Home / Fantasi / Perjalanan Petualang Terkuat / 3. Kemampuan Manusia Aktif

Share

3. Kemampuan Manusia Aktif

Author: Ideabadar
last update Last Updated: 2024-09-20 14:54:07

Wira telah melakukan pelanggaran karena memilih dua kotak, tapi Wira tidak peduli dengan hal itu.

[Anda memilih kemampuan, Elemental Angin dan Pembunuh]

Splash!

Tulisan di atas adalah tulisan terakhir yang dilihat Wira, dan matanya menjadi nanar karena gelap kembali menyelubung di depannya. Ruangan penuh cahaya dan dipenuhi kotak kemampuan, menghilang dalam sekejap. Wira kembali berada bersama rekan-rekannya di kelas, Wira seperti dipindahkan dengan dimensi aneh dalam waktu sekejap. Seperti mimpi!

Apa tadi barusan? Wira mencoba memastikan lagi, semua teman-teman terlihat kebingungan dan ada yang berdiri sambil memegangi meja. Apakah mereka juga mengalami halusinasi dan memilih kemampuan seperti dirinya?

Beberapa kertas ada di atas meja Wira, dia merapikan kertas yang akan dikumpul. Wira mencoba melupakan hal aneh yang barusan terjadi.

”Wira ... apakah kamu memilih kemampuan sebagai petualang?” tanya Bisma tiba-tiba, dan hal itu membuat Wira membuka matanya lebar-lebar.

Jadi ....

Wira menatap Bisma tajam, kini keduanya saling melihat dan baru menyadari bahwa apa yang terjadi pada keduanya bukan mimpi. Mereka telah dipindahkan ke dimensi aneh untuk memilih kemampuan selayaknya game saat menjalani tutorial pertama.

”Jadi kamu mengalaminya juga, Bismu. Aku pikir, aku sedang berhalusinasi. Aku memilih ....”

TEEEEEETTT!

Sepertinya sebelumnya, suara terompet panjang menggetarkan langit dan membuat getaran yang hebat. Meja dan kursi bergetar, gempa terjadi. Gempa terjadi dalam waktu sekitar 10 detik bersamaan dengan suara terompet yang menghilang kembali.

Ada apa lagi ini?

Salim yang kebingungan, dia mencoba mendekati pintu untuk melihat keadaan di luar kelas. Saat itu, dia terlihat kaget melihat pemandangan yang tidak normal di seluruh tempat. Apakah ini kiamat! Pikir DR. Salim.

Salim segera mengambil tindakan. Dia adalah seorang dosen yang melindungi para mahasiswa. Dia masuk kembali ke kelas dan menutup pintu dengan cepat. DR. Salim melihat semua mahasiswa di kelas, dan para mahasiswa pun melihat DR. Salim penuh tanda tanya.

Kenapa dosen mereka itu tiba-tiba menutup pintunya?

”Kenapa pintunya ditutup pak Salim.” Suara itu adalah suara Roni yang kebingungan, dia penasaran apa yang ada di luar. Tiga orang anggota geng Roni juga berkumpul di sekitar kursi tempat Roni berada.

Salim bergerak ke kursinya kembali, dia gemetaran dan bingung hendak menceritakan apa yang dilihatnya. Dia melihat langit yang berubah mendung dan ada beberapa hewan aneh yang terbang di sekitar kampus. Mereka berada di lantai tiga sehingga, DR. Salim melihat ada beberapa hewan raksasa dengan sayapnya dan dengan gigi-gigi yang tajam.

Itu nyata! Dunia telah mengalami kondisi abnormal.

”Para Mahasis ....”

BRAKKK!

Suara DR. Salim terhenti karena pintu kelas itu jatuh karena didobrak oleh seseorang dari luar. Pintu itu hancur sebagian, semua orang di kelas itu kaget.

Mata semua mahasiswa dan DR. Salim kaget, sesuatu muncul dari bagian pintu yang hancur. Itu adalah ... sebuah tangan panjang yang memiliki ujung begitu tajam. Seperti kaki laba-laba yang besar dan panjang. Apa sedang ada karnaval atau cosplay?

