Share

S2.261. Sangat Pendiam

Penulis: ReyNotes
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-17 19:15:19

Louis telah sembuh dan kembali beraktifitas. Frederix melayangkan surat keluhan pada restoran tempat adiknya terinfeksi keracunan makanan. Restoran dan pengacara keluarga Dalton akhirnya berdamai karena pemilik restoran mau bertanggung jawab.

Saat ini, mereka sedang duduk di ruang meeting. Pembahasan proyek besar yang sedang mereka kerjakan berlangsung lancar. Di akhir meeting, Frederix melirik Belle dan Louis yang duduk berdekatan dan terkikik berbarengan.

Entah apa yang sedang mereka perbincangkan. Frederix ingin sekali menghampiri dan ikut mengobrol. Namun, ia mengurungkan niat melihat keduanya tampak menikmati kebersamaan hanya berdua.

“Lou, Belle, aku kembali ke ruangan dulu, ya,” ucap Frederix sambil berjalan ke arah pintu.

“Eh, Kak.” Louis menahan kakaknya keluar.

“Ya?”

“Kami mau makan siang di luar. Kak Fred mau ikut?” tawar Louis.

“Tidak, kalian saja. Aku masih banyak pekerjaan.”

Tentu saja Frederix menolak. Ia tidak ingin menjadi nyamuk lagi di antara dua orang yang terlihat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
blackcoffe
tim yg nunggu kak fred dpt jodoh dr kak rey...
goodnovel comment avatar
Yiming
aaahhh kak rey kasian kak Fred. kasih jodoh doong.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Perjanjian Menikahi Bilioner Lumpuh   S2.262. Terima Kasih

    “Benarkah?” Sacha membelalakkan matanya saat Keyna mengabari bahwa William bersedia menerima keluarga Cecdric akhir minggu ini.Keyna mengangguk. Detik berikutnya, ia seperti kehilangan napas karena Sacha memeluknya erat. Wanita itu sampai terbatuk-batuk.“Ups, sori, Key. Sorii,” mohon Sacha.“Aku harap pertemuan pertama ini bisa memberi kesan yang baik pada William. Kamu tau sendiri bagaimana kerasnya Daddymu dalam hal ini,” ucap Keyna setelah berhasil mengatur napas kembali.“Bantu aku mencairkan suasana ya, Key.”“Sebaiknya kamu memberi tugas itu pada Louis.”“Iya juga, ya.”“Kamu mau ke mana setelah kuliah?”“Mau jalan-jalan sama Carol.”Mata Keyna menyiratkan tanda tanya. Sacha terkekeh mendapat tatapan itu. Wanita cantik itu lalu bercerita bahwa ia dan Carol sedang mencoba untuk berteman.“Sepertinya, Carol bukan wanita yang sulit diajak berteman. Ia juga cukup aktif di media sosial, pasti sudah mengenalmu sebelumnya.”“Cedric juga bilang seperti itu.”“Ya sudah. Aku mau bersiap

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-18
  • Perjanjian Menikahi Bilioner Lumpuh   S2.263. Masalah Percintaan

    Frederix melirik Belle yang duduk di sampingnya. Wanita cantik itu sedang sibuk menatap layar laptop. Mau tau mau, mata Frederx menelusuri jari-jari lentik dan lengan Belle yang terbuka karena ia menggunakan blus lengan pendek yang pas di badan.Kepala Frederix menggeleng samar. Ia menahan keinginannya untuk memegang tangan Belle yang bahkan halusnya bisa ia rasakan. Saat itu hatinya hancur mengingat bahwa wanita di sampingnya lebih memilih Louis.“Tuan Frederix,” sapa Belle lembut.“Ehm.” Frederix berusaha menjernihkan tenggorokannya. “Ya?”“Tolong periksa ini. Aku sudah melakukan apa yang Tuan sarankan.” Belle menggeser laptopnya menghadap Frederix.Frederix mengangguk dengan sedikit senyum. Ia memeriksa data yang terpampang di layar laptop Belle. Pekerjaan wanita itu sangat rapi dan teliti. Namun begitu, Frederix melihat ada satu kesalahan kecil.“Ini harusnya di bagian sini, Belle.” Frederix menunjuk data yang salah penempatannya.Kini, Belle berdiri di samping kursi Frederix. Wan

