Share

Bab 3 Masih Enggan

Author: Hami Mooi
last update Last Updated: 2023-02-03 05:00:17

💐Happy Reading💐

 

Tok tok tok

“Permisi Nona Stella!” ujar salah satu pelayan memanggil sang majikan dari luar kamar, setelah ia mengetuk pintu.

“Iya, ada apa?” sahut Stella dari dalam.

“Tuan Rio sedang menunggu.”

“Sebentar lagi saya akan turun, tolong sampaikan pada Rio.”

Setelah menerima perintah dari Nonanya, pelayan tersebut pun permisi, undur diri untuk menyampaikan yang di titahkan pada dirinya.

2 minggu telah berlalu, setelah acara pertunangan Stella dan Rionard di gelar, yang berarti tinggal menyisakan waktu setengah bulan lagi menuju hari pernikahan.

Dalam kurun waktu 2 minggu itu Stella dan Rionard sama sekali tidak saling bertemu. Kalau sempat pun mereka hanya saling berbalas pesan, itu pun hanya pesan-pesan penting yang mereka bahas.

Berbeda dengan Rionard yang menghabiskan waktunya dengan bekerja, untuk mencapai target agar bisa mengambil cuti untuk persiapan nikah dan juga honeymoon .

Stella menghabiskan waktu dengan Kakaknya, pergi jalan-jalan, ke Mall, ke pantai, dan mendaki gunung.

Jujur saja ia cukup stres jika hanya berdiam diri, karena memang saat ini ia tidak ada pekerjaan yang cukup serius. Tentang restoran semua dapat di hendel oleh para karyawan. Di tambah ia memikirkan nasib dari Restorannya itu, apakah dapat ia kelola seperti sebelum menikah atau tidak. Dan menjalankan rencana memperluas usahanya tersebut.

Dan karena mendekati pernikahan, orang tuanya tidak mengizinkannya untuk datang ke Restoran jika tidak ada hal serius. Takut nanti ia akan kelelahan di hari H nanti jika terlalu banyak aktivitas.

Karena hal itu ia harus mencari hiburan, dan melupakan masalah itu untuk sejenak. Di rasa-rasa kepalanya hampir pecah memikirkan masalah yang terjadi akhir-akhir ini.

Sedangkan di malam hari iya benar-benar menghabiskan waktunya bersama kedua orang tuanya. Dari menonton bersama hingga mempermainkan permainnya yang mereka sukai.

Karena ia sangat yakin apabila dirinya menikah nanti akan jarang memiliki waktu bersama. Apalagi dirinya berencana masih mengelola Restorannya setelah menikah nanti, jika ia di izinkan oleh sahabat yang akan menjadi suaminya nanti dalam meniti karirnya.

Dan setelah 2 minggu berlalu, akhirnya Stella dan juga Rionard bertemu. Bukan lagi sebagai sahabat melainkan sepasang tunangan.

Hari ini sebagaimana yang telah di jadwalkan, mereka akan melalukan Fitting Dress untuk pernikahan nanti. Tentu saja Dress yang akan di gunakan Stella, karena pakaian untuk lelaki cukup simpel dan Rionard sudah memiliki nya, dan di pilihkan langsung oleh Alvin.

Ya beberapa waktu lalu Alvin sempat memberikannya pada Rionard.

“Pagi Rio!” sapa Stella yang sedang menuruni anak tangga dari lantai atas kamarnya. “Lama ya nunggu?”

“Tidak apa-apa, sudah biasa,” jawab Rionard sekenanya.

Saat ini Rionard hanya duduk santai di Soffa ruang tamu sambil memainkan ponselnya. Di mana, ia hanya sendirian menunggu Stella seperti biasa yang ia lakukan.

“Berarti biasanya lama?” tanya nya sedikit serius,

Rionard pun terkekeh mendengar pertanyaan tersebut. lalu ia menjawab, “enggak kok.”

