Share

Efek Buah Kecubung

1991

Saat Hari Kelulusan

Usai menghabiskan waktu bersama 3 temannya, Ranti pulang dan mulai mengemasi barangnya. Dengan air mata yang menetes.

Koper cokelat milik Maya pun dibawanya. Naik bus di hari senja. Tatapan nanar nya melihat ke arah luar. Sesekali mengusap pipinya yang basah.

Orang-orang pulang kerja. Ibu dan anak yang baru keluar dari toko mainan. Seorang Bapak pedagang bakso mendorong gerobaknya. Warung pecel lele yang menata meja. Dan, seorang pengamen yang baru saja naik ke bus. Mulai memainkan gitarnya.

Semua itu.. membuat tangisan Ranti yang tanpa suara semakin menyakitkan.

"Kenapa.. Kenapa Tuhan? Kenapa aku tidak bisa hidup normal seperti yang lain? Kenapa kau terus memberiku cobaan? Aku.. tidak sanggup."

Bahkan, sampai dia tiba di tempat tujuan pun masih sedikit terisak. Ia turun di persimpangan jalan. Dan, berjalan ke arah kirinya. Menapaki jalanan masuk ke permukiman, yang tidak beraspal.

Tepat di ujung jalan, sedikit belok ke kanan—ada sebuah rumah dengan halaman lu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status