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-18
  • Perjanjian Menikahi Bilioner Lumpuh   S2.264. Menenangkan Diri

    Keyna mengamati wajah Frederix. Wajah yang selalu datar itu kini semakin sendu. Meski mungkin tidak banyak yang tau, karena Frederix jarang sekali mengungkapkan perasaannya.“Kamu menyukainya dan ia menyukai lelaki lain?” Keyna mengulang pernyataan Frederix.“Terasa lebih menyakitkan saat kamu kembali berkata begitu,” ungkap Frederix sambil menggeleng samar.“Maaf,” sesal Keyna.“Aku seperti selalu gagal memilih wanita. Setiap menyukai seseorang, pasti tidak bersambut baik.”“Jangan begitu. Mungkin belum jodoh saja. Lagipula, selama mereka belum resmi menikah, bukankah masih bisa diperjuangkan?”Bisa. Frederix menjawab hanya dalam hati. Masalahnya, saingannya adalah adiknya sendiri. Lelaki itu merasa lebih baik berbalik badan dan menjauh.“Kamu pasti tau, di dunia ini ada hal-hal yang tidak bisa diperjuangkan. Kita hanya bisa pasrah menerima takdir,” cetus Frederix.Keyna tercenung mendengar penuturan Frederix. Ingin sekali membantu, tetapi Keyna bingung memulai dari mana. Wanita itu

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-19
  • Perjanjian Menikahi Bilioner Lumpuh   S2.265. Keberhasilan Frederix

    Keesokan harinya, Frederix baru kembali ke mansion menjelang siang. Lelaki itu langsung masuk ke kamar dan berendam dalam air hangat. Setelah air di bathtub mulai dingin, Frederix baru bangkit, mengeringkan tubuh dan berpakaian.Di depan cermin, Frederix mematut diri. Sepertri biasa, wajahnya tampak tampan dan bersih. Rambutnya selalu terpotong rapi. Pakaian yang dikenakan menampakkan sisi maskulin.Setelah beberapa kali menyemprotkan parfum ke tubuhnya, Frederix keluar dari kamar. Lelaki itu menuju ruang makan. Sedikit terkejut melihat Keyna dan Princess ternyata telah berada di sana.“Hai,” sapa Frederix yang langsung mencium adiknya yang berada di pangkuan Keyna. “Tumben tidak ke kantor?”“Kami memutuskan untuk tidak ke kantor setiap hari. Iya kan, Princess?” Keyna mengangguk pada putrinya yang langsung ikut mengangguk.Frederix terkekeh, “Lucu sekali, Princess. Ia sepertinya sudah mengerti apa yang kamu ucapkan, Key.”“Princess hanya mengikuti gerakan. Ia memang sedang senang meng

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-19
  • Perjanjian Menikahi Bilioner Lumpuh   S2.266. Pengusaha Sombong

    Setelah merestui hubungan Louis dengan Belle, Frederix menenggelamkan diri dengan pekerjaan. Wajahnya semakin dingin. Bibirnya tidak pernah melengkungkan senyum.Hanya satu orang yang masih mendapatkan senyum dari Frederix. Princess. Bayi mungil yang semakin menggemaskan itu selalu berhasil membuat wajah Frederix lebih ceria."Kak Fred, ikut olahraga bersama pagi ini, yuk," ajak Louis, membangunkan kakaknya."Olahraga bersama? Dengan siapa saja?""Teman-teman pengusaha muda. Aku belum melihat chat di grup siapa saja yang bisa bergabung. Yang jelas, Belle akan ikut.""Oh. Silahkan lanjut. Semalam aku lembur. Pagi ini mau tidur saja," tolak Frederix saat mendengar nama Belle."Yaahhh ... padahal aku janji akan mengajak Kak Fred lho," rayu Louis."Sori, Lou. Lain kali saja. Lagipula jika aku ikut, kalian akan sungkan, bukan? Mungkin malah membuat suasana jadi tidak nyaman," cetus Frederix."Kenapa Kak Fred bisa menyimpulkan begitu?""Biasanya saat kalian sedang bercanda-canda dan aku tib

