Untuk apa lelaki itu datang ke rumah keluarganya? Teringat bahwa kedua orang tuanya sangat menyukai Ricky membuat Rika mau tidak mau harus bangkit dari kasurnya. Dia khawatir jika tidak pulang, bibir Ricky akan semakin membuat orang tuanya jatuh hati pada lelaki itu dan kemudian menjualnya.Rika tahu kalau kedua orang tuanya sangat mengkhawatirkan pernikahannya. Sedangkan Rika sudah menyamar menjadi lelaki selama 20 tahun lebih dan sudah terbiasa dengan kehidupan sebagai seorang lelaki. Akan tetapi dia tidak mungkin mencari istri karena dia seorang perempuan. Dia juga tidak bisa memberikan kehidupan sesungguhnya pada istrinya kelak.Namun jika memintanya untuk menikah dengan lelaki, dia tidak bersedia karena tidak terbiasa menjadi seorang perempuan. Sampai detik ini Rika masih belum pernah mengenakan rok terusan sama sekali. Dia juga tidak bertemu dengan sosok yang bisa membuat hatinya tergerak dan membuatnya melepas samarannya sebagai lelaki.Kedua orang tua Rika juga merasa anak mere
Ekspresi Rika menggelap dan dengan tidak berdaya berkala, “Ma, aku hanya bisa istirahat di akhir pekan. Aku mau tidur hingga bangun dengan sendirinya. Lagian aku hanya istirahat satu hari saja. Kalau keluar main, akan lebih lelah dibandingkan bekerja.”“Apalagi Pak Ricky juga sibuk. Bagaimana mungkin bisa merepotkan dia lagi?”Ayahnya buru-buru menambahkan, “Nggak boleh biarkan Ricky yang bawa Riko jalan. Seharusnya Riko yang bawa Ricky jalan-jalan. Riko jauh lebih tahu Cianter dibandingkan Ricky, kan?”Ekspresi Riko mengeras seketika. Ricky tertawa dan berkata, “Kalau aku ada perlu sesuatu, aku akan merepotkan Pak Riko untuk menjadi pemandu wisata.”“Ricky kamu bilang saja pada Riko kalau ingin bermain. Dia orangnya memang dingin dan cuek, tetapi bagaimanapun dia asli orang Cianter. Riko tahu yang mana tempat-tempat bagus dan makanan yang enak.”“Tante, kalau Tante sudah bilang begitu, aku nggak akan sungkan lagi,” ujar Ricky.“Nggak perlu sungkan, Tante paling senang dengan kamu,” uj
“Ternyata begitu.”Ibunya Rika tersenyum sembari berkata, “Ricky, kamu juga nggak boleh menyalahkan kedua orang tua kamu yang bersikap begitu. Tante juga sering kejar Riko dan adiknya, tapi mereka nggak mau dengar. Percuma juga Tante kejarin terus, paling Tante ngomel saja. Mungkin karena kami suka ngomel, Riko jadi jarang pulang.”“Kalau Ronald nggak perlu diomelin. Dia ada banyak teman perempuan, tapi nggak ada kekasih yang benar. Yang namanya anak semuanya merupakan tanggung jawab besar kami.”“Ma, bukannya bilang tunggu aku pulang buat sarapan? Aku nggak makan apa-apa dan langsung pulang,” kata Rika memotong ucapan ibunya.“Iya, ayo sarapan dulu. Kalian berdua bukannya mau naik kuda? Ricky, di sekitar peternakan keluarga Arahan ada sebuah tempat pemandian air panas. Setelah main kuda kalian bakalan keringatan sekali, boleh sekalian mandi air hangat setelah itu.”Rika terdiam mendengar ucapan ibunya. Kenapa tidak sekalian bilang pada Ricky kalau dia seorang perempuan?Ricky terkekeh
