Beberapa orang menangis karena perpisahan, beberapa orang juga gembira saat reuni.Aku berjalan tergesa-gesa melewati bandara yang penuh sesak sendirian tanpa membawa koper.Tampaknya, Gavin akan mengingkari janjinya lagi.Dia berkata akan menghadiri persidanganku hari ini, tetapi sampai sekarang aku belum menemuinya dan belum menerima pesan apa pun darinya.Setidaknya aku waktu itu mendoakannya agar perjalanannya lancar sebelum dia naik pesawat.Rasanya ada dinding tak kasat mata di hatiku yang mengurungku dari lingkungan sekitar. Aku memakai topeng senyum untuk memaksa diriku menghilangkan rasa kesepian ini. Aku tidak punya waktu untuk di buang-buang dan tidak boleh membiarkan apa pun memengaruhi kondisi mentalku.Hari ini adalah hari yang penting bagiku.Selama menunggu jadwal sidang, aku bertemu dengan klienku dan seperti yang dia katakan, dia pasti akan datang kalau kesehatannya memungkinkan.Namun, kecantikan yang seharusnya masih bisa mempertahankan pesonanya itu justru ditutupi
Hasil sidang pengadilan sudah jelas.Aku ingin mengucapkan terima kasih kepada klienku atas kepercayaannya dan aku juga ingin mengucapkan terima kasih kepada hakim karena sudah mendengarkan pendapat seorang pengacara muda sepertiku ketika membuat putusan.Akun Instagram Yeni secara bersamaan mengirimkan pesan, “Terima kasih telah bertemu denganku dan kita akan berpisah mulai sekarang.”Netizen butuh waktu untuk mencerna hal ini, begitu pula Yeni. Dia memegang tanganku dan tubuhnya terus gemetar.Yang bisa kulakukan hanyalah memeluknya alih-alih melepaskannya.Kurasa dia mungkin sedang mengalami perpisahan yang hebat di dalam hatinya, kepada Edward, kepada cinta mereka, dan kepada sisa hidupnya sendiri.Setelah Yeni pergi, aku menerima sisa pembayarannya sebesar 70 miliar ke rekeningku, ditambah deposit uang yang dibayarkan sebelumnya, totalnya menjadi 100 miliar.Yeni benar-benar memegang kata-katanya dengan membayarku dengan jumlah yang memuaskan.Belakangan, aku baru tahu bahwa kasus
Setelah mendengar perkataan sekretaris itu, aku langsung sadar bahwa beberapa hari yang lalu aku tidak membuka internet sama sekali ketika aku pergi liburan karena akan memengaruhi suasana hatiku.Begitu aku mengeluarkan ponselku, sekretarisku buru-buru memegang tanganku dan berkata, “Bu Chelsea, setelah ini Anda bukan lagi bos saya. Tolong setujui surat pengunduran diri saya hari ini.”“Kenapa hari ini?”Meskipun aku sudah menyetujui harga pembelian dengan para pemegang saham, aku belum menandatanganinya. Rincian spesifiknya masih perlu dibicarakan, seperti bagaimana mereka berencana untuk membaginya dan lain sebagainya.Aku menatapnya dengan heran, tetapi tanganku tidak tinggal diam. Aku mengambil tablet yang diserahkannya dan langsung menandatanganinya.Ibuku meninggal dunia dan sekretaris ini pergi. Aku bernegosiasi dengannya untuk membantuku dalam masa transisi, tetapi aku tidak menyangka bahwa selama masa transisi ini, aku dan dia akan berpisah dan juga dengan Grup Audra Asri.“N
Pakaian yang disiapkan Gavin untukku tidak ada di kamar.Hotel ini bekerja sama dengan lebih dari 200 merek dengan berbagai toko mewah di lantai pertama. Namun, saat pelayan mengantarku ke sana, tidak ada seorang pun terlihat.“Anda bisa berbelanja. Pak Gavin sudah mengatur untuk mengosongkan tempat ini terlebih dahulu. Anda bisa mengenakan pakaian apa pun yang Anda suka dan pergi berkencan dengan Pak Gavin …”Pelayan yang mengenakan sarung tangan putih dan berbicara sambil mengangkat jari-jarinya yang menyerupai anggrek ini benar-benar minta dikritik …Aku memilih gaun dengan warna ungu yang menawan.Model atasnya yang ketat bergaya bak bangsawan ini memiliki belahan hingga pusar dan kain kasa tipis mengalir turun dari pinggang. Rok dengan hiasan bunga-bunga anggun memperlihatkan kecantikan menawan saat dikenakan sambil berjalan.Romantis sekaligus seksi.Aku berdandan dengan cantik dan merasa bahwa aku adalah perempuan paling cantik, tetapi saat melihat Gavin, waktu seakan berhenti.