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-20
  • Perjanjian Menikahi Bilioner Lumpuh   S2.267. Hadiah Pertemanan

    Apa lagi ini? gumam William dalam hati. Kenapa Keyna lebih tau segala sesuatu tentang putra-putrinya hingga ia sendiri merasa tidak memiliki andil? Lelaki itu menaik-turunkan bahu menjawab pertanyaan sang istri.Keyna menceritakan apa yang ia lihat di layar telepon genggam Frederix barusan. Ia menduga Louis saat ini telah memiliki kekasih. Dan Frederix tidak setuju pada hubungan tersebut.William berpikir cepat. Untung saja ia selalu memastikan keamanan putra-putrinya. Bilioner itu langsung menghubungi pengawal."Frederix mungkin tidak setuju karena mempengaruhi kinerja," duga Keyna."Tetapi aku lihat baik Louis maupun Frederix bekerja secara profesional, Baby," kilah William."Iya, sih. Aku juga mengamati begitu." Keyna tampak berpikir keras."Sudahlah. Jangan terlalu dipikirkan. Mereka sudah dewasa, bukan? Biarkan mereka menyelesaikan masalah masing-masing. Aku yakin mereka mampu mencari solusi terbaik."Keyna mengembuskan napas panjang lalu mengangguk. Ia setuju dengan pernyataan W

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-21
  • Perjanjian Menikahi Bilioner Lumpuh   S2.268. Badai

    Kapal layar William tidak besar. Namun, cukup mewah dan sangat bersih. Frederix menikmati kebersamaannya dengan sang Daddy."Aku baru tau Daddy memiliki kapal layar ini.""Daddy baru sadar saat Keyna menyuruh Daddy memanfaatkannya atau ia mengancam akan menjual kapal ini."Tawa Frederix meledak. "Jadi, Keyna yang menemukan harta karun ini? Pasti di deretan aset-aset Daddy yang ia baca.”"Betul sekali.""Aku suka, Dad. Walaupun agak panas, tapi ini cukup menyenangkan dan menenangkan.""Lebih menenangkan dari kemping di hutan?"Frederix menoleh ke samping menatap wajah sang Daddy yang juga sedang mengamatinya. Lelaki muda itu hanya menjawab dengan mengulum senyum."Daddy tau akhir-akhir ini aku senang sekali kemping?""Tau.""Aku sudah menduga. Pengawal Daddy jelas terlihat mengawasiku."William berkilah saat itu ia dan Keyna sangat khawatir. Padahal, ketika itu William ingin cepat mengabari tentang kesuksesan putranya. Dan Frederix tiba-tiba menghilang.Frederix juga mengungkapkan bahw

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-21
  • Perjanjian Menikahi Bilioner Lumpuh   S2.269. (Tidak) Trauma

    Mereka tidak melanjutkan perbincangan. Kru kapal sudah menyalakan mesin. Mereka kembali berlayar.William dan Frederix berdiri di samping kru kapal. Pemandangan di sekitar mereka cukup mengejutkan. Banyak nelayan yang terombang-ambing dengan perayu kayu yang hancur.Sang bilioner memerintahkan kru kapal yang lain untuk membantu. Beberapa nelayan akhirnya ditampung di kapal William. Frederix membagikan minuman dan makanan yang tersedia.Sampai di pelabuhan, Cedric dan Louis terlihat berlari-lari menyambut William dan Frederix."Dad, Kak Fred, kalian gak papa?" pekik Louis sangat khawatir.William dan Frederix menjadi shock. Keadaan pelabuhan porak poranda. Banyak yang terluka dan digotong menggunakan tandu. Cedric segera menyeret keduanya ke dalam tenda darurat."Buka pakaian kalian. Cepat."Cedric langsung menggunakan sarung tangan karet. William dan Frederix membuka pakaian mereka dan membiarkan Cedric melakukan pemeriksaan. Dan baru ketika diperiksa, mereka merasakan sakit di bebera