Hari ini Stella tampak sangat cantik dengan pakaian cesual midi drees white model sabrina yang memiliki potongan terbuka di bagian bahu. Di padu kan dengan tas berwarna pink, dan High hells warna cream.

Sebenarnya tidak ada yang spesial dalam penampilan Stella hari ini, apa yang di kenakannya merupakan stel yang se-hari-hari ia kenakan jika sedang santai. Apalagi Rionard cukup sering bertemu dengan Stella ketika mengenakan stel pakaian seperti itu, di jaman mereka tidak sibuk di pekerjaan masing-masing.

“Sekarang?” tanya Rionard pada Stella. Stella pun mengangguk mengiyakan.

Rio pun berdiri dari duduknya, lalu berjalan terlebih dahulu menuju teras. Dengan Stella yang mengiri di belakangnya. Jarak antara mereka tak terlalu jauh, hanya satu meter di belakang Rio.

Sesampainya di teras mereka pun menuju mobil yang terparkir di halaman mansion. Rio pun membukakan pintu mobil untuk Stella.

Setelah Stella duduk dengan nyaman di kursi penumpang, Rio pun menutup pintu mobil itu. lalu memutari bagian depan mobil untuk ia masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi kemudi.

Mobil pun melesat meninggalkan ke diaman Stella, selama perjalanan Stella tidak memulai pembicaraan seperti biasanya. Rionard pun paham bahwa Stella masih keberatan tentang status hubungan mereka sekarang.

Karena ke terdiam-an Stella, Rionard pun berusaha membuka pembicaraan di antara mereka.

“Aku tidak sarapan tadi pagi, bisa kita mampir se-bentar untuk sarapan?” tanya Rio, dengan mata yang fokus ke jalanan yang cukup ramai.

Kebetulan memang Rionard tidak sarapan pagi ini karena berniat untuk mengajak Stella makan bersama. Walaupun tau perempuan itu di pastikan sudah sarapan.

“Baiklah!” jawab Stella,

Entah kenapa, semakin lama ia bersama Rionard. Stella merasa semakin kesal dengan lelaki itu, padahal saat bertemu tadi ia tidak sekesal ini.

“Kita sarapan di Restoran kamu saja, soalnya kita dekat dengan Restoran kamu,” ujar Rionard.

“Baiklah.”

Setelah pembicaraan singkat itu, tidak ada lagi pembicaraan di antara mereka setelahnya. Sampai tak terasa mereka tiba di restoran yang di bangun dan di kelola oleh Stella sendiri. Setelah memarkirkan mobil, mereka pun keluar dengan pintu di kursi penumpang di samping Stella di bukakan oleh Rionard.

Mereka pun memasuki restoran tersebut, lalu duduk di salah satu meja paling ujung. Untuk Rionard sendiri, ini bukan kali pertama ia datang ke restoran tersebut. Bisa di katakan cukup sering ia datang ke sana jika memiliki waktu luang.

Rionard memanggil salah satu pelayan yang ada di sana. Setalah melihat yang memanggil merupakan Bos dan tunangannya, salah satu mereka pun bergegas menghampiri.

“Pesan apa Tuan Rionard? Bu Stella?” tanya pelayan tersebut, kebetulan yang datang adalah pelayan yang sering melayani Rionard, jika Rionard sedang mampir di Restoran itu.

“Seperti biasa saja,” ucap Rionard yang mendapat anggukan dari pelayan itu.

“Bagaimana dengan Bu Stella?” tanyanya.

Seperti orang yang baru pertama kali ke restoran tersebut, Stella membuka buka menu untuk melihat-lihat makanan yang menggugah seleranya. Padahal ia sangat hafal dengan menu di sana.

Setelah mencari-cari, akhirnya ia memilih memesan makanan yang sering ia makan jika sedang di restoran. Setelah memberi tahu kan apa yang ia inginkan, pelayan tersebut pun melenggang pergi untuk membawakan makanan yang di inginkan.

