Share

S2.257. Satu Kesatuan

“Ini tokomu?” tanya Frederix.

“Iya, cabang yang ketiga.”

Frederix mengangguk. Sejak dulu, Ariana memang bercita-cita menjadi pengusaha fashion. Frederix beberapa kali membantu perancangan bisnis tersebut.

“Selamat atas usahamu,” ucap Frederix.

“Terima kasih. Aku memilih nama ‘Moment’ karena teringat akan kata-katamu. Bahwa setiap orang pasti memiliki moment yang berharga. Aku ingin orang-orang yang membeli barang-barang di toko ini mendapat moment yang pantas mereka ingat.”

“Seperti saat kamu bercerita tentang moment saat kita resmi bersama,” imbuh Ariana.

Iya. Frederix ingat kata-kata itu. Buatnya moment berharga memang selalu ada dalam kehidupan. Seperti moment saat ia mengakui bahwa Ariana lah cinta pertamanya.

“Kamu tidak keberatan kan aku memakai nama ‘Moment’?”

“Tidak. Tentu saja tidak. Nama itu bukan hak patenku.”

Ariana terlihat senang. ia meminta pegawainya membawakan makanan dan minuman. Namun, Frederix menolak dengan cepat.

“Aku sudah ditunggu Keyna.” Frederix berdiri dan b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
ReyNotes
buat menguji kegigihan, kak ... terima kaaih, kak......
goodnovel comment avatar
blackcoffe
nah lho cedric. ada aja rintangan dr will
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status