Hengky mengulurkan tangan dan mengambil dokumen di atas meja. Kemudian, dia merobek dokumen itu beberapa kali dan membuangnya ke tempat sampah di samping meja.“Aku nggak tahu apa yang dia katakan pada Nenek. Tapi aku harap Nenek lihat ini dulu sebelum bicarakan hal ini.”Begitu Hengky selesai bicara, orang yang berdiri di belakangnya membuka laptop dan meletakkannya di depan Sekar.Sekar merapikan syalnya dan menatap layar laptop dengan wajah cemberut. Saat ini, Yanti berdiri tepat di samping Sekar. Begitu Yanti melihat gambar di layar, raut wajahnya langsung berubah drastis. Dia mencengkeram ujung bajunya, matanya yang memerah menatap layar laptop dengan lekat.Sejak awal Yanti mengira Winda berkata padanya kalau CCTV terpasang di setiap sudut vila hanya untuk menakut-nakutinya. Tidak disangka ternyata itu benar. Dia lebih tidak menyangka kalau Hengky ternyata begitu peduli dengan perempuan itu, sampai bisa memperlihatkan rekaman CCTV itu kepada Sekar.Sekar menatap layar laptop yang
Yanti terus memohon, “Nyonya, mengingat saya sudah bekerja untuk keluarga Pranoto selama bertahun-tahun, tolong beri saya kesempatan lagi.”Sekar bahkan tidak melihatnya lagi, dia langsung berkata pada Doni, “Doni, antar mereka keluar. Mulai hari ini, aku nggak mau melihat satu pun dari mereka di rumah ini, mengerti?”“Nggak, saya ....”Yanti masih ingin memohon pada Sekar. Namun, Doni maju untuk menghentikannya dan berkata dengan tegas, “Tolong kalian tinggalkan rumah ini.”Tanpa memberi Yanti kesempatan untuk menimbulkan keributan, Doni sudah memberi isyarat. Satpam yang telah menunggu di luar bergegas masuk.Setelah melihat satpam datang, para pelayan dengan sadar diri langsung keluar. Yanti yang tidak rela melihat Sekar sebentar. Namun, mau tidak mau dia juga harus pergi bersama yang lain.Setelah semua orang pergi, Sekar baru menatap Hengky dengan wajah serius, “Sekarang kamu sudah puas, kan?”Hengky menurunkan sedikit tatapannya dan tidak berkata apa-apa. Bagaimanapun, Hengky ad
Begitu melihat kata Verrou Entertainment, Winda tiba-tiba teringat apa yang Roma lakukan di pesta malam itu.Kedua orang itu memiliki hubungan, sulit bagi Winda untuk tidak banyak berpikir. Bagaimanapun, tidak banyak orang yang tahu dia pergi ke pesta malam itu. Roma tidak hanya tahu hal itu, malam itu dia juga menyuruh Ziva pergi merayu Hengky. Kalau dipikir-pikir begitu, apakah foto di tangan Yuna adalah foto dari Roma?Namun, tidak ada untungnya bagi Roma untuk melakukan hal itu. Kalau dia ketahuan, dia akan benar-benar menyinggung keluarga Pranoto, keluarga Dirawa pasti akan hancur.Akan tetapi, kalau bukan Roma, Luna baru saja memutuskan kontraknya dengan Star Kingdom Entertainment. Bagaimana dia bisa secepat itu menandatangani kontrak dengan Verrou Entertainment? Sepertinya masalah ini harus diselidiki dengan teliti.Setelah mengambil keputusan, keesokan harinya Winda yang telah sarapan langsung pergi ke perusahaan.Begitu Winda tiba di perusahaan, banyak mata tertuju padanya. Or
Setelah mendengar perkataan Winda, Liana tertegun sejenak lalu menyadari kalau Winda tidak ingin membicarakan hal ini dengannya.“Aku hanya asal ngomong saja. Kalau nggak ada apa-apa, aku pergi sibuk dulu.” Liana tersenyum pada Winda, lalu dia berbalik dan pergi.Sembari melihat punggung Liana yang menjauh, senyuman di wajah Winda menghilang sedikit demi sedikit. Pasti ada yang sengaja menyebarkan masalah ini. Kalau tidak, tidak akan ada rumor seperti itu.Namun, orang yang menyebarkan rumor cukup berhati-hati, tidak berani bicara terlalu blak-blakkan. Di Star Kingdom Entertainment, selain Yuna, satu-satunya orang yang bisa melakukan hal seperti hanyalah Luna. Setelah Yuna menghadiri pesta hari itu, Winda mendengar dari Julia kalau Yuna tidak pernah datang ke perusahaan lagi. Kalau bukan Yuna, berarti Luna.Akhir-akhir ini Luna tidak muncul di hadapan Winda. Winda hampir saja melupakan Luna. Akan tetapi, justru sangat tidak wajar Luna menjadi begitu tenang selama ini ....Winda tengah