Rika kembali bertanya, “Kalian hanya boleh mengejar cinta dari calon istri yang sudah dipilih oleh nenek kalian saja, kan? Nggak ada yang boleh ganti pasangan?”“Iya, hanya boleh mengejar orang yang menjadi pilihan nenekku,” jawab Ricky.Keramahan kedua orang tua Rika mendadak berkurang drastis. Ketika Rika bertanya pada Ricky, dia sengaja melirik reaksi kedua orang tuanya. Melihat sikap orang tuanya yang mendadak dingin, membuat Rika menghentikan aksinya dan tidak bertanya lagi.Dengan tidak rela ibunya Rika bertanya, “Ricky, kamu dan saudara kamu semuanya orang penting dan merupakan orang unggulan. Kenapa urusan pernikahan harus diserahkan pada nenekmu?”“Anak muda sekarang memiliki kebebasan mengejar cinta mereka dan pernikahan mereka sendiri. Sudah nggak seperti zaman dulu yang mendengar perintah orang tuanya. Sebagai orang tua juga nggak boleh memaksakan kehendak mereka pada anak-anak, hanya perlu memberikan sedikit saran saja,” ujar ayahnya Rika.“Orang tua kalian nggak bersuara,
Rosalina jauh membuat orang lain iri dibandingkan Olivia karena perempuan itu tidak bisa melihat. Ditambah Calvin merupakan anak pertama dari putra kedua keluarga Adhitama. Pemuda itu sangat unggul di berbagai bidang. Ada banyak sekali ibu-ibu yang tertarik pada lelaki itu untuk dijadikan calon menantu. Akan tetapi Calvin justru jatuh hati pada Rosalina yang tidak bisa melihat.Kedua orang tuanya merasa cepat atau lambat Ricky akan menjadi menantu keluarga lain. Sikapnya tidak berubah, tetapi pada faktanya keramahannya sedikit berkurang. Ricky merasakan hal itu, tetapi dia tidak mengambil hati.Biarkan mereka kecewa sehingga bisa merasakan adanya harapan dan mendapatkan kejutan. Ricky yakin kalau keluarga Arahan tidak akan menyangka kalau calon istri pilihan neneknya adalah Rika.“Ricky, siapa gadis pilihan nenekmu untuk kamu? Kamu bilang kamu kabur ke sini untuk menghindari perjodohannya. Apakah kamu nggak suka dengan pilihan nenekmu?” tanya ibunya Rika ingin tahu.Kalau begitu, setel
Ricky terkekeh dan berkata, “Aku juga belum bantu mencarikan jodoh untuk Pak Riko, nggak perlu berterima kasih.”Pemuda itu menatap Rika dan berkata dengan nada jenaka, “Pak Riko harus semangat, kalau menikah nanti harus mengundangku!”Rika meliriknya dan berkata, “Kalau ada hari itu, aku pasti akan mengundangmu.” Dia sudah berencana untuk tidak menikah selamanya.Setelah selesai sarapan, ibunya meminta para pelayan membereskan bekal untuk dibawa oleh Rika dan Ricky. Meski harapan untuk menjadikan Ricky sebagai menantu mereka sangat kecil, ibunya Rika tetap meminta putrinya untuk berkuda bersama dengan lelaki itu. Lebih baik berolahraga dibandingkan mengurung diri di rumah.Rika berkata dengan nada pasrah, “Ma, aku nggak pernah seharian berdiam di rumah. Aku libur hanya satu hari selama seminggu.”Terkadang di hari libur dia juga harus menghadiri acara atau makan bersama. Bahkan waktu istirahat saja tidak ada. Tidak mudah menjadi seorang penerus. Sesungguhnya ayahnya yang masih berpera
“Kak, semakin kamu menghindari Ricky, semakin mudah terbongkar.”Kalimat tersebut diucapkan oleh Ronald dengan sangat kecil sekali. Dia tahu apa yang dihindari oleh kakaknya dari Ricky, dia pasti khawatir kalau lelaki itu tahu bahwa dia adalah seorang perempuan.“Kira-kira siapa pilihan istri yang diberikan untuk Ricky.”Mereka sudah menanyakan pertanyaan tersebut, tetapi Ricky tetap tidak menjawab siapa calon istri pilihan neneknya untuk dia.Ronald tertawa dan dengan raut tidak tertarik berkata, “Terserah siapa orangnya, yang penting nggak ada hubungannya dengan kita. Dia orang Mambera, Neneknya pasti pilih gadis dari Mambera. Meski bukan orang kaya, aku yakin pasti tetap berasal dari Kota Mambera.”“Istri dari cucu pertama dan calon istri cucu kedua semuanya dari Mambera,” ujar Ronald sambil menatap kakaknya penuh arti. Rika mengerti dengan tatapan tersebut yang mengatakan bahwa calon Ricky sudah pasti bukan dia dan tidak perlu curiga.Rika biasanya tidak akan menghindar dan curiga
