Share

Bab 284

Penulis: Matahariku
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-19 18:00:00
Hengky mengulurkan tangan dan mengambil dokumen di atas meja. Kemudian, dia merobek dokumen itu beberapa kali dan membuangnya ke tempat sampah di samping meja.

“Aku nggak tahu apa yang dia katakan pada Nenek. Tapi aku harap Nenek lihat ini dulu sebelum bicarakan hal ini.”

Begitu Hengky selesai bicara, orang yang berdiri di belakangnya membuka laptop dan meletakkannya di depan Sekar.

Sekar merapikan syalnya dan menatap layar laptop dengan wajah cemberut. Saat ini, Yanti berdiri tepat di samping Sekar. Begitu Yanti melihat gambar di layar, raut wajahnya langsung berubah drastis. Dia mencengkeram ujung bajunya, matanya yang memerah menatap layar laptop dengan lekat.

Sejak awal Yanti mengira Winda berkata padanya kalau CCTV terpasang di setiap sudut vila hanya untuk menakut-nakutinya. Tidak disangka ternyata itu benar. Dia lebih tidak menyangka kalau Hengky ternyata begitu peduli dengan perempuan itu, sampai bisa memperlihatkan rekaman CCTV itu kepada Sekar.

Sekar menatap layar laptop yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 285

    Yanti terus memohon, “Nyonya, mengingat saya sudah bekerja untuk keluarga Pranoto selama bertahun-tahun, tolong beri saya kesempatan lagi.”Sekar bahkan tidak melihatnya lagi, dia langsung berkata pada Doni, “Doni, antar mereka keluar. Mulai hari ini, aku nggak mau melihat satu pun dari mereka di rumah ini, mengerti?”“Nggak, saya ....”Yanti masih ingin memohon pada Sekar. Namun, Doni maju untuk menghentikannya dan berkata dengan tegas, “Tolong kalian tinggalkan rumah ini.”Tanpa memberi Yanti kesempatan untuk menimbulkan keributan, Doni sudah memberi isyarat. Satpam yang telah menunggu di luar bergegas masuk.Setelah melihat satpam datang, para pelayan dengan sadar diri langsung keluar. Yanti yang tidak rela melihat Sekar sebentar. Namun, mau tidak mau dia juga harus pergi bersama yang lain.Setelah semua orang pergi, Sekar baru menatap Hengky dengan wajah serius, “Sekarang kamu sudah puas, kan?”Hengky menurunkan sedikit tatapannya dan tidak berkata apa-apa. Bagaimanapun, Hengky ad

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-19
  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 286

    Begitu melihat kata Verrou Entertainment, Winda tiba-tiba teringat apa yang Roma lakukan di pesta malam itu.Kedua orang itu memiliki hubungan, sulit bagi Winda untuk tidak banyak berpikir. Bagaimanapun, tidak banyak orang yang tahu dia pergi ke pesta malam itu. Roma tidak hanya tahu hal itu, malam itu dia juga menyuruh Ziva pergi merayu Hengky. Kalau dipikir-pikir begitu, apakah foto di tangan Yuna adalah foto dari Roma?Namun, tidak ada untungnya bagi Roma untuk melakukan hal itu. Kalau dia ketahuan, dia akan benar-benar menyinggung keluarga Pranoto, keluarga Dirawa pasti akan hancur.Akan tetapi, kalau bukan Roma, Luna baru saja memutuskan kontraknya dengan Star Kingdom Entertainment. Bagaimana dia bisa secepat itu menandatangani kontrak dengan Verrou Entertainment? Sepertinya masalah ini harus diselidiki dengan teliti.Setelah mengambil keputusan, keesokan harinya Winda yang telah sarapan langsung pergi ke perusahaan.Begitu Winda tiba di perusahaan, banyak mata tertuju padanya. Or

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-19
  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 287

    Setelah mendengar perkataan Winda, Liana tertegun sejenak lalu menyadari kalau Winda tidak ingin membicarakan hal ini dengannya.“Aku hanya asal ngomong saja. Kalau nggak ada apa-apa, aku pergi sibuk dulu.” Liana tersenyum pada Winda, lalu dia berbalik dan pergi.Sembari melihat punggung Liana yang menjauh, senyuman di wajah Winda menghilang sedikit demi sedikit. Pasti ada yang sengaja menyebarkan masalah ini. Kalau tidak, tidak akan ada rumor seperti itu.Namun, orang yang menyebarkan rumor cukup berhati-hati, tidak berani bicara terlalu blak-blakkan. Di Star Kingdom Entertainment, selain Yuna, satu-satunya orang yang bisa melakukan hal seperti hanyalah Luna. Setelah Yuna menghadiri pesta hari itu, Winda mendengar dari Julia kalau Yuna tidak pernah datang ke perusahaan lagi. Kalau bukan Yuna, berarti Luna.Akhir-akhir ini Luna tidak muncul di hadapan Winda. Winda hampir saja melupakan Luna. Akan tetapi, justru sangat tidak wajar Luna menjadi begitu tenang selama ini ....Winda tengah

