Share

Pagi Yang Kacau

Beberapa waktu sebelumnya

Rendi tengah gelisah di dalam kamarnya. Mencoba memejamkan mata, namun rasanya sulit. Tidur telentang. Tengkurap. Merunduk. Menutupi diri dengan selimut. Menutup kepala dengan bantal. Itu semua tak membuatnya bisa tidur dengan tenang. Lantas, ia duduk. Mengacak-acak rambutnya.

"Sial! Kenapa aku terus memikirkan Diara?"

Rendi bukan tak ingin ikut lari pagi bersama Diara dan yang lain. Hanya saja, ia ingin sedikit menjauh dari Diara. Ada perasaan yang menggelitik hatinya, ketika melihat Diara. Kadang bahagia. Kadang sedih. Kadang merasa ingin melindungi Diara.

Rendi memang sulit untuk mengartikan perasaannya sendiri. Bahkan, ia tidak peka. Si bodoh yang tampan. Itu julukannya sejak SMA. Memiliki suara yang indah, tak serta merta membuat Rendi di idolakan. Dia selalu bersikap konyol di depan gadis yang tak di sukainya. Dan, bersikap sok keren juga dingin, di depan gadis yang di sukainya.

"Apa sebaiknya aku susul dia?" gumamnya.

Setelah cukup lama bergulat dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status