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-22

Bab terbaru

  • Perjanjian Menikahi Bilioner Lumpuh   S2.331. Indah pada Waktunya

    Malam harinya, tanpa membuang waktu, William dan keluarganya bertolak ke bandara untuk pulang. Tidak ada alasan lagi bagi William untuk menetap di Pulau Chantal setelah mengetahui sang putra baik-baik saja. Mereka pun pergi tanpa berpamitan pada sang pemilik pulau. William sudah bertekad menutup semua akses komunikasi dengan Chantal maupun semua wanita. Mengingat pernyataan keras Keyna, William merinding. Sejak itu, matanya tak pernah lepas dari sang istri. Hatinya sangat tidak tenang jika mereka berjauhan. "Cha, Keyna kenapa akhir-akhir pendiam, ya?" tanya William. "Apa Keyna masih marah, ya sama Daddy?" Sacha sedang duduk di depan meja kerja sang Daddy. Menatap berkas perusahaannya yang akan bergabung dengan perusahaan Will Universe. Kini matanya mengamati wajah William yang termenung. "Daddy masih berurusan dengan ibu-ibu komite sekolah Princess? Atau masih berhubungan dengan Chantal?" "Tidak sama sekali, Cha." Akhirnya mereka berkesimpulan, Keyna memang sedang lelah saja. M

  • Perjanjian Menikahi Bilioner Lumpuh   S2.330. Lelaki Setia

    Untuk mengalihkan rasa kesal, Keyna berjalan-jalan sendirian di tepi laut. Pulau ini memang cantik dan eksotik. Gabungan antara penduduk pribumi dan modern masih sangat kentara. Namun begitu, pelayan di sekitar resort terlihat telah lebih mengenal peradaban. “Cantik, ya?” Kepala Keyna menoleh ke samping. Chantal berdiri dengan wajah menatap laut. Wanita itu menarik napas dalam-dalam menghirup udara laut dan mengembuskannya perlahan. “Mau menemaniku berkeliling?” Itu bukan sebuah ajakan, nada suara Chantal jelas menuntut Keyna untuk ikut. Tangan kanan wanita pulau itu terentang ke sisi kanan untuk memberi kode agar berjalan. Keduanya berjalan menyisiri pinggir laut. Angin hampir saja menerbangkan topi lebar yang dikenakan Keyna jika ia tidak memeganginya. Sementara Chantal dengan santai berjalan tanpa alas kaki menembus angin yang mengibarkan pakaian tipis hingga lekuk tubuhnya tampak jelas terlihat. “Aku sudah berhasil membawa peradaban modern ke pulau ini. Namun begitu, sebagai

  • Perjanjian Menikahi Bilioner Lumpuh   S2.329. Ada Apa Lagi?

    “Baby, jangan cemberut terus. Tolong, maafkan aku,” mohon William saat mereka telah dalam pesawat.Keyna tidak menjawab. Ia sibuk menatap laptopnya dan memberikan layanan kesehatan melalui online. Bahkan saat William kembali berkata, Keyna langsung mengenakan headset hingga suara suaminya sama sekali tidak terdengar lagi.William mengembuskan napas berat. Ia tau dirinya salah. Tetapi, bukankah alasannya cukup masuk akal? Apa ini karena Keyna cemburu?Pusing memikirkan sikap istrinya, William bangkit dari duduknya. Lelaki itu mengecup puncak kepala Keyna sebelum berjalan menjauh. Ia mendatangi Princess yang sedang bermain dengan Sacha.“Kenapa Daddy meninggalkan Keyna?” tanya Sacha.“Keyna sedang konsultasi online.”“Pasti Keyna marah pada Daddy.”“Iya, sepertinya begitu.”“Kenapa Mommy marah pada Daddy?” tanya Princess.Keduanya lalu tersadar bahwa P