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-19
  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 288

    Ziva berkata dengan terbata-bata. Dia seperti ingin menjelaskan sesuatu tapi tidak tahu bagaimana cara mengatakannya.Winda tertawa pelan, “Maksud kamu, kalau kamu tahu Hengky sudah menikah, kamu nggak akan lakukan hal itu?”Pertanyaan itu begitu blak-blakkan. Ziva menggigit bibirnya dan terlihat semakin malu. Sebenarnya meskipun Ziva tahu, dia akan tetap melakukannya. Hanya saja, ketahuan dan tertangkap basah oleh istri pria itu secara langsung sungguh membuatnya merasa sangat malu dan tidak bisa melupakan hal ini.Setelah melihat reaksi Ziva yang seperti itu, Winda telah memahami segalanya. Senyum di wajah Winda seketika memudar.Winda menatap Ziva yang terlihat malu dan perlahan berkata, “Kamu datang cari aku pasti bukan untuk menjelaskan atau meminta maaf, bukan?”Ziva mengangguk pelan, lalu berkata dengan susah payah, “Sebenarnya aku datang ke sini hari ini untuk membuat kesepakatan dengan Bu Winda.”Suara Ziva sangat pelan, seolah-olah sangat sulit baginya untuk mengucapkan kalim

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-20
  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 289

    Ziva sungguh tidak punya pilihan lain lagi. Dia tidak memiliki latar belakang yang baik seperti Winda. Dia bahkan tidak pernah memiliki kehidupan yang normal.Pada saat Ziva masih sangat kecil, ibunya meninggalkannya dan bercerai dengan ayahnya karena tidak tahan dengan kebiasaan ayahnya yang suka minum-minum dan berjudi.Ziva bertahan selama bertahun-tahun. Akhirnya sebentar lagi dia akan lulus dan bisa hidup normal. Tidak disangka, ayahnya berjudi hingga memiliki utang lebih dari dua miliar.Penagih utang datang untuk meminta uang. Namun, jangankan dua miliar, dua puluh juta pun ayahnya tak punya. Kebetulan hari itu Ziva pulang ke rumah dan penagih utang itu datang. Ayahnya langsung meminta penagih utang itu menjual Ziva untuk melunasi utangnya ....Pada saat itulah Ziva bertemu dengan Roma. Saat itu, Ziva bahkan mengira Roma adalah penyelamatnya. Roma tidak hanya melunasi utangnya, pria itu juga memberinya masa depan yang cerah. Belakangan, Ziva baru menyadari kalau dia salah. Roma

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-20
  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 290

    “Pak Roma sudah terkenal dengan mesumnya. Aku rasa Bu Winda pasti pernah dengar Rumor tentang dia.” Ziva menunduk dan tertawa pelan, lalu berkata dengan nada sarkastik, “Sebenarnya dari dulu Pak Roma sudah tertarik pada Yuna. Hanya saja, waktu itu Yuna adalah artis yang mendapat dukungan penuh dari Star Kingdom Entertainment. Dia sama sekali nggak perlu mengambil hati Pak Roma untuk mendapatkan tawaran. Makanya, masalah ini akhirnya jadi seperti ini.”“Kali ini Pak Roma menandatangani kontrak dengan Yuna, sebenarnya juga ada sedikit perasaan nggak terima. Pak Roma pasti akan melakukan apa pun untuk mendapatkan sesuatu yang dia inginkan. Makanya ....”Sebenarnya, ada hal lain yang tidak Ziva katakan. Pada malam Yuna secara resmi menandatangani kontrak dengan Roma, Ziva yang berada di kamar mandi melihat Roma dan Yuna sedang ....Ini juga alasan mengapa Ziva ingin melarikan diri dari Roma. Dia tidak ingin dikendalikan oleh Roma lagi.Winda melihat ekspresi Ziva yang ingin mengatakan sesu

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-20
  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 291