Brush!

Sisa pintu lainnya kini terdorong, makhluk itu keluar dari pintu sambil menendang sisa pintu yang hancur. Dan ... muncullah sesosok makhluk tinggi sekitar 1,5 meter-an dengan capit di mulutnya yang bergerak-gerak, menyatu dan memisah kembali.

Itu adalah ... belalang raksasa!

Berdiri tegak; kepalanya bergerak ke kanan dan ke kiri, dua kaki menginjak lantai dan enam tangan yang bergerak-gerak memperhatikan semua orang di dalam kelas tersebut.

”Ini mimpi?” Suara seorang wanita yang duduk paling depan sambil memegang kedua pipinya, mencubit pipinya sendiri.

Sakit!

KIEEEEEKKKK!

Suara monster belalang itu terdengar dan dia hendak melompat ke arah wanita yang baru saja mencubit pipinya. Belalang itu melompat dan menggerakkan tangan-tangan tajamnya untuk menusuk mahasiswi tersebut.

Wosh! BRUSH!

Wira tak percaya, kejadian itu sangat cepat. Pak Salim yang notabene adalah seorang dosen, dia menggunakan sebuah kemampuan sihir spasial aneh dan mengeluarkan energi api dari tangannya, menyerang monster belalang itu dan menghempaskan monster itu hingga tubuhnya terkena dorongan kuat.

KIEEEEEKKKKK!

Suara monster belalang itu kesakitan.

”Tembakan api! Api!” DR. Salim menggunakan kedua tangannya dan dua serangan energi api kembali menghantam tubuh monster belalang tersebut hingga darah kuning keluar dari tubuh monster itu. Suara terakhir monster itu tak lagi terdengar dan monster belalang itu tak lagi bergerak.

Hah ... hah... hah ...

Salim seperti kehabisan energi dan dia mengatur napasnya perlahan.

”Diki! Wira! Bisma! Roni! Jaga teman-teman kalian, kita sedang berada dalam kondisi tidak normal. Di luar sana, banyak monster yang keluar entah dari mana. Bapak akan meminta bantuan, kalian sebaiknya menggunakan kemampuan yang kalian miliki untuk bertahan. Kalian harus bersatu jika ingin selamat. Jika kalian takut, tunggu di sini hingga bantuan datang!”

Tak ada yang menyahut. Semua masih kebingungan dan kemampuan sihir api milik dosen tersebut sudah menjadi bukti nyata. Kemampuan yang masing-masing dimiliki oleh mereka saat memilih kemampuan adalah kenyataan.

Salim keluar dari kelas, dia menengok ke arah para mahasiswanya dan tersenyum sebelum pergi.

”Apapun yang terjadi, bersiaplah untuk semua perubahan yang terjadi. Bertahanlah ... Bapak akan mencari bantuan secepatnya!”

Itulah kata-kata terakhir yang diucapkan DR. Salim dan pergi begitu saja. Kini, di kelas itu tersisa Wira dan semua teman-teman sekelasnya yang mulai menyadari dunia telah berubah. Mereka melihat monster yang mati terbakar di sisi dinding kelas.

Diki yang merupakan ketua angkatan di kelas itu melihat sesuatu menyala di tangannya. Dia mulai menyadari bahwa dia telah memilih kemampuan sebagai seorang ahli pedang.

”Pedangku, datanglah!” kata Diki sambil mengarahkan tangan kanannya ke depan.

Kilauan energi dari atas seperti siluet sinar matahari yang menyala, menembus atap kelas. Sesuatu jatuh di depan Diki dan menghancurkan meja di depannya.

Brush!

Pedang berukiran naga menancap pada meja yang hancur, pedang itu berkilauan dan terlihat ada energi di sekitar pedang itu.

Ini hebat! Diki tersenyum, dia benar-benar menjadi seorang ahli pedang! Pikir Diki.

”Aku adalah ahli pedang! Aku adalah pendekar pedang hebat!”

