Share

Bab 6 Sekamar

Author: Hami Mooi
last update Last Updated: 2023-02-06 21:57:47

💐Happy Reading💐

 

 

“Huft ... cape banget,” kelus Stella seraya membanting diri di atas kasur queensize-nya, tanpa melepas dress pengantin yang melekat di tubuhnya.

Jam menunjukkan pukul 7:00 malam. Yang berarti acara sudah di pastikan selesai cukup lama. Stella sudah meminta izin kepada orang tuanya, untuk terlebih dahulu ke kamarnya yang ada di lantai atas, untuk beristirahat.

Dan saat ini ia berusaha untuk bangkit dari tempat tidurnya yang nyaman, untuk melepas dress pengantin lalu membersihkan make up yang cukup tebal di wajahnya.

Dan terakhir mandi untuk membuat badannya cukup segar, sebelum akhirnya ia pergi ke alam mimpi.

Sebelum ia membersihkan make up. Stella tampak kesulitan melepas dress pengantin yang ia kenakan dari tubuhnya, ia pun memanggil salah seorang pelayan untuk membantu melepaskannya.

Tok, tok, tok ...

“Masuk,” titah Stella kepada orang yang mengetuk pintu, yang ia yakini itu adalah salah satu pelayannya.

Benar saja, seorang pelayan wanita pun muncul dari balik pintu tersebut.

“Bisa kau bantu aku melepas dress ini?” tanya Stella kepada pelayan tersebut.

“Bisa Nona Stella.” Pelayan tersebut pun menghampiri sang majikan. Dan membantu Nonanya itu melepas dress yang cukup sulit untuk di lepas.

Setelah dress pengantin itu berhasil terlepas dari tubuh Stella. Pelayan tersebut pun meninggalkan kamar Nona-nya itu, dengan Stella yang tengah fokus membersihkan wajah.

“Akhirnya selesai juga, waktunya mandi. Lalu habis ini tidur,” gumam Stella sambil menghela nafas.

Stella pun bergegas menuju kamar mandi, untuk segara membersihkan tubuhnya yang sudah mulai lengket.

Setelah kurang lebih setengah jam berlalu, Stella pun selesai dengan mandinya. Ia pun keluar dengan handuk cukup besar yang melilit tubuhnya, dari atas dada sampai atas lutut.

Sedangkan kedua tangannya tengah mengeringkan rambut basahnya menggunakan handuk yang lebih kecil.

Karena posisi saat ia mengeringkan rambut menunduk, ia pun mendongak lalu menangkap pemandangan yang membuatnya berteriak histeris.

“Aaaaa ....”

Sontak Stella menyilangkan kedua tangannya di dada. Ketika melihat seorang lelaki yang tengah duduk santai di tepian bawah ranjangnya. Dan handuk yang ia pegang untuk mengerikan rabut pun, otomatis menutupi bagian dada atasnya.

“Sedang apa kamu di situ?” tanya Stella kepada lelaki itu.

Lelaki yang tidak lain adalah sosok yang baru saja menyandang gelar sebagai suaminya itu, menatap Stella dengan dahi yang mengerut. Beberapa detik setelahnya, Rionard pun kembali menormalkan mimik wajahnya.

“Keluar!” bentak Stella.

Rionard mengangkat sebelah alisnya. Lalu bertanya, “kalau keluar, aku tidur di mana?”

“Di rumah kamu lah, masa di jalanan.”

Mendengar pernyataan dari Stella Rionard pun berdiri, dan dengan perlahan berjalan ke arah Stella.

Stella yang melihat hal itu pun, memundurkan diri dengan perlahan.

“Aku bertanya, status kita sekarang ini apa?” tanya Rionard lagi, dengan jarak mereka yang semakin menipis.

Mendengar pertanyaan Rionard, Stella tampak ketakutan. Dengan posisi dirinya yang hanya berdua dengan sahabatnya itu, apalagi saat ini ia hanya menggunakan handuk sebagai penutup tubuhnya.

