Share

Bab 160

Begitu Dita selesai bicara, Hengky masuk dari luar. Hengky juga terburu-buru untuk duduk di kursinya, tapi dia malah melihat ke arah pelayan di ruangan itu sebentar, lalu ekspresi wajahnya menjadi dingin.

“Hengky, kenapa kamu berdiri di sana? Cepat ke sini dan makan,” kata Sekar.

“Tunggu sebentar,” kata Hengky. Matanya menyapu wajah semua orang di dalam ruangan itu satu per satu lagi. Pada dasarnya kehadiran Hengky sudah menyilaukan mata. Pada saat dia memasang raut wajah dingin, auranya begitu kuat sehingga sulit untuk diabaikan. Para pelayan spontan tersadar dan cepat-cepat menghindar dari tatapan Hengky.

“Setelah makanan siap tadi, siapa yang pergi beri tahu Winda?” tanya Hengky.

Semua pelayan di dalam ruangan menundukkan kepala, tidak ada yang menjawab.

“Jawab.” Hengky tiba-tiba meninggikan suaranya dan membentak, membuat para pelayan gemetar ketakutan, semakin tidak berani untuk mengangkat kepala.

Mereka semua tahu kalau Sekar tidak menyukai cucu menantunya itu. Terlebih lagi, hub
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status