Semua mahasiswa yang lain mulai memikirkan kemampuan apa yang mereka ambil saat berada di dimensi aneh. Diki sudah bisa mengeluarkan senjatanya, mereka juga harus menemukan kekuatan yang mereka pilih. Sayangnya, ada yang tidak memilih kemampuan sama sekali karena kebingungan. Sebagian dari mereka tidak memilih kemampuan dalam waktu 60 detik yang diberikan.

Wira dan Bisma saling berpandangan, dan mereka tidak memiliki senjata yang keluar dari kekuatan yang mereka miliki.

Di sisi lain, ada beberapa mahasiswa yang memiliki tongkat sihir dan juga beberapa aksesoris yang menunjukkan kemampuan yang mereka ambil.

”Diki punya pedang hebat, Wira. kenapa kita tidak memiliki sanjata apapun?” tanya Bisma kebingungan.

Wira hendak menjawab, tapi dia merasakan ada sesuatu yang mendekat. Perasaan ini adalah, seperti perasaan takut atau kewaspadaan.

[Sense Pembunuh bekerja, ancaman datang]

Mata Wira refleks melihat ke arah pintu, beberapa saat kemudian muncul tiga makhluk seperti yang dikalahkan DR. Salim. Tiga monter belakang saling berebut untuk masuk ke kelas dan mata mereka terlihat sangat senang melihat mangsa di kelas itu begitu banyak.

KIEEEEEKKKK! KIEEEEEEKKKK!

[Saatnya makan]

”Wira! mereka datang!” kata Bisma memegang tangan kanan Wira karena takut.

Apa yang harus mereka lakukan?

Related chapters

  • Perjalanan Petualang Terkuat   4. Petualangan Baru Dimulai

    ”Cepat keluarkan senjatamu, Wira! hadapi monster-monster belalang itu!” Bisma memegangi lengan Wira cukup kuat.Capit-capit tiga belalang besar itu terus bergerak, terbuka dan tertutup. Suara bertemunya antar ujung capit terdengar menyeramkan dan ruangan kelas itu menjadi mencekam karena suara capit ketiga monster belalang itu.Tiga monster belalang mulai mendekati dan tangan-tangan mereka mengarah pada para mahasiswa.”Pergi lawan mereka, Diki. Kamu di sini satu-satunya yang mempunyai pedang!” teriak Roni sambil menepuk pundak Diki sang ketua angkatan di kelas mereka.”Apa-apaan, bahkan pedang ini terasa berat. Aku hanya suka bermain game dengan pedang, bukan di dunia nyata. Aku takut para mereka.”Diki ketakutan melihat tiga monster itu, bagaimana mungkin dia melawan mereka sedangkan dia tidak pernah berolahraga apalagi melawan tiga monster itu sekaligus.”Sial! Berikan saja pedangmu itu padaku!” teriak Roni berlagak.”Tidak! Ini pedangku! Pakai senjatamu sendiri!” timpal Diki.Apa-

    Last Updated : 2024-09-20
  • Perjalanan Petualang Terkuat   5. Saatnya Menyala, Bisma!

    Klap![Status petualang; Wira][Bertahan hidup adalah tujuan anda di awal kehancuran dunia. Tingkatkan kekuatan anda dan naikkan kemampuan anda untuk mempersiapkan tahap kehancuran dunia selanjutnya]Wira membaca status jendela dengan kemampuannya sebagai Petualang. Saat itu, empat orang yang selalu mengganggu Wira maju dengan bergaya menuju pintu, mereka siap menyambut musuh monster yang datang.Roni berbisik pada ketiga teman gengnya, jika si lemah Wira saja bisa bertarung melawan monster-monster belalang itu. Maka, mereka pasti lebih hebat dan lebih mudah mengalahkan monster. Mereka juga akan menjadi lebih kuat dengan bantuan sistem petualang dengan kemampuan yang mereka pilih masing-masing sebelumnya. Mereka begitu percaya diri keluar kelas dan siap menghadapi para monster.Crop!Malin yang berada di sebelah Roni kaget, Roni melotot melihat ke arah Malin yang gemetaran tubuhnya. Sebuah benda dengan cepat menembus tubuh Malin hingga ke belakang tubuhnya. Dan, wajah mengerikan kel