Setelah kepergian pelayan itu, Rionard pun bertanya kepada Stella. “Buat apa kamu membuka buku menu?”

Stella yang semula memandang ke arah jalanan yang cukup ramai pun menoleh ke arah Rionard. Dan bertanya, “memangnya kenapa?”

“Enggak, aku yakin kamu hafal dengan menunya. Jadi buat apa kamu melihat dan membuka buku menu.”

Stella hanya mengedikan bahunya, lalu berkata, “aku hanya ingin melihat gambar makanan, siapa tahu ada yang menggugah. Ternyata tetap menu favoritku yang paling menggugah.”

Rionard hanya terkekeh dan menganggukkan kepalanya, setelah mendengar jawaban dari tunangannya itu.

“Sekarang giliran ku bertanya,” ujar Stella.

Pertanyaan yang di lontarkan Stella kali ini di luar dugaan Rionard. Sekaligus membuatnya merasa heran dengan pertanyaan itu.

“Setelah kita menikah. Apakah kamu mengizinkanku untuk mengelola Restoran ini?”

 

💐💐💐

Related chapters

  • Perjodohan Berbuah Cinta   Bab 4 Fitting Dress

    💐Happy Reading💐“Sejak kapan aku melarang?” ujar Rionard, sambil mengangkat kedua alisnya.Di luar dugaan, ternyata Stella mempertanyakan hal lain, yang tidak ada di pikirannya. Padahal ia sudah mempersiapkan jawaban, jika pertanyaan itu di lontarkan kembali oleh Stella.Stella menatap Rionard intens dengan binar di matanya. Dan memastikan apakah itu artinya ia mendapat izin untuk mengelola Restoran, walau sudah menjadi seorang istri nanti.“Berarti kamu mengizinkan?” tanya Stella memastikan.Rionard pun menganggukkan kepala. Lalu berkata, “aku gak melarang hal baik, dan juga aku tahu itu impian kamu.”“Terima kasih Rio, kamu memang sahabat aku yang pengertian.” Stella pun menggenggam tangan Rio yang berada di atas meja, untuk menggambarkan betapa senangnya ia. “Aku janji akan jadi istri baik, dan mengurusmu.”Mendengar kata terakhir Rionard ber-dehem singkat, lalu memperbaiki posisi duduknya.Sebenarnya Stella ingin mengutarakan niatnya mengenai ia yang ingin memperluas usahanya it

    Last Updated : 2023-02-04
  • Perjodohan Berbuah Cinta   Bab 5 Pernikahan

    💐Happy Reading💐“Hah? Itu semua adalah Dress dengan model terbaru dan di sukai tahun ini, terus dengan gampangnya kamu bilang itu kekurangan bahan?” sewot Stella, ia pun mengambil tasnya yang ada di atas meja dengan kasar lalu keluar terlebih dahulu dari butik itu, meninggalkan Rionard.Rionard pun menghela nafas panjang, ia harus sabar menghadapi tingkah Stella yang akhir-akhir ini tampak marah terhadapnya.Rionard berdiri dari soffa untuk meninggalkan butik tersebut, dan menyusul Stella yang sudah keluar dari butik itu terlebih dahulu. Sesampainya di luar, ia menatap Stella yang sudah duduk di kursi penumpang dengan mimik wajah yang sulit di artikan.Ia pun bergegas menuju mobil dan membuka pintunya, lalu duduk di sisi samping Stella, tepatnya di kursi kemudi.“Key!” panggil Rionard sambil memutar kunci kontak lalu menjalankan mobil tersebut.Stella hanya berdiam diri, tanpa beniat untuk menanggapi atau bahkan sekedar menyahut panggilan Rionard.“Aku minta maaf,” ujar Rionard sambi