Dengan suara bergetar dan tercekat. Stella pun bertanya, “ke ... kenapa kamu mendakat?”

Rionard tidak berniat menjawab pertanyaan yang keluar dari bibir mungil perempuan yang ada di hadapannya itu. Dengan wajah yang masih setia datar tanpa ekspresi itu, kedua tangannya pun bergerak ke arah kancing baju dan melepasnya dari pengaitnya.

Stella melotot-kan matanya tidak percaya dengan apa yang di lakukan Rionard. Bergegas ia menutup kedua matanya itu, agar tidak melihat sesuatu hal yang tidak ingin ia lihat.

“Kenapa kamu buka baju Rio, pakai lagi,” ujar Stella yang tampak ketakutan di tempatnya.

Melihat hal itu, Rionard pun mengangkat salah satu sudut bibirnya.

“Apa yang kau pikirkan Key? Aku ingin mandi, minggir.” Rionard pun berlalu melewati Stella dan masuk ke kamar mandi, yang mana pintunya tepat di belakang Stella.

Perlahan Stella mengulurkan tangannya yang menutupi wajah. Tubuhnya mematung sejenak, mencerna apa yang baru saja terjadi.

‘Jadi aku salah paham? Iiihhh ... apa sih yang ada di pikiran aku, itu sangat memalukan.’ Batin Stella. Ia pun kembali bergumam, “tapi ini tidak bisa di biarkan.”

Ketika Stella ingin beranjak dari tempatnya berdiri, menuju walk in closet. Ia kembali mendengar suara sahabatnya itu, yang sedikit berteriak dari arah kamar mandi.

“Key! Nanti ada asisten aku membawakan pakaian.”

Setelah mendengar perkataan Rionard, ia pun bergegas menuju walk in closet untuk berganti pakaian secepatnya.

Setelah beberapa menit berlalu, Stella pun selesai berpakaian dengan pakaian tidurnya. Ia pun duduk di tepi tempat tidur dengan perasaan gelisah.

Tidak lama ia berdiam diri, pintu kamarnya pun diketok.

Stella berdiri dari duduknya dan membukakan pintu kamarnya. Ternyata itu adalah asisten pribadi Rionard yang mengantarkan sekoper pakaian, untuk suaminya itu.

Setelah menerima koper tersebut Stella pun menutup pintu kamarnya. Ketika Stella berbalik, ia pun di kejutkan suara bariton milik Rionard, yang terdengar tepat di depannya.

“Sudah sampai ya, sini kopernya.”

Semula Stella memejamkan matanya karena geram, dan ketika dirinya membuka mata, ia pun memekik kencang. Lalu menutup kembali mata beserta wajahnya menggunakan telapak tangan.

“Rio!!” pekik Stella. Ia pun bertanya dengan nada kesal, “kenapa gak pakai baju?”

“Iya kan bajunya baru datang,” ujar Rionard santai.

Lelaki yang bertelanjang dada, dengan lilitan handuk di pinggangnya itu mengambil koper miliknya yang ada di samping Stella.

“Cepat ganti kalau gitu,” sewot Stella.

“Ini di ganti,” jawab Rionard dengan santai.

Mendengar jawaban Rionard yang sedikit membuatnya curiga, Stella pun mengintip lelaki itu dari sela-sela jari yang sedikit ia buka.

Stella pun berkata dengan nada marah, “Jangan ganti di sini, sana di walk in closet.”

“Iya, iyaa!” ujar Rionard, kemudian ia pun berlalu dari hadapan Stella, menuju ruang yang di tunjukan oleh istrinya itu untuk berganti pakaian.

Setelah kepergian sahabatnya yang sekarang sudah menjadi suaminya itu, Stella pun mengulurkan tangan yang menutupi matanya dan sebagian wajahnya.

Dengan berat Stella pun menghembuskan nafasnya dengan kasar.