    Last Updated : 2024-09-20
  • Perjalanan Petualang Terkuat   6. Selamat, Anda Resmi Menjadi Pembunuh

    Makhluk tinggi itu datang ke arah Wira, benturan tubuh mereka terjadi dan membuat para mahasiswa lainnya ada yang menutup matanya.Slap!Brush!Wira terdorong ke belakang dan tubuh monster kurus tinggi itu menimpa Wira, suaranyanya terdengar menyayat.KUUUUKKKKK! (Sakit, sakit ....)Bruk! Kepala monster itu tergeletak di samping kepala Wira dan membentur lantai dan tak lagi bergerak. Sementara, ujung pedang ternyata menembus tubuh monster itu hingga tembus ke atas. Wira kesulitan bergerak, saat serangan mereka bertemu. Wira melihat celah dengan kemampuan matanya yang tajam dan menusuk monster itu dengan cepat.[Petualang, anda berhasil membunuh Monster Rak-Rak. Target misi untuk mendapatkan senjata, 2/3]”Bantu singkirkan makhluk jelek ini, Bisma,” kata Wira kesulitan karena dia tertimpa makhluk tersebut dan terjepit dengan pedang yang masih dipegangnya.Bisma segera mendekati Wira dan menggunakan kakinya untuk menendang tubuh monster itu. Sementara, Wira menarik pedangnya.Bruk!Mons

    Last Updated : 2024-09-26
  • Perjalanan Petualang Terkuat   7. Apakah Aku Punya Senjata Pembunuh?

    Wira kaget dengan statusnya, dia adalah seorang pembunuh! Bagaimana mungkin dia pembunuh?KIEEEEKKKK! (manusia ras rendahan, beraninya!)Satu monster Rak Rak yang dihempaskan Wira sebelumnya mencoba bangkit, dia terhuyung dan menerjang ke arah Wira.[Sense seorang pembunuh aktif, tubuh anda yang telah terlatih sebagai ahli pertarungan disinkronisasi dengan kemampuan pembunuh]Wosh!Tangan monster itu melewati Wira, Wira mundur ke belakang satu langkah dan tangannya dengan cepat menyikut leher belakang monster itu dengan cepat.BAM! Monster itu menjerit dan kepalanya membentur lantai kelas dengan kuat. Wira dengan cepat menjatuhkan kaki kanannya dan menginjak punggung monster itu dengan kuat.Brush!Monster itu kesakitan dan kesulitan bergerak, Wira melihat Diki yang kaget karena Wira mampu mengatasi monster itu.”Pakai pedangmu, Diki. Bunuh dia, dengan begitu kemampuanmu bisa bertambah.”Wira menyerahkan pedang di tangannya pada pemiliknya, Diki menerimanya meskipun sedikit ragu. Wira

    Last Updated : 2024-09-27
  • Perjalanan Petualang Terkuat   8. Akumulasi Hadiah, Ini Game Sungguhan!

    Bug!Wira menghindari serangan salah satu monster dan memutar kakinya, lututnya menghantam kepala monster Rak Rak di barisan depan.Brush!Wira melompat sambil menginjak monster yang jatuh, dagger yang dipegangnya dengan cepat terangkat dan melihat penyerang lagi.KIIEEEEEE!BRUSH!Wira memotong tangan monster itu dan menebas lehernya sekaligus, dagger yang sangat tajam. Darah kuning menyembur dan monster Rak Rak satu jatuh ke lantai.[Petualang, anda membunuh monster Rak Rak. Kemampuan anda meningkat, semakin banyak monster yang anda kalahkan, kemampuan anda akan meningkat secara signifikan]Itu bagus!Wira melihat satu monster lagi yang menyerang Wira, saat itulah energi buff diberikan oleh Bisma pada Wira sehingga Wira merasakan energinya bertambah secara cepat.”Majulah monster kurus!”HIIIIAAAAA!Wira melakukan gerakan zig zag untuk mengelabui monster itu dan saat melewati monster itu, daggernya menusuk bagian vital tubuh monster itu dan mendorongnya hingga membentur dinding loro

