Share

Bab 154

Suasana hati Winda seketika berubah drastis ketika dia melihat wajah Hengky yang dingin, seolah-olah tidak ingin berbicara dengannya. Dia pun menjadi tidak nafsu makan. Setelah makan beberapa suap, dia tidak bisa makan lagi.

Terlebih lagi Hengky, sejak Winda duduk di sampingnya, seluruh tubuh pria itu memancarkan aura yang membuat tekanan udara di sekitarnya menjadi rendah. Hal itu juga membuat para pelayan di ruangan itu ketakutan sehingga tidak berani bernapas terlalu keras.

Winda melirik Hengky, lalu berbisik pada Santo yang duduk di seberang meja makan, “Ada apa dengannya?”

Santo hanya menggelengkan kepalanya. Meskipun dia tidak tahu mengapa, dia yakin pasti ada hubungannya dengan Winda.

Winda terdiam sambil menggigit bibirnya. Kemudian, dia mengambil sepotong daging dengan sendok dan menaruhnya ke piring Hengky. Setelah itu, dia menatap Hengky dengan mata yang berkilau dan tersenyum sambil berkata, “Coba kamu cicipi daging ini. Hari ini ....”

Tiba-tiba terdengar suara “prang”. Hen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status