    Last Updated : 2023-02-05
  • Perjodohan Berbuah Cinta   Bab 6 Sekamar

    💐Happy Reading💐“Huft ... cape banget,” kelus Stella seraya membanting diri di atas kasur queensize-nya, tanpa melepas dress pengantin yang melekat di tubuhnya.Jam menunjukkan pukul 7:00 malam. Yang berarti acara sudah di pastikan selesai cukup lama. Stella sudah meminta izin kepada orang tuanya, untuk terlebih dahulu ke kamarnya yang ada di lantai atas, untuk beristirahat.Dan saat ini ia berusaha untuk bangkit dari tempat tidurnya yang nyaman, untuk melepas dress pengantin lalu membersihkan make up yang cukup tebal di wajahnya.Dan terakhir mandi untuk membuat badannya cukup segar, sebelum akhirnya ia pergi ke alam mimpi. Sebelum ia membersihkan make up. Stella tampak kesulitan melepas dress pengantin yang ia kenakan dari tubuhnya, ia pun memanggil salah seorang pelayan untuk membantu melepaskannya.Tok, tok, tok ...“Masuk,” titah Stella kepada orang yang mengetuk pintu, yang ia yakini itu adalah salah satu pelayannya.Benar saja, seorang pelayan wanita pun muncul dari balik pin

    Last Updated : 2023-02-06
  • Perjodohan Berbuah Cinta   Bab 7 Tidur Bersama

    💐Happy Reading💐Stella meneguk ludahnya kasar setelah mendengar perkataan Rionard, dengan debaran dada yang tak kunjung berhenti sejak tadi.“A, aku tau. Ta, tapi kan gak mesti sekamar secepat ini,” jawab Stella sedikit gugup.Jujur saja ia masih tidak bisa menerima jika harus berada dalam satu ruangan dengan seorang laki-laki, apalagi untuk tidur bersama.Walaupun Stella sudah bertekat untuk berusaha menerima semua ini, tetap saja ia tidak dapat melakukan itu sekaligus. Perlu bertahap untuk menerima sesuatu yang sulit untuk ia terima sedari awal.Rionard tersenyum samar nyaris tak terlihat, dan senyumnya itu pun tidak dapat di sadari oleh Stella. Rionard pun bertanya, “Lalu kapan?”“Yang pasti tidak sekarang?”“Apakah setiap pasangan pengantin seperti itu?” tanya Rionard dengan wajah yang di buat sepolos mungkin.“Ayolah Rio, mereka-mereka itu menikah atas dasar saling suka, dan mencintai. Sedangkan kita? Hanya terikat karena perjodohan.”Rionard yang mendengar penuturan yang kelua

    Last Updated : 2023-02-07
  • Perjodohan Berbuah Cinta   Bab 8 Pagi Hari

    💐Happy Reading💐Perempuan cantik yang sudah mendapat gelar sebagai seorang istri itu, baru saja membuka matanya. Setelah merasakan cahaya matahari yang masuk dari celah gorden, dan mengganggu tidurnya.Posisi yang semula berbaring, dengan perlahan ia pun bangun dengan posisi kini sedang duduk.Ia mengucek matanya dengan lembut. Dengan keadaan setengah sadar tiba-tiba ingatan tentang tadi malam, menyeruak masuk ke dalam otaknya yang masih setengah berfungsi.Karena hal itu, ia pun bergegas menolehkan kepalanya ke arah samping tempat tidurnya. Benar saja, ada seorang lelaki yang sedang terbaring di sana. Dan dia merupakan suaminya sendiri.Menyaksikan sesuatu hal yang ia harap itu cuman mimpi, membuatnya menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan, lalu terdengar raungan kecil yang tertahan dibaliknya.“Apa yang harus aku lakukan,” gumam perempuan bernama Stella Keyline itu, atau sekarang bisa di sebut dengan Mrs. Steven.Ada sesuatu yang sepertinya ia lihat dan abaikan. Hal itu mem

