Share

Bab 141

Pandanganku tertuju pada koper hitam di samping kakinya. “Bukannya kamu baru saja bilang kalau kamu tidak akan pergi?”

Gavin melangkah ke arah ranjang dengan kaki jenjangnya dan hendak mengangkat tangannya untuk menyentuh kepalaku, tetapi aku menghindarinya.

Dia dengan canggung menarik tangannya yang terhenti. “Baiklah, aku mau pulang.”

Aku menngeluh dalam hatiku dan aku tidak bisa menggambarkan apa yang kurasakan.

Gavin adalah orang yang sangat menyebalkan.

Ketika aku siap untuk melepaskannya, dia malah mempermainkanku dengan penuh kasih sayang. Ketika aku memercayai kebohongannya dan bersikap santai, dia berkata ingin pulang.

“Hanya tinggal dua hari lagi, kan?”

“Ya, ada yang mendesak.”

“Tidak bisakah kamu tidak pulang?”

“Aku harus kembali.”

“Tapi kamu bilang, kamu akan terus bersamaku selama seminggu.”

Kesabaran Gavin menghilang dan ekspresinya menjadi serius. “Aku akan pulang untuk mengurus urusanmu. Kamu lebih tahu, jadi kamu tahu prioritasnya. Aku akan menemanimu kalau ada urusan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status