Ricky menaiki punggung sebuah kuda besar dan tinggi. Ketika kedua kakak adik tersebut menghampirinya, Ricky tersenyum dan berkata, “Ayo, kita balap kuda.”“Kita datang ke sini memang untuk balap kuda,” ujar Ronald.“Pak Riko, kita semua mendengar bahwa kalian berdua sangat unggul di berbagai hal. Hari ini aku mau memintamu untuk mengajariku berkuda. Selain itu tolong Pak Ronald mengalah padaku, aku sudah sangat lama nggak pernah berkuda dan takut kalah dengan kalian.”“Pak Ricky adalah tamu kehormatan kami, tentu saja aku akan mengalah satu menit,” ujar Ronald.Ricky menatap Rika dan dibalas oleh perempuan itu, “Aku juga sudah lama nggak pernah berkuda. Kalau mengalah, kamu pasti akan menang. Kita berlomba dengan adil saja.”“Ok.”Ronald menaiki kudanya dan diam di tempat, sedangkan Ricky dan Rika sudah menunggangi kuda mereka berlari mengelilingi lapangan. Melihat itu Ronald hanya terdiam saja. Kenapa dia harus menjawab begitu cepat? Sekarang kedua orang itu sudah berada cukup jauh da
Namun Olivia justru malah bertanya, “Russel, kamu mau menemani Liam kerjain tugasnya? Anggap saja ini sebagai latihan menulis. Ingatan kalian berdua kan bagus, kalau kamu nulis banyak dan bisa ingat apa yang kamu tulis, di masa depan bakal berguna juga buat kamu, lho.” Tidak pernah ada salahnya mengerti sedikit tentang kesehatan dan ilmu kedokteran. Karena ditatap oleh tante dan teman baiknya, Russel secara tak terduga menerima tantangan itu. Biarlah, dia pikir, tidak ada ruginya juga menemani teman baiknya mengerjakan tugas. ***Sementara itu di Aldimo ….Kemarin malam baru saja turun salju yang sangat deras, maka dari itu hari ini di mana-mana dipenuhi dengan pemandangan jalan yang putih pekat. Di halaman rumah keluarga Pangestu, terlihat dua orang anak dengan pakaian tebal sedang asyik bermain dan membuat boneka salju. Mereka adalah dua anak penerus keluarga Pangestu. Tommy membuat boneka salju dengan ukuran yang sangat besar. Setelah boneka salju itu jadi, dia mundur beberapa l
Dalam hatinya Yose berkata “Stefan belajarnya cepat juga ternyata, padahal waktu itu dia yang datang berguru padaku.” Setelah sarapan, Mulan dan Olivia membawa anak-anak mereka untuk bermain di ruang tengah utama, semetara Yose harus berangkat ke kantornya untuk bekerja. Dengan hati yang sangat berat dia menyerahkan putri kesayangannya kepada Mulan, lalu meminta Mulan untuk mengantarnya sampai ke pintu depan. Setelah itu baru Yose berangkat kerja. “Dasar … anak sudah sebesar ini masih saja manja,” ujar Mulan mengeluhkan sikap suaminya kepada Olivia. “Romantis banget. Hubungan kamu dan Yose masih sama seperti waktu pertama kali kalian pacaran. Kalau bukan romantis, apa namanya? Kamu itu kan wanita idaman yang sudah Yose impikan selama belasan tahun, wajah saja kalau dia masih suka bersikap manja sama kamu.” Seketika rona wajah Mulan langsung memerah. Di saat itu juga, Dokter Panca baru datang sambil menggendong Tiano. Sally juga datang menggandeng dua anak lelakinya untuk meramaikan
