Share

Bab 153

Hengky sengaja memelankan langkah kakinya ketika berjalan mendekat, lalu dia memperhatikan wajah tidur Winda. Winda tampak sangat kelelahan, ada lingkaran hitam di bawah matanya. Suhu AC di ruangan itu agak rendah, Winda yang telungkup di atas meja sampai meringkuk karena kedinginan.

Hengky menarik kembali pandangannya, lalu mengambil pena yang masih dipegang Winda. Tepat ketika dia membungkuk untuk menggendong Winda ke tempat tidur, dia melihat selembar kertas di bawah tangan Winda. Hengky mencoba melihat dari jarak lebih dekat, dia pun langsung mengenali garis besar coretan di kertas itu adalah sebuah bentuk cincin, sama seperti yang dia lihat di tong sampah hari itu.

“Pak, Bu ....” Entah sejak kapan Bi Citra naik ke lantai atas dan berdiri di luar pintu. Baru saja dia hendak berbicara, Hengky tiba-tiba berbalik dan memberinya isyarat untuk diam.

Saat ini Bi Citra baru melihat Winda yang sedang tidur. Dia spontan tersenyum mengerti, lalu berbalik dan turun ke lantai bawah.

Hengky men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status