Share

Bab 156

Para pelayan yang lewat memandang mereka dengan kaget. Mereka spontan bergumam di dalam hati mereka. Winda yang berinisiatif memegang lengan Hengky ....

Terakhir mereka pulang ke rumah, Winda masih bersikap ingin jauh-jauh dari Hengky, sehingga seluruh dunia tahu kalau mereka tidak akur.

Rumah keluarga Pranoto adalah bangunan bergaya klasik. Setelah melalui taman di depan, mereka baru tiba di ruang tamu utama. Di dalam ruang tamu sudah ada beberapa orang sedang duduk santai sambil mengobrol. Begitu Hengky datang bersama Winda, suara obrolan dan tawa di ruang tamu tiba-tiba berhenti. Semua mata tertuju pada mereka berdua.

Winda melirik sekelilingnya sekilas, mereka semua adalah kerabat keluarga Pranoto. Dua orang yang duduk di kursi utama adalah kakek dan nenek Hengky, Adi dan Sekar.

“Kakek, Nenek,” sapa Winda dan Hengky secara bersamaan.

“Hengky sudah pulang,” kata seorang perempuan paruh baya yang duduk di samping Sekar. Kemudian, dia memperhatikan Winda sejenak dan berkata dengan nad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status