    Ziva langsung berkata, “Aku janji itu nggak akan terjadi.”Winda berdiri dan berkata sambil tersenyum tipis, “Kalau nggak ada urusan lain lagi, aku antar kamu keluar.”Akhir-akhir ini banyak media yang memperhatikan perusahaan. Kalau ada yang mengambil foto Ziva keluar dari sini, entah akan ada rumor apa lagi.Ziva mengangguk dan mengikuti Winda keluar dari gedung Star Kingdom Entertainment melalui jalan khusus.Setelah mengantar Ziva pergi, Winda langsung kembali ke gedung. Dia tidak melihat ada sebuah mobil yang mengikuti taksi Ziva.Di tengah jalan, Ziva mampir ke bank dulu. Dia mencairkan cek senilai dua miliar dan menyimpan uang itu di rekeningnya. Begitu dia keluar dari bank, seorang pria menghentikannya.Ziva melihat pria tampan di depannya, mata Ziva spontan menjadi waspada. Dia langsung menutupi tasnya dengan gugup dan mundur ke belakang.Ethan melihat ekspresi waspada di wajah Ziva. Kemudian, dia tersenyum lembut sambil mengeluarkan kartu nama dari dompetnya dan menyerahkanny

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-20
  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 292

    Begitu melihat mata Ziva terbelalak ketakutan, Ethan segera menjelaskan dengan sedikit panik, “Bu Ziva, jangan salah paham. Aku bukan orang jahat. Aku nggak ikuti kamu sepanjang waktu. Hari ini aku pergi ke Star Kingdom Entertainment untuk mengurus sesuatu, kebetulan aku lihat kamu keluar dari sana, makanya aku ikuti kamu.”“Ada apa kamu cari aku?”“Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya kita bertemu. Kamu mungkin nggak punya kesan apa pun terhadapku. Tapi aku punya kesan yang mendalam terhadapmu.” Ethan berhenti sejenak untuk melihat Ziva. Dia tertawa ringan ketika melihat sorot mata Ziva yang kebingungan, lalu berkata lagi, “Di pesta beberapa hari yang lalu, kamu bersama Pak Roma dari Verrou Entertainment. Kehormatan bagiku bisa bertemu dengan Bu Ziva satu kali. Tapi sebelumnya aku nggak pernah bertemu denganmu di industri ini. Kamu artis yang baru direkrut Verrou Entertainment, ya?”Ziva menganggukkan kepala. Belum sebulan dia bergabung dengan Verrou Entertainment. Selain pesta hari

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-21

Bab terbaru

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 597

    Hengky mengerti maksud Winda, tapi dia berpura-pura bersikap dingin dan membalas, “Kamu sudah nggak sabar mau ketemu dia? Aku kasih tahu, ya, kamu nggak akan pergi ke mana pun sampai kamu sembuh!”Kata-kata itu bagaikan belati dingin yang menancap jantungnya. Dia menatap Hengky dengan penuh rasa kecewa dan berkata, “Hengky, kamu jelas-jelas tahu aku cuma ….”“Cuma apa? Kamu baik-baik saja di sini. Aku nggak mau kejadian tadi terulang lagi!”“Aku ….”Winda ingin mengatakan sesuatu, tapi melihat tatapan Hengky yang begitu dingin, dia menelan kembali kata-katanya. Hengky pun hanya menatapnya sekilas, tapi ketika dia hendak pergi, dia merasakan hawa dingin yang menempel ke tangannya dari tangan Winda.“Bisa, nggak, kamu jangan pergi dulu?”Kehangatan yang terpancar dari telapak tangan Hengky menyapu bersih hawa dingin yang ada di tubuhnya. Hengky menoleh dan melihat tangan mereka yang sedang saling bertautan, lalu dia beralih melihat tatapan mata Winda yang sedang memohon kepadanya. Ucapan

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 596

    Ketika baru saja keluar dari lift rumah sakit, Hengky melihat sudah ada kerumunan orang yang berdiri di depan kamar Winda. Mereka semua tampak lega melihat kedatangannya.Dokter segera menyambutnya dan berkata, “Pak Hengky datang juga akhirnya. Bu Winda mengurung diri di kamar. Lukanya harus cepat diobati.”“Oke, aku ngerti,” jawab Hengky, lalu dia bergegas mengetuk pintu kamar dan berkata, “Winda, ini aku, buka pintunya.”Perlahan Winda mengangkat kepalanya saat mendengar suara Hengky. Dari matanya tebersit ekspresi kebahagiaan dan turun dari ranjangnya untuk membuka kunci pintu. Mata Winda langsung memerah ketika dia melihat sosok yang tak asing baginya di balik pintu. Dia pun langsung melemparkan tubuhnya sendiri ke dalam pelukannya.Namun Hengky tidak membalas pelukannya. Dia hanya menatap sinis Winda dan menegurnya, “Winda, ngapain lagi kamu?”“Tadi aku mimpi kamu kena tembak tepat di jantung …. Hengky, aku takut.”Tubuh Hengky sempat bergidik sesaat dan detak jantungnya mulai ber