    Last Updated : 2023-03-26
  • Perjodohan Berbuah Cinta   Bab 9 Minta Maaf

    💐Happy Reading💐 Rionard tersenyum simpul, lalu dudu di kursi yang ada di samping Stella.Lelaki itu berkata, “aku bercanda Stella, kau seperti tidak mengenal aku.”“Hal seperti itu tidak bisa di buat sebagai canda-an,” ujar Stella, masih tetap fokus memandang ke depan.“Baiklah, baiklah. Aku minta maaf.”Stella tidak menghiraukan perkataan Rionard, sehingga membuat laki-laki itu menyenggol lengan Stella dengan sikunya.“Hmm ... maaf di berikan,” ujar Stella dengan wajah datarnya.Melihat wajah Stella yang lucu menurut Rionard, ia pun mengusap-usap kepala Stella sedikit kasar. Sehingga membuat empunya cemberut, karena rambutnya di buat berantakan oleh lelaki itu.“Rio!” tegur Stella.“Hahahaa!! maaf, maaf ... Oh! Kau habis keramas Stella?” tanya Rionard dengan wajah di buat terkejut.“Iya, aku gak kaya kamu, gak mandi!”Mendengar jawaban Stella yang sial nya itu benar. Rion

    Last Updated : 2023-03-30
  • Perjodohan Berbuah Cinta   Bab 10 Honey Moon

    💐💐💐“Hmm ....” Rionard tampak berpikir sejenak. “Bagaimana kalau kita membeli mobil, seperti milik kakak mu. Kamu kan ingin itu!”Stella tercengang ketika mendengar penuturan santai, yang keluar dari mulut Rionard. Bukankah harusnya lelaki itu tahu, bahwa yang ia katakan hanya sebuah canda-an.“Rionard, kamu tau aku hanya bercanda. Untuk mempermainkan kakakku. Aku tidak benar-benar menginginkan itu,” ujar Stella was-was.Stella sangat mengenal sahabatnya itu. Apapun yang di inginkan Stella, sebisa mungkin Rionard penuhi, bahkan sesuatu yang tidak di minta sekali pun.“Lalu? Apa masalahnya? Aku kan ingin membelikannya untukmu.”“Itu sangat boros Rio.”“Itu hal kecil bagiku, sama sekali tidak termasuk pemborosan,” ujar Roindra seraya berbalik dari hadapan Stella untuk melanjutkan langkahnyaBukan Stella namanya jika mengalah begitu saja. Iya pun menarik tangan Rionard agar lelaki itu tidak melanjutkan langkahnya.“Aku akan kembali marah, jika kamu tidak mendengarkanku kali ini.”Mend

    Last Updated : 2023-08-03
  • Perjodohan Berbuah Cinta   Bab 11 Hotel

    💐Happy Reading💐“Terima kasih.”Setelah mengucapkan kata terima kasih kepada resepsionis, Stella merampas sedikit kasar kopernya dari tangan bellboy. Merasa perlakuannya cukup kasar pada bellboy tersebut Stella meminta maaf kepadanya, yang di balas anggukan ramah. Walaupun dia cukup kesal bukan berarti Stella menjadi tidak beretika kepada sesama, walaupun status mereka berbeda. Menurut Stella hanya pekerjaan dan status sosial saja, dan sisanya mereka sesama makhluk hidup yang mestinya saling menghormati.Stella bergegas menuju lift yang akan membawanya ke kamar hotel yang akan ia tempati bersama suaminya tentu saja. Iift terbuka Stella pun memasukinya, lalu menyilangkan tangannya di dada tanpa menekan nomor lantai. Kini dirinya menghadap ke arah luar lift, dan tepat matanya menatap Rionard dengan tatapan berang. Seakan paham dengan tatapan Stella, Rionard pun tersenyum menyeringai. Lucu sekali istrinya ini, pikir Rionard. Rionard tahu bahwa Stella tidak mengetahui di lantai berapa