Beberapa menit telah berlalu, Rionard pun sudah kembali menampakkan batang hidungnya. Ia baru saja keluar dari walk in closet,dengan menggunakan celana boxer dan baju caos hitam polos.

Stella yang duduk di soffa yang ada di kamarnya itu pun berdiri.

“Aku tanya sekali lagi sama kamu Rio, kenapa kamu ada di kamar aku?”

Lelaki itu berjalan ke arah kasur queensize milik Stella, mendaratkan pantatnya di tepi kasur itu. Tanpa menanggapi pertanyaan yang keluar dari mulut mungil yang seksi milik perempuan itu.

“Rio jawab!” bentak Stella.

“Status kita sekarang ini apa?” tanya Rionard kembali.

“Kenapa kembali bertanya? Harusnya kamu jawab dulu pertanyaan aku.”

Rionard pun menyeringai menatap ke arah Stella, lalu ia tertawa kecil Setelahnya.

“Jangan marah-marah terus, sini tidur dan istirahat,” ujar lelaki itu sambil menepuk-nepuk kasur.

“Rio!”

“Kita kan suami istri Stella.”

 

 

💐💐💐

Related chapters

  • Perjodohan Berbuah Cinta   Bab 7 Tidur Bersama

    💐Happy Reading💐Stella meneguk ludahnya kasar setelah mendengar perkataan Rionard, dengan debaran dada yang tak kunjung berhenti sejak tadi.“A, aku tau. Ta, tapi kan gak mesti sekamar secepat ini,” jawab Stella sedikit gugup.Jujur saja ia masih tidak bisa menerima jika harus berada dalam satu ruangan dengan seorang laki-laki, apalagi untuk tidur bersama.Walaupun Stella sudah bertekat untuk berusaha menerima semua ini, tetap saja ia tidak dapat melakukan itu sekaligus. Perlu bertahap untuk menerima sesuatu yang sulit untuk ia terima sedari awal.Rionard tersenyum samar nyaris tak terlihat, dan senyumnya itu pun tidak dapat di sadari oleh Stella. Rionard pun bertanya, “Lalu kapan?”“Yang pasti tidak sekarang?”“Apakah setiap pasangan pengantin seperti itu?” tanya Rionard dengan wajah yang di buat sepolos mungkin.“Ayolah Rio, mereka-mereka itu menikah atas dasar saling suka, dan mencintai. Sedangkan kita? Hanya terikat karena perjodohan.”Rionard yang mendengar penuturan yang kelua

    Last Updated : 2023-02-07
  • Perjodohan Berbuah Cinta   Bab 8 Pagi Hari

    💐Happy Reading💐Perempuan cantik yang sudah mendapat gelar sebagai seorang istri itu, baru saja membuka matanya. Setelah merasakan cahaya matahari yang masuk dari celah gorden, dan mengganggu tidurnya.Posisi yang semula berbaring, dengan perlahan ia pun bangun dengan posisi kini sedang duduk.Ia mengucek matanya dengan lembut. Dengan keadaan setengah sadar tiba-tiba ingatan tentang tadi malam, menyeruak masuk ke dalam otaknya yang masih setengah berfungsi.Karena hal itu, ia pun bergegas menolehkan kepalanya ke arah samping tempat tidurnya. Benar saja, ada seorang lelaki yang sedang terbaring di sana. Dan dia merupakan suaminya sendiri.Menyaksikan sesuatu hal yang ia harap itu cuman mimpi, membuatnya menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan, lalu terdengar raungan kecil yang tertahan dibaliknya.“Apa yang harus aku lakukan,” gumam perempuan bernama Stella Keyline itu, atau sekarang bisa di sebut dengan Mrs. Steven.Ada sesuatu yang sepertinya ia lihat dan abaikan. Hal itu mem