  • Perjanjian Menikahi Bilioner Lumpuh   S2.328. Sangat Menarik

    “Akh … kalian sudah saling kenal?” Chantal menatap Louis dan Lily bergantian.“Mmm … kami teman masa kecil, Nyonya Chantal,” balas Lily menyeringai.“Oh ya? Menarik, sangat menarik.” Mata Chantal berbinar mendengar jawaban Lily.Sementara itu, Louis masih terpana dengan pemandangan di depannya. Chantal sampai menggeleng kemudian terkekeh. Wanita itu kemudian pamit.“Baiklah. Aku tinggalkan kalian berdua untuk bernostalgia.”“Terima kasih, Nyonya Chantal," balas Lily dengan santun.Sebelum Chantal berlalu, ia menyempatkan diri mengedipkan sebelah matanya pada Louis. Wanita itu juga mengusap dada Louis dan berbisik pelan di telinga lelaki muda itu.“Mungkin ini jawaban dari rasa penasaranmu.”Louis tersentak sedikit. Kepalanya menoleh menatap kepergian Chantal. Lalu, tersadar saat Lily kembali menyapanya.“Kamu baik-baik saja?”“Entahlah. Bertemu lagi denganmu … cukup mengejutkan,” aku Louis.Kepala wanita cantik bergaun putih itu meneleng ke kanan. Bibirnya rapat namun menyunggingkan s

  • Perjanjian Menikahi Bilioner Lumpuh   S2.327. Wanita Berbaju Putih

    Pertemuan dengan Chantal, sama sekali tidak mencerahkan Louis. Wanita itu malah melenggang santai meninggalkan Louis yang masih tidak mengerti. Chantal hanya berpesan untuk menghubunginya kapan saja ia butuh.Louis menatap bayangan Chantal. Ia bisa bebas memandangi tubuh Chantal dari tampak belakang. Setelah wanita pulau itu menghilang, Louis segera keluar dari restoran.“Permisi, hari ini aku ada jadwal menyelam. Apa perlengkapan untukku sudah siap?” tanya Louis pada pegawai resort.Lelaki pribumi yang diajak bicara itu bertelanjang dada, mengenakan sarung yang panjangnya hanya sampai lutut serta pengikat kepala khas pulau. Ia tersenyum ramah dan mengangguk pada Louis.“Silahkan, Tuan Louis,” jawab si lelaki sambil mengarahkan jalan.“Apa perjalanan kita jauh?”“Tidak, Tuan. Kita akan naik kapal ke tengah laut, setelah itu Anda baru bisa turun dan menyelam.”“Ada pengawas atau pelatih yang akan menemaniku?”“Saya sendiri yang akan menemani Tuan.”Louis mengangguk. Mereka berkenalan.

  • Perjanjian Menikahi Bilioner Lumpuh   S2.326. Wanita Magis

    “Tersesat?”Louis berhenti berjalan. Tidak ada siapa-siapa di dekatnya. Suara seksi dari arah belakang itu pasti memang menyapanya.Pemuda tampan itu membalik tubuh. Menahan napas sejenak begitu melihat sosok yang berdiri dengan senyum menggoda. Mata hitamnya mengerjap pelan.“Ehm.” Louis menjernihkan tenggorokannya. “Tersesat? Tidak. Aku memang mau berkeliling.”“Oh. Ini saatnya makan siang. Kamu tidak ke restoran?”“Setelah ini aku ke restoran.”“Dari arah sini kamu tidak akan menemukan apa pun selain lorong yang ujungnya buntu. Bagaimana kalau kita ke restoran saja. Aku tau jalan tercepat ke sana.”Louis terpana. Bukan karena suara seksi itu. Wanita ini terlihat manis dengan kulit kecoklatan yang mengkilat. Sekilas ia mengamati. tubuhnya berisi dengan tonjolan dan lekukan yang proporsional.Masalahnya, wanita di depannya ini memakai gaun panjang tembus pandang. Ia hanya mengenakan celana dalam. Bagian dada wanita itu tercetak jelas melalui bahan tipis bermotif bunga dan tertutup s

