Share

Bab 454

“Kalau begitu, kamu harus mati bersamaku!” seru Yuna sambil tersenyum sadis dan hendak menikam Winda dengan pisau buah di tangannya.

Galih bergegas menghampiri Yuna lalu mencengkeram dan memutar tangannya ke belakang. Pisau yang digenggamnya langsung terlepas dan terjatuh di atas lantai. Kemudian Galih menekan tubuh Yuna ke atas lantai.

“Lepaskan!” seru Yuna berusaha memberontak.

Kemudian dia kembali berteriak, “Winda, aku nggak akan melepaskanmu, sekalipun aku mati dan jadi hantu!”

“Kalau begitu, aku tunggu sampai kamu mati,” balas Winda acuh tak acuh.

Kemudian Winda mengalihkan pandangannya ke arah Galih dan berkata, “Pak Galih, saya akan pergi kalau memang tidak ada hal lain lagi yang perlu dibicarakan.”

Yuna langsung tampak gelisah dan terus memberontak setelah mendengar Winda akan pergi begitu saja. Luka-lukanya yang masih dalam masa pengobatan kembali terbuka dan kembali mengalirkan darah yang merembes ke perban yang menutup lukanya. Namun, anehnya Yuna tidak terlihat sakit de
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status