    Last Updated : 2024-09-27
  • Perjalanan Petualang Terkuat   9. Jaga Buff Untukku

    ”Tolooong!” seorang mahasiswa ketakutan dan berlari, di belakangnya beberapa monster mengejarnya. Wanita itu terlihat sangat panik dan terus berlari mencari bantuan, dia melihat Wira dan Bisma sehingga berlari ke arah keduanya. Saat ini, dia hanya perlu selamat dari kematian.”Selamatkan aku!”Mahasiswi itu terus berteriak tak karuan dan berlari sebisa mungkin, dia menghambur ke arah Wira dan Bisma, tak peduli apapun, dia hanya ingin selamat.Wosh!Wira sudah berlari dan melewati wanita itu. ”Kau bantu wanita itu, Bisma.”Bisma paham, Wira sudah menghadang serombongan monster Rak Rak menggunakan senjata; entah dari mana mereka punya pedang aneh dan tombak. Tebasan pedang dihindari Wira dengan kemampuan mata malaikat yang sangat jelas melihat pergerakan serangan monster itu. Wira menggeser tubuhnya, pedang melewati tubuhnya. Dan, pukulan telak menghantam perut monster tinggi itu hingga membuat monster itu menghantam dinding.Brush!Serangan datang lagi, tombak mencoba menusuk Wira dari

    Last Updated : 2024-09-28
  • Perjalanan Petualang Terkuat   10. Kemampuan Mata Halilintar

    ”Wira! Jangan berbuat sembrono, mereka berjumlah banyak. Ayo mundur lebih dulu.””Tidak, Bisma. Kita harus menjadi semakin kuat untuk menghadapi ancaman yang lebih besar. Ayo bentuk Tim!”Keduanya mundur di balik dinding, di tangga teratas. Para monster semakin dekat ke arah mereka.”Kamu memang gila, Wira. Apa boleh buat! Anggap saja ini main game.”Wira mengangguk. ”Terima kasih, Bisma.”[Membentuk Tim, sinkronisasi kekuatan tim dilakukan. Kemampuan pembunuh dan support membentuk areal kekuatan. Anda mampu menekan mental musuh anda dalam radius target 10 meter. Kemampuan tim meningkat sebanyak 30 persen]Tim yang bagus! Ini sempurna.Tap! Tap! Tap!Langkah para monster semakin dekat, dan saat mereka mencapai undakan terakhir. Wira mengagetkan mereka dengan daggernya. Para monster itu kaget dan tak menduga, manusia datang kepada mereka dan langsung menyerang.Slash! Slash!Pertarungan terjadi, para monster mundur ke bawah meskipun dua monster sudah terjatuh karena serangan Wira. Mons

    Last Updated : 2024-09-29
  • Perjalanan Petualang Terkuat   11. Munculnya Gate, Bos Monster Menguasai Gedung

    Beberapa mahasiswa dan juga pegawai kampus terlihat saling berbincang di tempat lantai bawah, tempat pusat informasi berada. Pintu keluar kampus juga berada di sana, sayangnya pintu terkunci dan tidak bisa dibuka.Wira dan Bisma turun dari lantai dua, mereka mendapatkan perhatian dari beberapa mahasiswa yang bertahan di lantai satu. Mereka sempat kaget dan mengira bahwa yang turun adalah para monster. Masih ada yang selamat dari lantai atas, mereka ke bawah pasti untuk mencari jalan keluar dari gedung ini.Seorang lelaki yang didengarkan di antara mereka yang tertahan di bawah menjelaskan tentang keadaan saat ini. Dia menjelaskan bahwa semuanya harus tenang dan saling bekerjasama.”Kita harus bersatu, di luar sedang kacau dan pintu tak bisa dibuka. Semua hubungan telekomunikasi mati. Jadi, selama kita di sini, jangan saling berpisah!” suara Kevin, dia adalah ketua BEM kampus tersebut. Semua orang sangat mengenal Kevin, dia memegang pedang yang terlihat kokoh. Dia pasti seorang Petualan