    Last Updated : 2023-03-26
  • Perjodohan Berbuah Cinta   Bab 9 Minta Maaf

    💐Happy Reading💐 Rionard tersenyum simpul, lalu dudu di kursi yang ada di samping Stella.Lelaki itu berkata, “aku bercanda Stella, kau seperti tidak mengenal aku.”“Hal seperti itu tidak bisa di buat sebagai canda-an,” ujar Stella, masih tetap fokus memandang ke depan.“Baiklah, baiklah. Aku minta maaf.”Stella tidak menghiraukan perkataan Rionard, sehingga membuat laki-laki itu menyenggol lengan Stella dengan sikunya.“Hmm ... maaf di berikan,” ujar Stella dengan wajah datarnya.Melihat wajah Stella yang lucu menurut Rionard, ia pun mengusap-usap kepala Stella sedikit kasar. Sehingga membuat empunya cemberut, karena rambutnya di buat berantakan oleh lelaki itu.“Rio!” tegur Stella.“Hahahaa!! maaf, maaf ... Oh! Kau habis keramas Stella?” tanya Rionard dengan wajah di buat terkejut.“Iya, aku gak kaya kamu, gak mandi!”Mendengar jawaban Stella yang sial nya itu benar. Rion

    Last Updated : 2023-03-30
  • Perjodohan Berbuah Cinta   Bab 10 Honey Moon

    💐💐💐“Hmm ....” Rionard tampak berpikir sejenak. “Bagaimana kalau kita membeli mobil, seperti milik kakak mu. Kamu kan ingin itu!”Stella tercengang ketika mendengar penuturan santai, yang keluar dari mulut Rionard. Bukankah harusnya lelaki itu tahu, bahwa yang ia katakan hanya sebuah canda-an.“Rionard, kamu tau aku hanya bercanda. Untuk mempermainkan kakakku. Aku tidak benar-benar menginginkan itu,” ujar Stella was-was.Stella sangat mengenal sahabatnya itu. Apapun yang di inginkan Stella, sebisa mungkin Rionard penuhi, bahkan sesuatu yang tidak di minta sekali pun.“Lalu? Apa masalahnya? Aku kan ingin membelikannya untukmu.”“Itu sangat boros Rio.”“Itu hal kecil bagiku, sama sekali tidak termasuk pemborosan,” ujar Roindra seraya berbalik dari hadapan Stella untuk melanjutkan langkahnyaBukan Stella namanya jika mengalah begitu saja. Iya pun menarik tangan Rionard agar lelaki itu tidak melanjutkan langkahnya.“Aku akan kembali marah, jika kamu tidak mendengarkanku kali ini.”Mend

    Last Updated : 2023-08-03
  • Perjodohan Berbuah Cinta   Bab 11 Hotel

    💐Happy Reading💐“Terima kasih.”Setelah mengucapkan kata terima kasih kepada resepsionis, Stella merampas sedikit kasar kopernya dari tangan bellboy. Merasa perlakuannya cukup kasar pada bellboy tersebut Stella meminta maaf kepadanya, yang di balas anggukan ramah. Walaupun dia cukup kesal bukan berarti Stella menjadi tidak beretika kepada sesama, walaupun status mereka berbeda. Menurut Stella hanya pekerjaan dan status sosial saja, dan sisanya mereka sesama makhluk hidup yang mestinya saling menghormati.Stella bergegas menuju lift yang akan membawanya ke kamar hotel yang akan ia tempati bersama suaminya tentu saja. Iift terbuka Stella pun memasukinya, lalu menyilangkan tangannya di dada tanpa menekan nomor lantai. Kini dirinya menghadap ke arah luar lift, dan tepat matanya menatap Rionard dengan tatapan berang. Seakan paham dengan tatapan Stella, Rionard pun tersenyum menyeringai. Lucu sekali istrinya ini, pikir Rionard. Rionard tahu bahwa Stella tidak mengetahui di lantai berapa