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 595

    “Bu Winda balik ke ranjang dulu. Sebentar lagi dokter datang,” kata si pengawal dengan kepala basah kuyup akibat keringat dingin.Walau begitu, Winda hanya menggelengkan kepalanya dan berulang kali berkata, “Aku mau ketemu Hengky!”“Tapi Pak Hengky lagi nggak di rumah sakit. Ibu ….”Sebelum pengawal itu selesai berbicara, dokter dan perawat yang sedang bertugas datang ke kamarnya Winda.“Ada apa?” tanya si dokter. Lantas, dokter melihat ada bercak darah di lantai, serta tangan Winda yang bersimbah darah. Dokter pun segera berkata, “Ada apa, Bu Winda? Kenapa jarum infusnya dicabut?”Si perawat juga menghampiri Winda dan berkata, “Bu, ayo saya bantu naik lagi ke ranjang. Saya balut dulu lukanya.”Tanpa melakukan perlawanan, Winda mengikuti arahan si perawat untuk diantar kembali ke ranjang. Si perawat pun merasa lega, tapi ketika dia baru ingin membalut lukanya, tiba-tiba Winda menghindar dan dengan matanya yang merah menatap si pengawal, “Aku mau ketemu Hengky. Kalau dia nggak datang, a

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 594

    Hengky menggerakkan bola matanya sekilas dan kembali berkata kepada Winda dengan sinis, “Kalaupun aku mat, aku tetap nggak mau kamu nolong aku.”Raut wajah Winda langsung pucat mendengar itu. Matanya mulai memerah dan dia hendak membuka mulut untuk mengatakan sesuatu, tapi Winda sudah tidak bisa lagi menahan tangisannya. Melihat mata Winda memerah, Hengky jadi merasa gusar dan berpesan kepadanya untuk cukup beristirahat saja. Kemudian Hengky pun berbalik dan keluar dari kamarnya Winda.Winda ingin menahan Hengky untuk tetap berada di sisinya, tapi pintu sudah tertutup rapat sebelum dia sempat berbicara. Kini suasana di kamar jadi tenang. Winda masih tak bisa menahan luapan perasaan dan air mata pun mengalir deras. Dia menggigit bibirnya sendiri dengan keras untuk meredam suara tangisannya, dan menelan semua emosi itu sendirian.Hengky yang baru menutup pintu juga berhenti di depan dan melihat ke dalam melalui kaca kecil. Dia dengan jelas melihat Winda menangis, tapi dia tidak mengeluar

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 593

    “Kenapa bisa jadi begini …,” ujar Winda terkejut. Dia mengira dengan kuasa yang dimiliki keluarga Pranoto, mencari seseorang bukanlah hal yang sulit, lagi pula orang yang dicari juga begitu terkenal,rasanya mustahil tak ditemukan.“Ada seseorang yang hapus semua jejaknya sebelum aku mulai nyari. Semua petunjuk yang ada dipatahkan sama dia,” kata Hengky.Kalau saja pada saat itu Winda tidak menyadari ada sesuatu yang aneh pada mobil itu, mungkin sekarang Hengky …. Sudahlah, Winda tidak mau memikirkannya lebih jauh, dia takut kehilangan Hengky.Mobil Jeep hitam itu tidak mengikuti mereka sampai ke bandara. Mobil itu tiba-tiba muncul dan langsung menodongkan pistol ke arah Hengky tanpa ragu, yang jelas berarti mereka dari awal sudah ada niat untuk membunuhnya. Pertanyaannya, sebenarnya siapa yang bisa melakukan itu?Winda merasa misteri ini jadi makin dalam saja, dan lagi setiap kejadian selalu ada hubungannya dengan dia dan juga Hengky. Winda belum mengalami ini di kehidupan sebelumnya.