    Last Updated : 2024-09-30

Latest chapter

  • Perjalanan Petualang Terkuat   32. Gingga Mengerikan dan Pengguna Elemental

    Sense dari kemampuan pembunuh milik Wira aktif, artinya ada ancaman besar yang akan datang.”Bisma! Sembunyi di balik pohon!” teriak Wira, dia menarik tangan Bisma. Harry dan Lylia kebingungan dan mengikuti Wira. Keempat orang itu menjauh dari jalan dan bersembunyi di balik pepohonan besar.Tiga bus yang beriringan itu berhenti sebentar karena goncangan cukup hebat. Orang-orang yang berada di dalam bus juga hanya melihat sesuatu dari jendela. Mereka merasa lebih aman berada di dalam bus.”Hei kalian! Cepat keluar dari bus! Cepat keluar dari bus!” teriak Wira.Beberapa orang mendengar teriakan Wira, tapi mereka merasa lebih aman di dalam bus. Mereka bahkan merasa kasihan karena empat orang itu tak bisa masuk bus. Mereka berempat pasti dalam bahaya jika serbuan monster kembali datang.”Wira, bukankah lebih aman jika berada di dalam bus?” Bisma bertanya pelan pada Wira.”Tidak, Bisma. Kali ini, tingkat bahayanya lebih tinggi. Mereka berada dalam bahaya jika berada di dalam bus. Namun, k

  • Perjalanan Petualang Terkuat   31. Saling Bercerita, Saling Bekerjasama

    ”Sinetron? Apa itu sejenis makanan?” Lylia merasa aneh dengan pertanyaan Wira.BOOOOMMM!Ledakan besar berasal dari portal yang hitam di atas mereka, saat ledakan itu terjadi portal dimensi tertutup dan ada beberapa potongan monster yang hancur dan berjatuhan di sekitar Wira dan yang lainnya.”Mereka tidak berhasil selamat, hanya kita yang tersisa.” Pemuda itu menatap tajam ke atas, tempat portal itu akhirnya menghilang sepenuhnya.”Jadi ini nyata?” Wira menggelengkan kepalanya, saat itu dia menerjang monster terakhir yang hendak bangun.Slap! Crop!Dagger Mati menembus tubuh monster itu dan dia menjerit untuk terakhir kalinya. Wira mencabut daggernya dan mendekati dua orang yang berdiri setelah mengalahkan semua monster yang ikut keluar portal bersama mereka. Wira menghilangkan daggernya.”Dari dimensi mana kalian datang?” tanya Wira ketika berhadapan dengan keduanya, Bisma pun ikut bergabung.”Oh, aku adalah pangeran Harry, ini adikku, Lylia. Terima kasih karena sudah membantu kami

  • Perjalanan Petualang Terkuat   30. Kalian Sedang Bermain Sinetron?

    Di sebuah Benua asing, satu jam sebelum gate raksasa muncul di atas Wira dan Bisma.Benua Ratex, sebuah kerajaan ada di sana yaitu Kerajaan Mora.Mora merupakan kerajaan yang tersisa satu-satunya di Benua Ratex. Kerajaan itu berada di antara Hutan Zona. Namun, hutan Zona sangatlah kecil. Penduduk dari kerajaan Mora tidaklah banyak, hal itu karena seluruh tempat yang mengelilingi kerajaan dipenuhi oleh monster. Monster-lah yang berkuasa mengelilingi kerajaan Mora. Mereka membunuh makhluk apapun yang mendekat, dan manusia terkadang ada yang keluar dari kerajaan untuk mencari tahu apakah ada kehidupan lain selain kerajaan mereka.Namun, tak ada yang kembali dan mereka hanya menjadi makanan para monster.Kali ini, kerajaan Mora diambang kehancuran, hal itu karena ada kerusakan array pelindung yang melindungi kerajaan Mora. Sebelumnya, array itu yang melindungi kerajaan Mora selama ini dan terkurung dalam lingkungan kerajaan. Para monster tidak bisa memasuki batas wilayah aray. Array itu h

  • Perjalanan Petualang Terkuat   29. Fragmen Energi Dibuat oleh Para Dewa?

