Share

Bab 372

Dita menepis tangan Vivi dan hendak mengatakan hal lain, tapi Adi menatapnya dengan dingin, sehingga dia pun langsung diam.

Adi melirik Winda dan Hengky, lalu berkata, “Kalian sudah datang, ayo duduk dan makan.”

“Terima kasih, Kakek.” Winda menarik kursi dan duduk di samping Hengky.

Vivi duduk diagonal di seberangnya. Begitu Winda mengangkat kepalanya, Vivi melihat cupang di leher wanita itu. Matanya melebar. Dia memandang Hengky yang duduk di sebelahnya dengan tidak percaya.

Winda sedang makan bubur dengan kepala tertunduk. Tiba-tiba, dia merasa ada yang menendang kakinya.

Dia mendongak dan menyadari bahwa Vivi sedang memberikan isyarat mata padanya. Melihat Winda menoleh, Vivi mengangkat tangan dan menyentuh lehernya sebagai isyarat, lalu menunjuk ke arah Hengky dengan matanya.

Winda tidak mengerti dan menatap Vivi dengan bingung.

Melihat Winda tidak mengerti maksudnya, Vivi berdeham, tersenyum dan berbisik kepada Hengky, “Kakak, kamu dan Kak Winda cukup mesra juga.”

Mendengar hal it
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status