  • Perjanjian Menikahi Bilioner Lumpuh   S2.325. Tidak akan Lupa

    “William,” panggil Keyna.Cepat, William menoleh. Tersenyum manis pada Keyna dan merengkuh bahunya.“Ya, Baby? Sudah selesai melihat-lihat kelas Princess-nya?”“Sudah. Princess sudah mau masuk sekolah,” ucap Keyna.Seorang wanita tersenyum dan menyapa Keyna. “Oh, ini Mommynya Princess, ya?”“Akh, ya. Kenalkan, ladies. Ini istriku, Keyna.” William kemudian menatap istrinya. “Baby, kenalkan ini ibu-ibu komite yang luar biasa kontribusinya pada sekolah.”Sambil memaksakan senyum, Keyna menyalami para ibu yang sejak tadi mengerubungi sang suami. Lalu ia memberi kode pada suaminya untuk pergi dan mengantar Princess kembali ke kelas.“Kami permisi dulu ke kelas Princess,” ucap Keyna dengan nada yang dibuat seramah mungkin, padahal hatinya sangat kesal.“Oke. Setelah mengantar Princess, ke sini lagi, ya. Kita ngobrol-ngobrol dulu. Jarang-jarang kan Mommy Keyna muncul di sekolah.”Ucapan salah satu wanita itu seolah menyindir Keyna. Dengan menggenggam tangan William, Keyna menatap satu per-sa

  • Perjanjian Menikahi Bilioner Lumpuh   S2.324. Mengantar Sekolah

    Setengah jam William berbincang dengan Chantal. Lelaki itu menutup teleponnya sambil tersenyum dan menggeleng samar. Ia kembali ke kamar, naik ke ranjang dan tidur.Pagi harinya, Keyna bangun lebih dulu. Ia mencium suaminya dan bergegas ke kamar Princess. Putri cantik itu sudah bangun, namun masih mengobrol di ranjang bersama Ferina.“Selamat pagi,” sapa Keyna.“Mommyy …. “Princess merentangkan tangannya meminta Keyna memeluknya.Ferina tersenyum menatap keduanya. “Aku ke kamar tamu dulu, ya. Mau mandi dan bersiap-siap ke rumah sakit.”“Oke, Auntie Ferina.”Ferina mencium pipi Princess sebelum keluar. Keyna menggenggam sekilas tangan sahabatnya. Pintu menutup dan langkah Ferina yang menjauh tak terdengar lagi.“Apa Princess Mommy tidur nyenyak hari ini?”“Iya. Tapi Princess bangun sebentar karena Auntie menangis.”“Auntie Ferina menangis?”“Iya, karena aku pakai selimut dari Uncle Hanson.”Keyna mengamati sekitar ranjang. Selimut dari Hanson tidak ada di sana. Ia lalu kembali menatap

  • Perjanjian Menikahi Bilioner Lumpuh   S2.323. Bersosialisasi

    “Bagaimana Ferina hari ini, Baby?” tanya William pada istrinya.Mereka sedang berbaring di ranjang. Berbincang tentang aktifitas padat yang William dan Keyna lakukan hari ini. Keyna meletakkan kepalanya pada dada William.“Matanya tidak bisa berbohong. Aku tau, ia masih sangat berduka. Walaupun ia bisa tersenyum pada semua orang yang memeluknya dan mengucapkan bela sungkawa,” jawab Keyna.“Aku lihat Ferina sangat berusaha untuk tegar. Ia melakukannya demi janin di rahimnya.”“Betul. Ferina bilang padaku, yang menguatkannya saat ini adalah adanya benih Hanson pada tubuhnya.”William mengembuskan napas berat. Tangannya mengelus rambut panjang sang istri. Sesekali ia mengecup rambut halus itu.“Apa Ferina sekarang masih tidur di kamar Princess?”“Masih.”“Apa putri kita terganggu?”Kepala Keyna mendongak menatap sang suami. “Kenapa terganggu?”“Siapa tau, Princess terbangun karena mendengar isak tangis Ferina di malam hari.”“Princess tidak pernah bercerita tentang hal itu. Aku asumsikan

DMCA.com Protection Status