    Last Updated : 2023-09-27
  • Perjodohan Berbuah Cinta   Bab 1 Kabar Mengejutkan

    💐Happy Reading 💐“Apa!!”“Gak mau!” Tolak sepasang sejoli yang duduk berdampingan mendengar kabar mengejutkan dari kedua orang tua mereka.“Tidak ada penolakan, ini sudah kesepakatan bersama,” ucap Papah dari perempuan yang akan di jodohkan itu, berusaha memberi pengertian kepada pasangan tersebut.“Tapi Pah!” rengek perempuan itu.“Iya sayang, ini juga demi kalian.” Ibu dari lelaki yang sedang duduk di sebelahnya itu juga ikutBersuara, untuk memberi pengertian.“Tapi Tante, Rio juga gak mau. Iya kan?” tanyanya pada Lelaki yang tepat berada di sampingnya.Malam ini lelaki tersebut tampak gagah dan tampan dengan setelan jas seperti biasanya. Dengan balutan kemeja warna putih, kancing paling atas tidak terkait dan dasi yang sedikit longgar. Lalu di balut dengan jas berwarna biru malam.Sangat mendukung pesona lelaki itu malam ini. Dan dengan menampilkan wajah datar khasnya, menambah aura ke tampan-an lelaki itu. Perempuan tersebut pun melayangkan cubitan andalannya pada paha lelaki

    Last Updated : 2023-02-01
  • Perjodohan Berbuah Cinta   Bab 2 Pertunangan

    💐Happy Reading💐“Cantik bangat putri Mama,” ujar Diana yang baru saja memasuki kamar Stella. “Bagaimana sudah siap?”Stella pun mengangguk dangan Ragu, “Siap Ma!”“Iya dong harus siapa, mari mama bantu.”Stella pun keluar dari kamar menuju acara pertunangan yang di gelar hari ini, dengan di bantu sang Mama yang memeganginya saat berjalan dari samping.Satu minggu telah berlalu, acara pertunangan Stella dan juga Rionard sahabatnya telah tiba. Hari di mana seharusnya salah satu hari yang paling bersejarah dan membahagiakan bagi sepasang kekasih. Tapi, tidak bagi Stella.Dirinya sama sekali tidak menantikan hari ini datang dengan cepat, apalagi hari pernikahannya nanti. apalagi setalah acara ini selesai sudah di pastikan bahwa nanti ia akan sibuk mempersiapkan pernikahan di hari-hari berikutnya.Walaupun begitu, hari ini tidak cukup buruk baginya, karena adanya hari ini Kakaknya Alvin Geovandra yang sedang kuliah S3 di jurusan arsitek itu memberi kejutan dengan ke pulangannya. Dan hal

    Last Updated : 2023-02-02
  • Perjodohan Berbuah Cinta   Bab 3 Masih Enggan

    💐Happy Reading💐Tok tok tok“Permisi Nona Stella!” ujar salah satu pelayan memanggil sang majikan dari luar kamar, setelah ia mengetuk pintu.“Iya, ada apa?” sahut Stella dari dalam.“Tuan Rio sedang menunggu.”“Sebentar lagi saya akan turun, tolong sampaikan pada Rio.”Setelah menerima perintah dari Nonanya, pelayan tersebut pun permisi, undur diri untuk menyampaikan yang di titahkan pada dirinya.2 minggu telah berlalu, setelah acara pertunangan Stella dan Rionard di gelar, yang berarti tinggal menyisakan waktu setengah bulan lagi menuju hari pernikahan. Dalam kurun waktu 2 minggu itu Stella dan Rionard sama sekali tidak saling bertemu. Kalau sempat pun mereka hanya saling berbalas pesan, itu pun hanya pesan-pesan penting yang mereka bahas.Berbeda dengan Rionard yang menghabiskan waktunya dengan bekerja, untuk mencapai target agar bisa mengambil cuti untuk persiapan nikah dan juga honeymoon . Stella menghabiskan waktu dengan Kakaknya, pergi jalan-jalan, ke Mall, ke pantai, dan