    Last Updated : 2023-09-27

Latest chapter

  • Perjodohan Berbuah Cinta   Bab 11 Hotel

    💐Happy Reading💐“Terima kasih.”Setelah mengucapkan kata terima kasih kepada resepsionis, Stella merampas sedikit kasar kopernya dari tangan bellboy. Merasa perlakuannya cukup kasar pada bellboy tersebut Stella meminta maaf kepadanya, yang di balas anggukan ramah. Walaupun dia cukup kesal bukan berarti Stella menjadi tidak beretika kepada sesama, walaupun status mereka berbeda. Menurut Stella hanya pekerjaan dan status sosial saja, dan sisanya mereka sesama makhluk hidup yang mestinya saling menghormati.Stella bergegas menuju lift yang akan membawanya ke kamar hotel yang akan ia tempati bersama suaminya tentu saja. Iift terbuka Stella pun memasukinya, lalu menyilangkan tangannya di dada tanpa menekan nomor lantai. Kini dirinya menghadap ke arah luar lift, dan tepat matanya menatap Rionard dengan tatapan berang. Seakan paham dengan tatapan Stella, Rionard pun tersenyum menyeringai. Lucu sekali istrinya ini, pikir Rionard. Rionard tahu bahwa Stella tidak mengetahui di lantai berapa

  • Perjodohan Berbuah Cinta   Bab 10 Honey Moon

    💐💐💐“Hmm ....” Rionard tampak berpikir sejenak. “Bagaimana kalau kita membeli mobil, seperti milik kakak mu. Kamu kan ingin itu!”Stella tercengang ketika mendengar penuturan santai, yang keluar dari mulut Rionard. Bukankah harusnya lelaki itu tahu, bahwa yang ia katakan hanya sebuah canda-an.“Rionard, kamu tau aku hanya bercanda. Untuk mempermainkan kakakku. Aku tidak benar-benar menginginkan itu,” ujar Stella was-was.Stella sangat mengenal sahabatnya itu. Apapun yang di inginkan Stella, sebisa mungkin Rionard penuhi, bahkan sesuatu yang tidak di minta sekali pun.“Lalu? Apa masalahnya? Aku kan ingin membelikannya untukmu.”“Itu sangat boros Rio.”“Itu hal kecil bagiku, sama sekali tidak termasuk pemborosan,” ujar Roindra seraya berbalik dari hadapan Stella untuk melanjutkan langkahnyaBukan Stella namanya jika mengalah begitu saja. Iya pun menarik tangan Rionard agar lelaki itu tidak melanjutkan langkahnya.“Aku akan kembali marah, jika kamu tidak mendengarkanku kali ini.”Mend

  • Perjodohan Berbuah Cinta   Bab 9 Minta Maaf

    💐Happy Reading💐 Rionard tersenyum simpul, lalu dudu di kursi yang ada di samping Stella.Lelaki itu berkata, “aku bercanda Stella, kau seperti tidak mengenal aku.”“Hal seperti itu tidak bisa di buat sebagai canda-an,” ujar Stella, masih tetap fokus memandang ke depan.“Baiklah, baiklah. Aku minta maaf.”Stella tidak menghiraukan perkataan Rionard, sehingga membuat laki-laki itu menyenggol lengan Stella dengan sikunya.“Hmm ... maaf di berikan,” ujar Stella dengan wajah datarnya.Melihat wajah Stella yang lucu menurut Rionard, ia pun mengusap-usap kepala Stella sedikit kasar. Sehingga membuat empunya cemberut, karena rambutnya di buat berantakan oleh lelaki itu.“Rio!” tegur Stella.“Hahahaa!! maaf, maaf ... Oh! Kau habis keramas Stella?” tanya Rionard dengan wajah di buat terkejut.“Iya, aku gak kaya kamu, gak mandi!”Mendengar jawaban Stella yang sial nya itu benar. Rion

