Share

Bab 155

Setelah Hengky dan Winda duduk di kursi belakang, sopir pun menyalakan mobil. Suasana di dalam mobil sunyi senyap. Hengky menatap laptopnya di sepanjang jalan. Jangankan bicara, dia bahkan tidak menatap Winda. Suasana di antara mereka berdua seperti kembali seperti dulu.

Winda berandai-andai di dalam hatinya selama beberapa saat, lalu dia pun mengumpulkan keberanian untuk bertanya, “Kamu pergi ke mana tadi malam?”

Hengky tidak menjawab, Winda spontan mengerutkan kening dan bertanya lagi, “Kemarin kamu lagi marah sama aku, ya?”

Tangan Hengky yang bergerak di atas keyboard tiba-tiba berhenti, bibir tipisnya pun mengerut. Winda terus memperhatikan Hengky, sehingga dia bisa menangkap semua gerakan kecil Hengky dengan mudah. Dia bergerak mendekat ke sisi Hengky lalu dia mengulurkan tangannya. Namun, tangan Winda baru saja menyentuh lengan Hengky, pria itu langsung menepisnya dengan kasar.

“Winda, kalau kamu nggak mau pulang ke rumah lama, keluar dari mobil sekarang juga,” kata Hengky dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status