sama lain. Bisnis yang mereka jalani juga makin lama makin makmur. Mereka berdua adalah tipe orang yang serupa.Sekali lagi Olivia dan Mulan saling bertatapan dan bertukar senyum. Kebahagiaan mereka terpancar dengan sangat jelas melalui sorot mata. Baik itu Stefan atau Yose, mereka berdua adalah pria yang luar biasa, dan sama-sama bertanggung jawab sebagai kepala keluarga.Mereka begitu sibuk, tetapi tetap tidak melupakan keluarga dan anak istri. Mereka tetap bekerja keras menunaikan tanggung jawab sebagai ayah dan suami yang baik. Sebagai istri mereka berdua, Olivia dan Mulan merasa sangat bahagia. Pantas saja begitu banyak wanita lain di luar sana yang menambakan mereka.“Kamu juga cepat tidur, deh. Good night.”“Good night.”Setelah mengucapkan selamat malam

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3633

    Dokter Panca mau Liam untuk menyalin tidak masalah, asal jangan terlalu banyak sehingga mengganggu waktu istirahat dan bermainnya. Sekarang sudah masuk musim liburan dan anak-anak seharusnya bisa bermain dengan gembira. Seiring dengan berjalannya usia, waktu untuk bersenang-senang akan makin berkurang. Studi dan karir menjadi prioritas, yang mana otomatis akan memotong waktu bermain.Dengan khawatir Liam bertanya, “Mama, apa Kakek Guru bakal dengar permintaan Mama? Dokter Kellin lagi nggak di rumah. Kalau Dokter Kellin yang ngomong pasti Kakek Guru mau dengar.”“Tenang saja, Dokter Panca pasti mau dengar,” kata Mulan dengan hangat. “Apa pun yang terjadi, kamu tetap anak Mama. Sekeras apa pun Dokter Panca, dia tetap harus mendengar pendapat dari orang tua murid. Sudah, tidur, gih. Besok pagi jangan lupa latihan. Habis sarapan, baru kamu lanjutkan tugas menyalinmu. Habis itu baru boleh main sama Russel. Sorenya juga sama, habis tidur siang, kerjain dulu tugasmu selama satu jam, baru sisa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3632

    Orang lain tidak pernah ada yang mengatakannya terang-terangan, dan Olivia juga anggap saja tida tahu apa-apa. Toh makin bahagia hidupnya, orang lain yang makin iri padanya.“... Sayang, sudah malam, nih. Kamu cepat tidur, deh. Kamu mungkin belum mau tidur, tapi anak kita sudah mau,” kata Stefan. Dia buru-buru mengganti topik obrolan dan membujuk istrinya untuk segera tidur. Namun di satu sisi, dia belum ingin menyudahi percakapannya dengan istri tercinta. Namun akhirnya Olivia-lah yang mengakhiri pembicaraan mereka.Setelah meletakkan ponselnya, Olivia mengelus perutnya sambil berkata kepada anak yang masih di dalam perutnya itu, “Sayang, Papa nggak mau jujur sama Mama. Walaupun maksudnya baik, dia tetap saja berbohong.”Setelah keheningan sesaat, Olivia berkata lagi, “Tapi kita nggak boleh nyalahin Papa. Dia berbohong demi kebaikan kita. Sekarang Mama nggak boleh gegabah karena harus menjaga kamu. Semua orang yang sayang sama kamu nggak mau Mama kenapa-napa. Sayang, menurut kamu, Pap

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3631

    Sementara itu di kamar sebelah, setelah Russel pergi, sekarang giliran Olivia yang mengobrol dengan Stefan.“Sayang, kamu bawa Russel main di rumahnya keluarga Junaidi saja. Biar dia main di sana sampai puas tanpa perlu mikir apa-apa. Kalau aku sudah selesai, aku jemput kalian di sana,” kata Stefan.“Muka kamu kelihatannya capek banget. Kamu yang lebih butuh istirahat dari aku. Tugas yang bisa dioper ke orang lain dioper saja, nggak perlu semuanya kamu yang kerjain sendiri,” ujar Olivia membalas. “Kalau semuanya kamu yang kerjain sendiri pasti capek banget. Jangan pikir mentang-mentang masih muda jadi boleh bergadang. Kebanyakan bergadang nanti jadi cepat tua dan malah kasih dampak buruk ke badan kamu. Risiko meninggal tiba-tiba juga jadi meningkat. Stefan, kamu harus ingat, sekarang kamu nggak sendiri lagi. Kamu punya istri dan sebentar lagi punya anak. Aku dan anak kita menunggu kamu pulang.”“Iya, Sayang. Tenang saja. Aku selalu ingat kamu waktu mengerjakan apa pun. Aku bisa melindu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3630

    “Mama kamu sudah sibuk seharian pasti butuh istirahat, kita kasih dia waktu untuk istirahat sebentar, ya.”Russel sejenak berpikir, lalu dengan berat hati dia menyahut, “Oke, kalau begitu aku mau tidur dulu. Besok pagi baru aku telepon Mama. Tante Olivia, besok bangunin aku, ya.”“Oke. Jam 7.30 besok Tante bangunin, ya. Seharusnya jam segitu mama kamu lagi sarapan,” ujar Olivia.Dengan berat hati Russel melambaikan tangannya sambil berpamitan dengan Stefan, dia lalu meninggalkan amarnya Olivia dan kembali ke kamar tidur dia dan Liam.Di kamarnya Liam sedang menyalin nama-nama obat beserta khasiat dan larangan penggunaan dari setiap jenisnya. Saat melihat Russel kembali, dia langsung mengangkat kepalanya dan bertanya, “Russel, kamu sudah ketemu sama mama kamu?”Russel menghampiri dan melihat nama obat yang Lam tulis. Hanya sedikit saja huruf yang bisa dia baca. “Mama masih sibuk, jadi nggak ada waktu untuk ngobrol. Tante Olivia suruh aku untuk istirahat dulu. Besok pagi baru aku bisa ng

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3629

    Tanpa pikir panjang Russel menjawab,”Jelas suka, dong! Aku suka Om Daniel. Asyik juga nambah satu papa lagi. Orang lain cuma punya satu papa, aku punya dua.”Pada saat awal-awal Daniel mencari tahu apakah Russel menginginkan ayah baru, Russel bilang kalau dia sudah punya ayah. Dia tidak ingin serakah, satu ayah saja sudah cukup. Sekarang ketika Russel sudah lebih besar, dia mulai membangun hubungan ayah dan anak dengan Daniel, dan sekarang dia sudah bisa menerima Daniel sebagai ayah barunya. Di luar itu, saat ini hubungan Russel dengan Daniel justru lebih dekat dibandingkan ayah kandungnya.Alasan utamanya adalah karena keluarga Pamungkas suka membuat masalah yang perlahan mengikis hubungan mereka dengan Russel. Russel sekarang masih kecil. Sebenarnya asal keluarga Pamungkas mau memperlakukan Russel dengan baik dan tidak memanfaatkannya untuk mendapat keuntungan pribadi, dan benar- benar menyayangi Russel dengan tulus, Russel juga pasti akan senang dengan mereka. Jika menunggu sampai R

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status