    Last Updated : 2023-02-03

Latest chapter

  • Perjodohan Berbuah Cinta   Bab 11 Hotel

    💐Happy Reading💐“Terima kasih.”Setelah mengucapkan kata terima kasih kepada resepsionis, Stella merampas sedikit kasar kopernya dari tangan bellboy. Merasa perlakuannya cukup kasar pada bellboy tersebut Stella meminta maaf kepadanya, yang di balas anggukan ramah. Walaupun dia cukup kesal bukan berarti Stella menjadi tidak beretika kepada sesama, walaupun status mereka berbeda. Menurut Stella hanya pekerjaan dan status sosial saja, dan sisanya mereka sesama makhluk hidup yang mestinya saling menghormati.Stella bergegas menuju lift yang akan membawanya ke kamar hotel yang akan ia tempati bersama suaminya tentu saja. Iift terbuka Stella pun memasukinya, lalu menyilangkan tangannya di dada tanpa menekan nomor lantai. Kini dirinya menghadap ke arah luar lift, dan tepat matanya menatap Rionard dengan tatapan berang. Seakan paham dengan tatapan Stella, Rionard pun tersenyum menyeringai. Lucu sekali istrinya ini, pikir Rionard. Rionard tahu bahwa Stella tidak mengetahui di lantai berapa

  • Perjodohan Berbuah Cinta   Bab 10 Honey Moon

    💐💐💐“Hmm ....” Rionard tampak berpikir sejenak. “Bagaimana kalau kita membeli mobil, seperti milik kakak mu. Kamu kan ingin itu!”Stella tercengang ketika mendengar penuturan santai, yang keluar dari mulut Rionard. Bukankah harusnya lelaki itu tahu, bahwa yang ia katakan hanya sebuah canda-an.“Rionard, kamu tau aku hanya bercanda. Untuk mempermainkan kakakku. Aku tidak benar-benar menginginkan itu,” ujar Stella was-was.Stella sangat mengenal sahabatnya itu. Apapun yang di inginkan Stella, sebisa mungkin Rionard penuhi, bahkan sesuatu yang tidak di minta sekali pun.“Lalu? Apa masalahnya? Aku kan ingin membelikannya untukmu.”“Itu sangat boros Rio.”“Itu hal kecil bagiku, sama sekali tidak termasuk pemborosan,” ujar Roindra seraya berbalik dari hadapan Stella untuk melanjutkan langkahnyaBukan Stella namanya jika mengalah begitu saja. Iya pun menarik tangan Rionard agar lelaki itu tidak melanjutkan langkahnya.“Aku akan kembali marah, jika kamu tidak mendengarkanku kali ini.”Mend

  • Perjodohan Berbuah Cinta   Bab 9 Minta Maaf

    💐Happy Reading💐 Rionard tersenyum simpul, lalu dudu di kursi yang ada di samping Stella.Lelaki itu berkata, “aku bercanda Stella, kau seperti tidak mengenal aku.”“Hal seperti itu tidak bisa di buat sebagai canda-an,” ujar Stella, masih tetap fokus memandang ke depan.“Baiklah, baiklah. Aku minta maaf.”Stella tidak menghiraukan perkataan Rionard, sehingga membuat laki-laki itu menyenggol lengan Stella dengan sikunya.“Hmm ... maaf di berikan,” ujar Stella dengan wajah datarnya.Melihat wajah Stella yang lucu menurut Rionard, ia pun mengusap-usap kepala Stella sedikit kasar. Sehingga membuat empunya cemberut, karena rambutnya di buat berantakan oleh lelaki itu.“Rio!” tegur Stella.“Hahahaa!! maaf, maaf ... Oh! Kau habis keramas Stella?” tanya Rionard dengan wajah di buat terkejut.“Iya, aku gak kaya kamu, gak mandi!”Mendengar jawaban Stella yang sial nya itu benar. Rion