    Apa ini!Wira merasakan energi di tubuhnya meluap, energi yang besar dan terus masuk ke dalam tubuhnya. Jadi ..., inilah kemampuan dari Gelang Semesta. Energi sihir yang membakar tubuhnya.”Tubuhku dipenuhi energi!”HIIAAAAA!Pasukan ORC datang, kekuatan mereka lebih tinggi dari sebelumnya. Namun, Wira sudah berbeda dari sebelumnya. Kini, kekuatannya melimpah. Sihir angin meledak di tangannya.[Matic aktif]Dagger menyala, Wira memasukkan energi kuat ke dalam daggernya tersebut. Energi angin mengisi dagger Matic. Dan, Wira melesat dengan cepat.Saatnya beraksi!Wosh!Wira melepaskan Matic yang maju dengan energi besar, ledakan kuat menghantam para ORC yang dikendalikan Laluna.BOOOOOMMMM!Tanah bergetar, para ORC meledak dan Laluna kaget karena dia tak mampu merasakan energi para ORC yang dikendalikan dengan kekuatannya.”APA YANG TERJADI, BAGAIMANA BISA!”Wosh!Dari arah ledakan, bayangan cepat menerjang ke arah Laluna tanpa diduga. Saat Laluna menyadari siapa yang datang dengan cepa

  • Perjalanan Petualang Terkuat   28. Penyihir Melawan Penyihir

    Brush!Seorang Petualang tubuhnya terpotong oleh senjata pedang bercahaya milik ORC, tinggal beberapa orang yang masih terus berlari dan mereka melihat bis.”Cepat pergi, Bisma. Waktunya habis!”Wira berbalik dan siap menghadapi para ORC, tapi apa yang dilakukan Bisma sungguh di luar dugaan. Dia memberi aba-aba pada supir bis itu dan memintanya untuk pergi dan meninggalkan mereka. Petualang yang mengemudikan bis pun menganggukkan kepalanya, dia harus membawa beberapa orang di dalam bis agar bisa selamat. Dia terpaksa meninggalkan kedua orang yang menyelamatkan nyawa mereka.Maafkan kami!Broooommm! Mobil melaju.Barisan Petualang yang sedang berlari kaget, mereka sebentar lagi sampai di halte tersebut tapi mobil bis itu melaju meninggalkan mereka. Tersisa dua orang di depan mereka yang kini hanya berdiri.Matilah kita! Kita ditinggalkan!Sial! Gerutu mereka semua, tapi mereka terus berlari dan berharap untuk menyelamatkan diri dan menjauh dari serbuah ORC.Para ORC semakin dekat, Wira

  • Perjalanan Petualang Terkuat   27. Kotak Rahasia, Item Sihir?

    Wira level tiga sekarang, dengan begitu level Petualang miliknya bisa terus meningkat. Spekulasi Wira saat ini, jika level meningkat maka musuh akan semakin kuat. Bumi dan kondisi saat ini, manusia harus bertahan hidup dengan menaikkan kemampuan agar bisa menghadapi ancaman.”Terima kasih!””Terima kasih!”Ucap beberapa orang yang datang mendekati Wira dan Bisma, mereka yang sebelumnya terperangkap. Wira menganggukkan kepalanya, mereka semua berada di sisi Bis untuk menunggu siapa yang bisa mengemudikan mobil besar itu dan pergi dari sana.Sekali lagi, Rama mengucapkan terima kasih pada Wira dan Bisma. Mereka bertarung bersama untuk dapat mengalahkan pasukan Rhinoto. Rama pamit karena memang harus menjemput adiknya yang terkurung dalam rumah beserta ibunya.Rama menawarkan tumpangan pada Wira dan Bisma jika mereka searah, tapi Wira menolaknya. Hal itu karena notifikasi yang baru telah membuat semua orang panik. Baru saja beristirahat sebentar, tapi pemberitahuan sistem sepertinya lebi

  • Perjalanan Petualang Terkuat   26. Aku, Level Tiga?