Gavin tertegun sejenak dan nyala api hasrat di matanya berangsur-angsur padam.Dia melambaikan tangannya dan para pelayan di sekelilingnya pun pergi, hanya menyisakan kami berdua di aula megah itu.Baru setelah aku selesai menandatangani, Gavin mengizinkanku berdiri. Dia membalikkan tubuhku hingga aku menghadapnya.Matanya yang gelap menatapku tajam dan meskipun dia tidak berkata apa-apa, aku sungguh merasakan bahwa pada saat itu, ada sedikit getaran antara jiwanya dan jiwaku.Dua jiwa kita saling terikat erat sehingga kita tidak bisa membedakan satu dengan yang lain, seperti tahun-tahun yang telah kulalui bersamanya. Tidak peduli kita saling mencintai atau tidak, itu akan selalu ada keterikatan.Perasaan bahagia yang tak terlukiskan merasukiku, seperti dunia sedang berputar dan aku berasa pusing.Tangannya yang besar memegang kepalaku dan menyentuh ujung rambutku yang panjang sampai punggung. “Nyonya Hans, apakah kamu masih memanjangkan rambutmu untukku?”Bibirku bergetar, tidak menge
Gavin menepuk punggungku dengan lembut untuk menghiburku. “Ada apa? Apa kamu tersentuh?”Aku mendengus dan menjawab, “Ya, sedikit.”“Apakah kamu pikir aku pulang lebih awal hanya untuk menyiapkan ini untukmu? Kalau begitu, kamu meremehkanku. Tidak bisakah aku mengatur ini lewat telepon?”Gavin mencium pipiku dan berkata, “Apakah kamu menyadari kalau internet langsung sunyi dalam sekejap dan tidak ada lagi suara yang memakimu?”Aku tidak memperhatikan apakah ada suara lagi yang memakiku, tapi butuh waktu lama bagiku untuk mengeluarkan suaraku sendiri, “Apa maksudmu?”Aku menatapnya dengan bingung, teringat bahwa sekretaris itu memiliki ekspresi aneh di wajahnya ketika dia menyebutkan sesuatu dari internet. Tiba-tiba, aku merasa sedikit menyesal. Seharusnya aku setidaknya memeriksa hal itu di mobil ketika aku sedang menuju ke sini tadi.Aku tidak membuka internet hanya 3 hari, hanya 3 hari. Apakah keadaan bisa kembali tenang seperti semula?Namun, ketika Gavin memberitahuku dengan ekspre
Aku mengeluarkan ponselku dengan tangan gemetar, membuka foto Ayana dan dia yang sedang tidur di ranjang yang sama, lalu melemparkannya ke atas meja di depannya. “Kamu membiarkan dia tidur di kamar tidur kita, di ranjang pernikahan kita!”Gavin mungkin tidak mengerti kemarahanku yang tiba-tiba. Dia menatapku dengan sorot mata tenang dari matanya yang seakan bisa membuat badai menghilang.Dia bertanya padaku dengan nada dingin hanya setelah beberapa saat setelah dadaku yang naik turun dengan cepat ini berangsur-angsur menjadi tenang.“Kesalahpahaman yang begitu besar, kenapa kamu tidak meminta konfirmasi padaku? Orang yang mengambil keperawanan Ayana adalah teman sekelas laki-laki di sekolahnya dan adikku itu punya seseorang … apakah aku sedang dalam suasana hati yang baik untuk berbuat denganmu waktu itu? Selain itu, kalau aku tahu dia merasa senang, akankah aku memindahkannya ke sekolah lain?”Aku tidak tahu apakah aku harus menangis atau tertawa saat itu. Sorot mata Gavin dipenuhi de
Kemeja putih Gavin langsung ternodai oleh warna merah dari darah.Ayana menangis meminta maaf sambil menatapku dengan penuh kebencian dan ledekan tawa yang mengerikan keluar dari tenggorokannya.Pelayan yang mendengar suara itu berlari masuk, membungkuk, dan mengangguk untuk meminta maaf. Kalau saja aku tidak meminta mereka semua pergi, insiden ini tidak akan terjadi.Gavin tampak tidak merasakan rasa sakit.Dia memiliki temperamen yang sangat dingin, kontur wajahnya yang tajam tidak menunjukkan ekspresi sama sekali, dan sepasang matanya yang hitam menatapku dengan tenang.Cahaya di matanya tampak padam saat dia membuka mulutnya. “Aku akan membayar utang pada kalian dengan darahku, oke?”Dia terluka di bagian pinggangnya. Lokasinya tidak berbahaya, tetapi darahnya terus mengalir keluar.Yang lain menyarankannya untuk segera pergi, tetapi dia tetap menatapku, seolah menunggu jawabanku.Aku terhuyung dan jatuh ke kursi. Di balik jantung yang berdebar kencang itu ada ketenangan yang belum