Share

Sepenggal Cerita Tentang Ibu

1991

Di ruangan remang-remang, seorang gadis tengah terikat. Dengan mata di tutup oleh kain. Rambut pendek sebahunya berminyak. Tanda ia tak keramas beberapa hari. Aroma minyak tanah terendus di hidungnya, sepanjang ia di ruangan itu. Jika menangis suaranya menggema.

Bahkan, langkah kaki dan gesekan besi di lantai semen saja juga menggema saat ini. Punggung gadis itu menegang. Isakannya berhenti. Dia berusaha menggerakkan tubuhnya.

"Hei.. Hei.. jangan bergerak. Nanti tubuhmu sakit."

Suara seorang lelaki terdengar. Si pemilik langkah kaki.

"Le-lepaskan aku. To-tolong."

"Hmm.. melepaskanmu? Kenapa? Kenapa aku harus melepaskanmu?"

"A-aku tidak mengenal siapa kau. Dan, aku tidak tahu, kenapa kau menculikku."

"Hehe. Aku juga tidak tahu siapa dirimu."

"Lalu, kenapa kau menculikku?!"

"Emm, karena kau menjengkelkan?"

"Apa?"

"Rima.. Rima.. Rima... Itu, namamu, kan? Berkat teman-temanmu.. aku jadi mengetahui namamu."

"Temanku?"

"Mereka sedang mencari keberadaanmu. Ah, mereka selalu saja ikut ca
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status