    HIIIAAAAAA!Klang!Barkos dengan serangan dahsyat menyabetkan tombaknya ke arah Wira, serangan yang cepat dan kuat itu segera dihadang Wira dengan energi defense dari dagger Matic.BRUSH!Sangat kuat!Wira tak menduga tekanan yang diberikan dari serangan tombak itu tak bisa ditahannya lebih lama. Wira terpental cukup jauh dan membuat gerakan untuk menghentikan tubuhnya. Punggung Wira menghantam sebuah pohon cukup kuat.Dia kuat, raja dari para Rhinoto.ROOOAARRRRR!Barkos mengira bahwa dirinya sudah mengalahkan Wira, dia mengalihkan pandangannya pada para manusia yang masih berada di ruang tunggu yang sudah hancur. Dia tersenyum dan berteriak, meminta semua pasukannya untuk berpesta.”KITA PANEN BANYAK!”Para manusia ketakutan, Rama yang melihat hal itu meminta petualang lainnya bersiap dan saling membantu membentuk perisai defense. Mereka sudah mengalahkan tiga Rhinoto yang menyerang mereka, dan kini serangan tombak dari atas datang ke arah mereka. Barkos melompat dan mengayunkan to

  • Perjalanan Petualang Terkuat   25. Munculnya Raja Rhinoto

    [Penyerapan dilakukan otomatis melalui Matic]Wira bangun dan mencabut daggernya dari dada Rhinoto, dia melihat ke arah Halte. Para Petualang yang terkurung di dalam ruang tunggu itu ketakutan dan beberapa dari mereka melemparkan sihir energi ke arah para Rhinoto. Namun, jumlah Rhinoto itu sangat banyak dan mereka terlihat lapar dan beringas.ROOOOARRR!”Ayo maju dan bantu mereka, Bisma!””Siap!”WOSH!Panah energi milik Bisma menembus bahu kiri monster Rhinoto yang akan menyerang Wira dari kiri, monster itu tertahan dan Wira bergerak dengan cepat menusuk dari depan.Brush!Bruk!Monster besar itu jatuh ke belakang, Wira menarik daggernya dari tubuh monster itu. Penyerapan dilakukan otomatis. Dua monster berada di dekat mobil merah yang sebelumnya melaju, beberapa goresan terlihat pada mobil itu karena menabrak Rhinoto sebelumnya.Pedang besar milik Rhinoto bersiap menghancurkan mobil merah itu.Klap!Bisma berhasil menggunakan tali energi untuk menahan tangan raksasa monster itu dari

  • Perjalanan Petualang Terkuat   24. Universe yang Kacau?

    Udara cukup segar di luar kampus, Wira dan Bisma sudah sepenuhnya keluar dari kampus. Jalanan luas dan pepohonan tampak indah di pinggir jalan. Namun, mayat monster dan manusia tetap saja terlihat di sana. Pertarungan melawan monster tidak hanya terjadi di dalam kampus, di luar kampus, dan pastinya di seluruh dunia.Mereka bertemu dengan kelompok Petualang, berada di lorong jalan. Mereka semua terlihat sudah profesional, tentunya hal itu terlihat dari energi dan juga senjata mereka. Mereka, pasti sudah melewati banyak rintangan dan pertarungan. Mereka cepat dalam mengambil peluang kini mereka terlihat seperti tim yang hebat.Kelompok itu menawarkan bagi Wira dan Bisma untuk bergabung bersama mereka. Tim itu lebih kuat, mereka bisa melewati serbuan monster di tahap ini. Kemampuan mereka pasti sudah cukup tinggi.”Kalian bisa keluar dari serbuan di dalam kampus! Kalian beruntung. Bergabunglah bersama kami peluang selamat akan lebih tinggi jika kita menyatukan kekuatan.”Zimo, pemimpin

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status