  • Perjodohan Berbuah Cinta   Bab 8 Pagi Hari

    💐Happy Reading💐Perempuan cantik yang sudah mendapat gelar sebagai seorang istri itu, baru saja membuka matanya. Setelah merasakan cahaya matahari yang masuk dari celah gorden, dan mengganggu tidurnya.Posisi yang semula berbaring, dengan perlahan ia pun bangun dengan posisi kini sedang duduk.Ia mengucek matanya dengan lembut. Dengan keadaan setengah sadar tiba-tiba ingatan tentang tadi malam, menyeruak masuk ke dalam otaknya yang masih setengah berfungsi.Karena hal itu, ia pun bergegas menolehkan kepalanya ke arah samping tempat tidurnya. Benar saja, ada seorang lelaki yang sedang terbaring di sana. Dan dia merupakan suaminya sendiri.Menyaksikan sesuatu hal yang ia harap itu cuman mimpi, membuatnya menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan, lalu terdengar raungan kecil yang tertahan dibaliknya.“Apa yang harus aku lakukan,” gumam perempuan bernama Stella Keyline itu, atau sekarang bisa di sebut dengan Mrs. Steven.Ada sesuatu yang sepertinya ia lihat dan abaikan. Hal itu mem

  • Perjodohan Berbuah Cinta   Bab 7 Tidur Bersama

    💐Happy Reading💐Stella meneguk ludahnya kasar setelah mendengar perkataan Rionard, dengan debaran dada yang tak kunjung berhenti sejak tadi.“A, aku tau. Ta, tapi kan gak mesti sekamar secepat ini,” jawab Stella sedikit gugup.Jujur saja ia masih tidak bisa menerima jika harus berada dalam satu ruangan dengan seorang laki-laki, apalagi untuk tidur bersama.Walaupun Stella sudah bertekat untuk berusaha menerima semua ini, tetap saja ia tidak dapat melakukan itu sekaligus. Perlu bertahap untuk menerima sesuatu yang sulit untuk ia terima sedari awal.Rionard tersenyum samar nyaris tak terlihat, dan senyumnya itu pun tidak dapat di sadari oleh Stella. Rionard pun bertanya, “Lalu kapan?”“Yang pasti tidak sekarang?”“Apakah setiap pasangan pengantin seperti itu?” tanya Rionard dengan wajah yang di buat sepolos mungkin.“Ayolah Rio, mereka-mereka itu menikah atas dasar saling suka, dan mencintai. Sedangkan kita? Hanya terikat karena perjodohan.”Rionard yang mendengar penuturan yang kelua

  • Perjodohan Berbuah Cinta   Bab 6 Sekamar

    💐Happy Reading💐“Huft ... cape banget,” kelus Stella seraya membanting diri di atas kasur queensize-nya, tanpa melepas dress pengantin yang melekat di tubuhnya.Jam menunjukkan pukul 7:00 malam. Yang berarti acara sudah di pastikan selesai cukup lama. Stella sudah meminta izin kepada orang tuanya, untuk terlebih dahulu ke kamarnya yang ada di lantai atas, untuk beristirahat.Dan saat ini ia berusaha untuk bangkit dari tempat tidurnya yang nyaman, untuk melepas dress pengantin lalu membersihkan make up yang cukup tebal di wajahnya.Dan terakhir mandi untuk membuat badannya cukup segar, sebelum akhirnya ia pergi ke alam mimpi. Sebelum ia membersihkan make up. Stella tampak kesulitan melepas dress pengantin yang ia kenakan dari tubuhnya, ia pun memanggil salah seorang pelayan untuk membantu melepaskannya.Tok, tok, tok ...“Masuk,” titah Stella kepada orang yang mengetuk pintu, yang ia yakini itu adalah salah satu pelayannya.Benar saja, seorang pelayan wanita pun muncul dari balik pin