Raut wajah Liam langsung berubah masam dan seketika nafsu makannya juga hilang. Namun mengingat, jarak liburan musim panas nanti masih ada setengah tahun, nafsu makannya kembali membaik. “Olivia, biasanya Russel dikasih pelajaran apa? Liburan musim panas tahun depan kan mereka berdua main bareng lagi, gimana kalau kita suruh mereka belajar bareng juga. Kalau ada teman belajar, belajarnya pasti bisa lebih cepat masuk,” Yose mengusulkan. “Liburan musim panas nanti, mungkin aku nggak bisa datang, kecuali Liam yang datang ke rumahku,” kata Olivia. Di saat itu anak Olivia baru genap satu bulan. Anaknya masih sangat kecil sehingga tidak memungkinkan Olivia untuk melakukan perjalanan jauh. Jika Liam yang datang ke Mambera juga akan menjadi tanggung jawab yang berat. Olivia tidak berani menanggung itu. Andaikan Mulan mau membawakan Liam dan kedua anak kembarnya ke Mambera, itu akan lebih baik, karena bagaimanapun Mulan dan Yose adalah orang tuanya Liam. Di liburan musim panas nanti, kedua
“Ma, Om Stefan nggak mungkin secepat itu datang jemput aku dan Tante, ‘kan? Aku masih belum puas main di sini, aku masih mau main sebentar lagi.” Mendengar Russel bilang begitu, Liam juga ikut khawatir Russel akan segera pulang ke Mam bera, maka dia pun bergegas berbicara kepada Odelina, “Tante, jangan jemput Russel pulang dulu. Kasih Russel masih di sini beberapa hari lagi saja. Kami masih belum puas. Aku … aku nggak bakal berantem sama Russel, jadi tolong kasih Russel menginap di sini lebih lama, ya.” “Boleh, kalau begitu Tante kasih kasih Russel menginap di sana satu minggu lagi. Seharusnya nanti Stefan ada waktu kosong untuk jemput dia,” kata Odelina. Liam merasa satu minggu saja masih tidak cukup, jadi dia memberikan tawaran baru. “Tante, kalau sepuluh hari saja, boleh nggak?” “Sepuluh hari, ya …,” Odelina menghitung tanggal. “Kalau sepuluh hari, Tante sudah libur. Ya sudah, oleh. Kalau begitu Russel menginap di sana sepuluh hari lagi, tapi kalian berdua harus akur, ya. Jangan
Status keluarga Junaidi di Aldimo membuat mereka tidak bisa bertindak gegabah. Faktor lainnya adalah nantinya mereka tidak akan bisa lagi mendapat informasi apa pun tentang Liam dari Vila Ferda. Mereka menduga keluarga Junaidi mengirim anak itu ke suatu tempat, tetapi mereka tidak tahu tempat apa pastinya. “Nggak apa-apa. Libur musim panas tahun depan waktunya lebih panjang. Nante Tante bawa Russel main ke rumahmu, biar dia bisa menemani kamu selama liburan,” kata Odelina tersenyum. “Tante Odelina harus tepat janji, ya! Liburan musim panas nanti Russel harus temani aku main,” ujar Liam. Liam dan Russel pasti ada saja sesekali bertengkar, tetapi sebagian besar waktu lebih banyak mereka habiskan dengan bermain bersama. Ada banyak sekali anak-anak di Vila Ferda, tetapi Archie dan Audrey masih terlalu kecil untuk bermain bersama dengan Liam. Liam tentu saja berharap Russel yang datang untuk bermain bersama. “Pasti,” Odelina berjanji. Ketika liburan musim panas nanti, anaknya Olivia ju
“Oke!” jawab Russel dengan gembira. “Mama, aku makan sendiri, lho. Tante Olivia nggak suapin aku lagi. Aku makan juga nasinya sudah nggak berantakan di meja. Aku mau tanding sama Liam siapa yang bisa makan lebih cepat.” Lam langsung mendekat dan dengan santun menyapa Odelina. “Halo, Tante. Selamat pagi. Tante sudah makan, belum?” Odelina tersenyum. “Tante baru saja makan. Sekarang lagi perjalanan balik ke kantor. Kamu sama Russel makan yang banyak, ya, biar cepat tinggi.” “Kak Odelina, jangan suruh mereka berdua makan banyak. Mereka ini tukang makan, aku malah takut mereka makan kebanyakan dan malah jadi sakit perut mereka,” sahut Mulan. Odelina juga sadar anaknya, Russel, itu tukang makan. Namun apa mau dikata, semua orang yang menjaganya juga sama-sama suka makan. Karena mendapat pengaruh dari Olivia, reputasi Russel sebagai tukang makan justru malah makin terkenal. Sisi positifnya, paling tidak sekarang sudah tidak pilih-pilih makanan. Dulu Russel paling tidak suka makan sayur,
