Share

Bab 159

“Kakek.” Hengky mengernyitkan kening dan berkata dengan serius, “Kejadian kali ini memang murni kecelakaan, aku percaya padanya. Bagaimanapun, mamaku yang jodohkan aku dengannya. Aku nggak akan cerai dengannya.”

Adi mendengus pelan ketika mendengar jawaban cucunya, “Kamu benar-benar mengira aku nggak tahu apa yang kamu pikirkan?”

Hengky mengatupkan bibirnya, kali ini dia tidak menjawab pertanyaan kakeknya.

Adi menghela napas panjang, dia pun tidak mengungkapkan isi hati Hengky. “Bagaimanapun, masalah ini membawa pengaruh yang terlalu besar. Sekarang nggak peduli di dalam keluarga atau di luar keluarga kita, rumornya sangat nggak enak didengar. Bahkan perusahaan ikut terpengaruh. Kamu adalah pemimpin masa depan keluarga Pranoto. Kamu harus tahu apa yang harus lebih diprioritaskan.”

“Aku akan tangani masalah ini dengan serius.”

“Karena kamu sudah ngomong begitu, aku juga nggak akan ngomong apa-apa lagi.” Adi mengambil kembali surat pernyataan cerai itu dan berkata dengan suara beratnya,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status