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 592

    “Bu Winda, sungguh baik secara kamu sudah terbangun,” ujar Fran melangkah masuk dengan terkejut dan mengulurkan tangannya untuk memeriksa Winda. Dia yang melihat ruangan penuh dengan orang asing, wajahnya menjadi geram dan mengulang, “Aku ingin bertemu dengan Hengky, gimana keadaan dia?”Dokter Fran terdiam sejenak dan berkata, “Pak Hengky tidak terluka. Aku sudah menyuruh perawat untuk memanggil ....”Sebelum Dokter Fran sempat menyelesaikan perkataannya, Hengky dan Santo bergegas datang ke ruangan itu. Melihat Winda yang sudah terbangun, wajah Hengky terlihat tenang, akan tetapi beban di hatinya langsung hilang.“Pak Hengky, Nyonya Winda sedang mencarimu,” ujar Fran.Tertutupi oleh orang-orang di sekitar, Winda tidak dapat melihat Hengky. Dia ingin sekali melihatnya dengan mata kepalanya sendiri kalau pria itu baik-baik saja, jadi dia memaksa mengangkat badannya untuk duduk di ranjang.Tetapi luka di tubuhnya terlalu menyakitkan, hingga membuat dia kliyengan ketika bergerak. Ketika d

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 591

    Santo terlihat tertekan dan berkata, “Mereka selalu selangkah lebih cepat dibanding kita dan bisa melenyapkan semua bukti. Kalau mereka bukan yang mengetahui kita dengan baik, tidak mungkin mereka bisa melakukannya dengan rapi.”Hengky menjawab dengan dingin, “Biarkan Howard melanjutkan investigasinya!”“Pak Hengky ....” Santo sejenak ragu-ragu lalu berkata, “Sekarang di luar negeri tidak aman, dan juga tidak menjamin kalau mereka tidak akan menyerangmu lagi. Apa mungkin kamu ingin aku persiapkan pesawat khusus untuk memulangkan kamu ke kampung halaman?”Walaupun dia tahu kalau kondisi istrinya tidak bisa bergerak, kekuatan dari pihak lawan sangatlah besar dan sepertinya tidak menjamin keselamatan mereka jika tinggal lebih lama di Fontana.Santo di lain sisi tidak memikirkan hal itu, tugas dia hanya untuk menjamin keamanan dari Hengky. Urusan yang lainnya bisa ditunda terlebih dahulu.“Tidak perlu,” tegas Hengky menolak. Dia menoleh untuk melihat Winda yang masih terbaring di ruang pe

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 590

    “Aku bisa bantu menghapus masalah ini, tapi kamu lebih baik lebih jujur ke aku. Kalau kamu membuat masalah sekecil apa pun, kamu mati sendiri saja nanti,” jawab Kakek, setelah selesai bicara dia langsung mematikan teleponnya.Pria itu tersenyum menyeringai sambil mengunci layar teleponan, lalu dia menyimpan teleponnya ke dalam sakunya.Joji yang melihatnya langsung bertanya, “Gimana? Kakek berkenan untuk membantu?”“Dia harus bantu walaupun dia juga tidak berkenan membantu kita. Karena dia lebih takut kalau aku ketangkap Hengky daripada diriku sendiri. Selama aku menyimpan rahasia dia balik kejadian hari itu, Kakek harus tetab membantuku menyelesaikan ekor masalah ini,” jawab pria itu menyeringai.Mendengar itu Joji mendesau dengan lega, lalu mengembalikan senapannya ke pria itu dan berkata, “Bagaimanapun juga kita harus tetap berhati-hati untuk sekarang ini. Meskipun dengan bantuan kakek, kita juga tidak boleh menganggap enteng masalah ini.”“Aku mau menghubungi Winda secara langsung,

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 589

    Joji merasa pesimis dengan rencana pria itu. Dia belum belum pernah berhubungan dengan Hengky secara langsung, jadinya dia tidak tahu betapa menakutkan orang itu. Jika Hengky mengetahui kalau ini merupakan perbuatan mereka, sepertinya Hengky tidak akan melepaskan mereka, walaupun dengan bantuan Kakek juga.“Kita diskusikan masalah ini nanti. Sekarang, paling penting yaitu menyelesaikan masalah ini dulu,” ujar Joji.“Oke, aku akan menelpon kakek sekarang,” jawab pria itu mengambil telepon seluler dari kantongnya dan segera menelepon kakek dari buku kontak pada telepon.Teleponnya berdering selama kurang lebih sepuluh detik sebelum diangkat. Suara yang berat dan penuh keagungan terdengar dari teleponnya dan dari suaranya dia merendahkan suaranya dan berkata dengan ketidakpuasan, “Bukannya aku sudah bilang untuk tidak meneleponku jika tidak ada urusan yang penting?”Pria itu menyeringai, matanya terlintas penuh dengan kebencian dan menjawab, “Kalau ga ada urusan penting, tentu aku nggak a

DMCA.com Protection Status