Share

Bab 450

“Kamu nggak nyesel?’ Hengky bertanya dengan suara serak.

"Kenapa aku harus menyesal?” Winda balik bertanya.

Mendengar kata-kata Winda, Hengky menyipitkan matanya yang dingin, kemudian melingkarkan tangannya di pinggang Winda hingga membuat Winda duduk berlutut di atas ranjang.

Sedetik kemudian bibir tipisnya menempel di bibir Winda. Hengky, dengan sikap sangat mendominasi, melahap bibir manis Winda.

Hengky melepaskan Winda hingga membuat wanita itu jatuh ke dalam pelukannya. Winda refleks mengambil napas panjang setelah ciuman panas itu. Tanda merah merayap di ujung telinganya tanpa ia sadari.

Hengky menggigit bibir bawahnya. Dia mengambil kondom dari meja samping tempat tidur, membungkuk mendekati wanita itu dan berbisik di telinganya, "Bantuin."

Winda meraih kondom itu dan dengan santai melemparkannya ke tempat sampah di samping tempat tidur. Winda lalu mengaitkan lengannya di leher Hengky dan berbisik, "Nggak usah pakai."

Hengky menyipitkan matanya dan meraih pinggang Winda. Dia m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status