Selama ada Vandi di sisinya, mau dunia kiamat pun Felicia tidak akan merasa khawatir.Odelina selalu bilang kalau Vandi mencintai Felicia, dan Felicia juga memiliki perasaan kepada Vandi. Odeline sudah pernah mengingatkan Felicia agar tidak menyia-nyiakan Vandi, dan juga jangan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal seperti hanya menginginkan anak tanpa suami agar tidak membuat Vandi bersedih.Tidak peduli bagaimana akhir dari persaingan antara Odelina dengan keluarga Gatara, dalam hubungan asmara, Odelina hanya ingin memberikan saran demi kebaikan Felicia sendiri. Felicia mengakui perasaannya, dia memang mencintai Vandi. Tak bisa dipungkiri, memang sangat mudah untuk mencintai pria yang luar biasa seperti Vandi.Melihat Felicia sudah tertidur, Vandi menghentikan mobil dan melepas jaketnya, lalu dia gunakan jaket itu untuk menutupi tubuh Felicia. Udara masih terasa dingin meski di dalam mobil sudah menggunakan penghangat. Felicia akan mudah masuk angin jika dia tertidur begitu saja.
Felicia menyapu pandangannya ke arah bawahan Dikta yang sudah tumbang di lantai. “Cukup awasi saja mereka, nggak perlu dibunuh.”“Baik, sudah kuperintahkan ke anak buahku,” jawab Vandi.Felicia mengiyakan, lalu dia langsung naik ke mobilnya Vandi. Dengan segera Vandi mengemudikan mobil itu kembali ke Cianter. Selagi di perjalanan, Vandi berkata, “Dari awal Bu Patricia sudah merencanakan ini. Dia sudah minta Dikta untuk menyiapkan seorang pengganti. Sekarang pengganti itu ada di rumah.”“Sudah kuduga Mama pasti bakal melakukan ini,” tutur Felicia seraya memijat lehernya.Karena itu Felicia juga sudah menyiapkan rencananya sendiri. Sewaktu ibunya mengajak dia jalan-jalan di halaman rumah, Felicia sudah menunggu ibunya beraksi, agar ibunya mengira kalau rencananya berjalan dengan lancar. Dengan begitu, Felicia bisa kembali ke Cianter tanpa ketahuan.“Mama sudah tua pun tenaganya masih kuat. Leherku sampai sekarang masih sakit.”“Bu Patricia pernah latihan bela diri. Usianya sudah tua pun
Ketiga putranya sudah memiliki anak, dan menantunya juga lebih mendengarkan Cakra untuk mengungsi ke kediaman keluarga Vikar selama tahun baru.Yang ingin Cakra lindungi adalah anak cucu yang mewarisi marganya, sedangkan yang ingin Patricia lindungi adalah Felicia yang masih menggunakan marga Gatara.Namun, bagaimanapun juga mereka tetaplah cucunya, maka dari itu Patricia tidak meminta para menantunya untuk membawa anak-anak mereka ke Cianter. Biarlah mereka melewati tahun baru yang damai di sana. Akan lebih baik jika mereka jauh dari perseteruan ini. Dalam hal ini, Cakra melakukan bagiannya dengan baik. Cakra menyadari kekejaman istrinya. Jika cucunya tidak segera pergi, dikhawatirkan mereka semua juga tidak akan bertahan hidup.Patricia mengerutkan bibirnya. Apa yang akan terjadi pada malam ini semua bergantung kepada takdir mereka semua. Andaikan, belum waktunya bagi mereka untuk mati, mungkin mereka bisa keluar dari rumah ini dengan selamat. Namun apabila mereka tidak berhasil mela