Ziva berkata dengan terbata-bata. Dia seperti ingin menjelaskan sesuatu tapi tidak tahu bagaimana cara mengatakannya.Winda tertawa pelan, “Maksud kamu, kalau kamu tahu Hengky sudah menikah, kamu nggak akan lakukan hal itu?”Pertanyaan itu begitu blak-blakkan. Ziva menggigit bibirnya dan terlihat semakin malu. Sebenarnya meskipun Ziva tahu, dia akan tetap melakukannya. Hanya saja, ketahuan dan tertangkap basah oleh istri pria itu secara langsung sungguh membuatnya merasa sangat malu dan tidak bisa melupakan hal ini.Setelah melihat reaksi Ziva yang seperti itu, Winda telah memahami segalanya. Senyum di wajah Winda seketika memudar.Winda menatap Ziva yang terlihat malu dan perlahan berkata, “Kamu datang cari aku pasti bukan untuk menjelaskan atau meminta maaf, bukan?”Ziva mengangguk pelan, lalu berkata dengan susah payah, “Sebenarnya aku datang ke sini hari ini untuk membuat kesepakatan dengan Bu Winda.”Suara Ziva sangat pelan, seolah-olah sangat sulit baginya untuk mengucapkan kalim
Ziva sungguh tidak punya pilihan lain lagi. Dia tidak memiliki latar belakang yang baik seperti Winda. Dia bahkan tidak pernah memiliki kehidupan yang normal.Pada saat Ziva masih sangat kecil, ibunya meninggalkannya dan bercerai dengan ayahnya karena tidak tahan dengan kebiasaan ayahnya yang suka minum-minum dan berjudi.Ziva bertahan selama bertahun-tahun. Akhirnya sebentar lagi dia akan lulus dan bisa hidup normal. Tidak disangka, ayahnya berjudi hingga memiliki utang lebih dari dua miliar.Penagih utang datang untuk meminta uang. Namun, jangankan dua miliar, dua puluh juta pun ayahnya tak punya. Kebetulan hari itu Ziva pulang ke rumah dan penagih utang itu datang. Ayahnya langsung meminta penagih utang itu menjual Ziva untuk melunasi utangnya ....Pada saat itulah Ziva bertemu dengan Roma. Saat itu, Ziva bahkan mengira Roma adalah penyelamatnya. Roma tidak hanya melunasi utangnya, pria itu juga memberinya masa depan yang cerah. Belakangan, Ziva baru menyadari kalau dia salah. Roma
“Pak Roma sudah terkenal dengan mesumnya. Aku rasa Bu Winda pasti pernah dengar Rumor tentang dia.” Ziva menunduk dan tertawa pelan, lalu berkata dengan nada sarkastik, “Sebenarnya dari dulu Pak Roma sudah tertarik pada Yuna. Hanya saja, waktu itu Yuna adalah artis yang mendapat dukungan penuh dari Star Kingdom Entertainment. Dia sama sekali nggak perlu mengambil hati Pak Roma untuk mendapatkan tawaran. Makanya, masalah ini akhirnya jadi seperti ini.”“Kali ini Pak Roma menandatangani kontrak dengan Yuna, sebenarnya juga ada sedikit perasaan nggak terima. Pak Roma pasti akan melakukan apa pun untuk mendapatkan sesuatu yang dia inginkan. Makanya ....”Sebenarnya, ada hal lain yang tidak Ziva katakan. Pada malam Yuna secara resmi menandatangani kontrak dengan Roma, Ziva yang berada di kamar mandi melihat Roma dan Yuna sedang ....Ini juga alasan mengapa Ziva ingin melarikan diri dari Roma. Dia tidak ingin dikendalikan oleh Roma lagi.Winda melihat ekspresi Ziva yang ingin mengatakan sesu
Ziva langsung berkata, “Aku janji itu nggak akan terjadi.”Winda berdiri dan berkata sambil tersenyum tipis, “Kalau nggak ada urusan lain lagi, aku antar kamu keluar.”Akhir-akhir ini banyak media yang memperhatikan perusahaan. Kalau ada yang mengambil foto Ziva keluar dari sini, entah akan ada rumor apa lagi.Ziva mengangguk dan mengikuti Winda keluar dari gedung Star Kingdom Entertainment melalui jalan khusus.Setelah mengantar Ziva pergi, Winda langsung kembali ke gedung. Dia tidak melihat ada sebuah mobil yang mengikuti taksi Ziva.Di tengah jalan, Ziva mampir ke bank dulu. Dia mencairkan cek senilai dua miliar dan menyimpan uang itu di rekeningnya. Begitu dia keluar dari bank, seorang pria menghentikannya.Ziva melihat pria tampan di depannya, mata Ziva spontan menjadi waspada. Dia langsung menutupi tasnya dengan gugup dan mundur ke belakang.Ethan melihat ekspresi waspada di wajah Ziva. Kemudian, dia tersenyum lembut sambil mengeluarkan kartu nama dari dompetnya dan menyerahkanny