  • Perjodohan Berbuah Cinta   Bab 8 Pagi Hari

    💐Happy Reading💐Perempuan cantik yang sudah mendapat gelar sebagai seorang istri itu, baru saja membuka matanya. Setelah merasakan cahaya matahari yang masuk dari celah gorden, dan mengganggu tidurnya.Posisi yang semula berbaring, dengan perlahan ia pun bangun dengan posisi kini sedang duduk.Ia mengucek matanya dengan lembut. Dengan keadaan setengah sadar tiba-tiba ingatan tentang tadi malam, menyeruak masuk ke dalam otaknya yang masih setengah berfungsi.Karena hal itu, ia pun bergegas menolehkan kepalanya ke arah samping tempat tidurnya. Benar saja, ada seorang lelaki yang sedang terbaring di sana. Dan dia merupakan suaminya sendiri.Menyaksikan sesuatu hal yang ia harap itu cuman mimpi, membuatnya menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan, lalu terdengar raungan kecil yang tertahan dibaliknya.“Apa yang harus aku lakukan,” gumam perempuan bernama Stella Keyline itu, atau sekarang bisa di sebut dengan Mrs. Steven.Ada sesuatu yang sepertinya ia lihat dan abaikan. Hal itu mem

  • Perjodohan Berbuah Cinta   Bab 7 Tidur Bersama

    💐Happy Reading💐Stella meneguk ludahnya kasar setelah mendengar perkataan Rionard, dengan debaran dada yang tak kunjung berhenti sejak tadi.“A, aku tau. Ta, tapi kan gak mesti sekamar secepat ini,” jawab Stella sedikit gugup.Jujur saja ia masih tidak bisa menerima jika harus berada dalam satu ruangan dengan seorang laki-laki, apalagi untuk tidur bersama.Walaupun Stella sudah bertekat untuk berusaha menerima semua ini, tetap saja ia tidak dapat melakukan itu sekaligus. Perlu bertahap untuk menerima sesuatu yang sulit untuk ia terima sedari awal.Rionard tersenyum samar nyaris tak terlihat, dan senyumnya itu pun tidak dapat di sadari oleh Stella. Rionard pun bertanya, “Lalu kapan?”“Yang pasti tidak sekarang?”“Apakah setiap pasangan pengantin seperti itu?” tanya Rionard dengan wajah yang di buat sepolos mungkin.“Ayolah Rio, mereka-mereka itu menikah atas dasar saling suka, dan mencintai. Sedangkan kita? Hanya terikat karena perjodohan.”Rionard yang mendengar penuturan yang kelua

  • Perjodohan Berbuah Cinta   Bab 6 Sekamar

    💐Happy Reading💐“Huft ... cape banget,” kelus Stella seraya membanting diri di atas kasur queensize-nya, tanpa melepas dress pengantin yang melekat di tubuhnya.Jam menunjukkan pukul 7:00 malam. Yang berarti acara sudah di pastikan selesai cukup lama. Stella sudah meminta izin kepada orang tuanya, untuk terlebih dahulu ke kamarnya yang ada di lantai atas, untuk beristirahat.Dan saat ini ia berusaha untuk bangkit dari tempat tidurnya yang nyaman, untuk melepas dress pengantin lalu membersihkan make up yang cukup tebal di wajahnya.Dan terakhir mandi untuk membuat badannya cukup segar, sebelum akhirnya ia pergi ke alam mimpi. Sebelum ia membersihkan make up. Stella tampak kesulitan melepas dress pengantin yang ia kenakan dari tubuhnya, ia pun memanggil salah seorang pelayan untuk membantu melepaskannya.Tok, tok, tok ...“Masuk,” titah Stella kepada orang yang mengetuk pintu, yang ia yakini itu adalah salah satu pelayannya.Benar saja, seorang pelayan wanita pun muncul dari balik pin