  • Perjodohan Berbuah Cinta   Bab 5 Pernikahan

    💐Happy Reading💐“Hah? Itu semua adalah Dress dengan model terbaru dan di sukai tahun ini, terus dengan gampangnya kamu bilang itu kekurangan bahan?” sewot Stella, ia pun mengambil tasnya yang ada di atas meja dengan kasar lalu keluar terlebih dahulu dari butik itu, meninggalkan Rionard.Rionard pun menghela nafas panjang, ia harus sabar menghadapi tingkah Stella yang akhir-akhir ini tampak marah terhadapnya.Rionard berdiri dari soffa untuk meninggalkan butik tersebut, dan menyusul Stella yang sudah keluar dari butik itu terlebih dahulu. Sesampainya di luar, ia menatap Stella yang sudah duduk di kursi penumpang dengan mimik wajah yang sulit di artikan.Ia pun bergegas menuju mobil dan membuka pintunya, lalu duduk di sisi samping Stella, tepatnya di kursi kemudi.“Key!” panggil Rionard sambil memutar kunci kontak lalu menjalankan mobil tersebut.Stella hanya berdiam diri, tanpa beniat untuk menanggapi atau bahkan sekedar menyahut panggilan Rionard.“Aku minta maaf,” ujar Rionard sambi

  • Perjodohan Berbuah Cinta   Bab 4 Fitting Dress

    💐Happy Reading💐“Sejak kapan aku melarang?” ujar Rionard, sambil mengangkat kedua alisnya.Di luar dugaan, ternyata Stella mempertanyakan hal lain, yang tidak ada di pikirannya. Padahal ia sudah mempersiapkan jawaban, jika pertanyaan itu di lontarkan kembali oleh Stella.Stella menatap Rionard intens dengan binar di matanya. Dan memastikan apakah itu artinya ia mendapat izin untuk mengelola Restoran, walau sudah menjadi seorang istri nanti.“Berarti kamu mengizinkan?” tanya Stella memastikan.Rionard pun menganggukkan kepala. Lalu berkata, “aku gak melarang hal baik, dan juga aku tahu itu impian kamu.”“Terima kasih Rio, kamu memang sahabat aku yang pengertian.” Stella pun menggenggam tangan Rio yang berada di atas meja, untuk menggambarkan betapa senangnya ia. “Aku janji akan jadi istri baik, dan mengurusmu.”Mendengar kata terakhir Rionard ber-dehem singkat, lalu memperbaiki posisi duduknya.Sebenarnya Stella ingin mengutarakan niatnya mengenai ia yang ingin memperluas usahanya it

  • Perjodohan Berbuah Cinta   Bab 3 Masih Enggan

    💐Happy Reading💐Tok tok tok“Permisi Nona Stella!” ujar salah satu pelayan memanggil sang majikan dari luar kamar, setelah ia mengetuk pintu.“Iya, ada apa?” sahut Stella dari dalam.“Tuan Rio sedang menunggu.”“Sebentar lagi saya akan turun, tolong sampaikan pada Rio.”Setelah menerima perintah dari Nonanya, pelayan tersebut pun permisi, undur diri untuk menyampaikan yang di titahkan pada dirinya.2 minggu telah berlalu, setelah acara pertunangan Stella dan Rionard di gelar, yang berarti tinggal menyisakan waktu setengah bulan lagi menuju hari pernikahan. Dalam kurun waktu 2 minggu itu Stella dan Rionard sama sekali tidak saling bertemu. Kalau sempat pun mereka hanya saling berbalas pesan, itu pun hanya pesan-pesan penting yang mereka bahas.Berbeda dengan Rionard yang menghabiskan waktunya dengan bekerja, untuk mencapai target agar bisa mengambil cuti untuk persiapan nikah dan juga honeymoon . Stella menghabiskan waktu dengan Kakaknya, pergi jalan-jalan, ke Mall, ke pantai, dan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status