  • Perjodohan Berbuah Cinta   Bab 5 Pernikahan

    💐Happy Reading💐“Hah? Itu semua adalah Dress dengan model terbaru dan di sukai tahun ini, terus dengan gampangnya kamu bilang itu kekurangan bahan?” sewot Stella, ia pun mengambil tasnya yang ada di atas meja dengan kasar lalu keluar terlebih dahulu dari butik itu, meninggalkan Rionard.Rionard pun menghela nafas panjang, ia harus sabar menghadapi tingkah Stella yang akhir-akhir ini tampak marah terhadapnya.Rionard berdiri dari soffa untuk meninggalkan butik tersebut, dan menyusul Stella yang sudah keluar dari butik itu terlebih dahulu. Sesampainya di luar, ia menatap Stella yang sudah duduk di kursi penumpang dengan mimik wajah yang sulit di artikan.Ia pun bergegas menuju mobil dan membuka pintunya, lalu duduk di sisi samping Stella, tepatnya di kursi kemudi.“Key!” panggil Rionard sambil memutar kunci kontak lalu menjalankan mobil tersebut.Stella hanya berdiam diri, tanpa beniat untuk menanggapi atau bahkan sekedar menyahut panggilan Rionard.“Aku minta maaf,” ujar Rionard sambi

  • Perjodohan Berbuah Cinta   Bab 4 Fitting Dress

    💐Happy Reading💐“Sejak kapan aku melarang?” ujar Rionard, sambil mengangkat kedua alisnya.Di luar dugaan, ternyata Stella mempertanyakan hal lain, yang tidak ada di pikirannya. Padahal ia sudah mempersiapkan jawaban, jika pertanyaan itu di lontarkan kembali oleh Stella.Stella menatap Rionard intens dengan binar di matanya. Dan memastikan apakah itu artinya ia mendapat izin untuk mengelola Restoran, walau sudah menjadi seorang istri nanti.“Berarti kamu mengizinkan?” tanya Stella memastikan.Rionard pun menganggukkan kepala. Lalu berkata, “aku gak melarang hal baik, dan juga aku tahu itu impian kamu.”“Terima kasih Rio, kamu memang sahabat aku yang pengertian.” Stella pun menggenggam tangan Rio yang berada di atas meja, untuk menggambarkan betapa senangnya ia. “Aku janji akan jadi istri baik, dan mengurusmu.”Mendengar kata terakhir Rionard ber-dehem singkat, lalu memperbaiki posisi duduknya.Sebenarnya Stella ingin mengutarakan niatnya mengenai ia yang ingin memperluas usahanya it

  • Perjodohan Berbuah Cinta   Bab 3 Masih Enggan

    💐Happy Reading💐Tok tok tok“Permisi Nona Stella!” ujar salah satu pelayan memanggil sang majikan dari luar kamar, setelah ia mengetuk pintu.“Iya, ada apa?” sahut Stella dari dalam.“Tuan Rio sedang menunggu.”“Sebentar lagi saya akan turun, tolong sampaikan pada Rio.”Setelah menerima perintah dari Nonanya, pelayan tersebut pun permisi, undur diri untuk menyampaikan yang di titahkan pada dirinya.2 minggu telah berlalu, setelah acara pertunangan Stella dan Rionard di gelar, yang berarti tinggal menyisakan waktu setengah bulan lagi menuju hari pernikahan. Dalam kurun waktu 2 minggu itu Stella dan Rionard sama sekali tidak saling bertemu. Kalau sempat pun mereka hanya saling berbalas pesan, itu pun hanya pesan-pesan penting yang mereka bahas.Berbeda dengan Rionard yang menghabiskan waktunya dengan bekerja, untuk mencapai target agar bisa mengambil cuti untuk persiapan nikah dan juga honeymoon . Stella menghabiskan waktu dengan Kakaknya, pergi jalan-jalan, ke Mall, ke pantai, dan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status