Makhluk tinggi itu datang ke arah Wira, benturan tubuh mereka terjadi dan membuat para mahasiswa lainnya ada yang menutup matanya.
Slap!
Brush!
Wira terdorong ke belakang dan tubuh monster kurus tinggi itu menimpa Wira, suaranyanya terdengar menyayat.
KUUUUKKKKK! (Sakit, sakit ....)
Bruk! Kepala monster itu tergeletak di samping kepala Wira dan membentur lantai dan tak lagi bergerak. Sementara, ujung pedang ternyata menembus tubuh monster itu hingga tembus ke atas. Wira kesulitan bergerak, saat serangan mereka bertemu. Wira melihat celah dengan kemampuan matanya yang tajam dan menusuk monster itu dengan cepat.
[Petualang, anda berhasil membunuh Monster Rak-Rak. Target misi untuk mendapatkan senjata, 2/3]
”Bantu singkirkan makhluk jelek ini, Bisma,” kata Wira kesulitan karena dia tertimpa makhluk tersebut dan terjepit dengan pedang yang masih dipegangnya.
Bisma segera mendekati Wira dan menggunakan kakinya untuk menendang tubuh monster itu. Sementara, Wira menarik pedangnya.
Bruk!
Monster itu terguling dan membentur dinding. Wira dipenuhi darah kuning dan dia bangkit.
”Bajuku dipenuhi darah monster itu, menyusahkan saja.”
”Wira, kamu hebat!” kata Reka memuji Wira dan mencoba menempel pada Wira, di dunia yang dipenuhi monster mendekati orang kuat akan membawa keselamatan untuknya.
Wira sudah paham, Reka yang selalu mengganggunya kini menempel padanya. Wira tidak peduli, dia memberikan pedang itu kembali pada Diki.
”Terima kasih, Diki. Ini pedangmu, ambillah kamu harus berjaga untuk dirimu sendiri.”
”Baik, Wira.”
Semua berdiskusi sekarang, mereka tidak bisa menunggu di dalam kelas. Bisa jadi, para mosnter akan datang lagi ke kelas dan jumlah mereka bisa semakin banyak.
”Aku tidak peduli, aku akan keluar dan mencari perlindungan. Aku tidak mau menunggu kematian di sini!” kata seseorang yang memakai kemeja biru.
”Aku tidak mau keluar, di luar sangat berbahaya. Kita tunggu bantuan datang!”
”Aku tidak mau mati, apa yang harus kita lakukan?” timpal wanita yang memegangi tasnya dengan cengkeraman kuat.
Tidak ada kesepakatan, semua hanya mencari keselamatan tapi bingung hendak keluar atau di dalam kelas.
”Diki, putuskan apa yang harus dilakukan. Kamu ketua angkatan bukan?” Wira melihat Diki dan memberikan kepercayaan sebagai ketua angkatan di kelas mereka. Setidaknya, selama ini Diki adalah pemimpin di kelas itu.
Diki memegangi pedangnya sendiri, ”Aku takut, Wira. Melihat monster yang mengerikan itu, aku kesulitan untuk bergerak. Bahkan, pedangku pun tak bisa kugerakkan.”
”Kamu harus bisa melawan ketakutanmu, Diki. Kamu adalah ksatria pedang, bukankah itu yang kamu impikan? Kamu telah mengambil jalan sebagai seorang ahli pedang, lalu kenapa sekarang kamu takut pada monster?”
”Kamu ... kamu benar, Wira.” Diki mengangguk dan menguatkan tekadnya, ”Aku akan berjuang dan melindungi teman-temanku.”
”Bagus!”
”Baiklah, saya punya usul.” Diki kini mencoba untuk berani dan melihat semua teman-temannya, ”Kita akan bertahan di kelas ini untuk beberapa saat, setidaknya sepuluh menit. Jika kondisi semakin bahaya, maka kita akan keluar bersama dan mencari perlindungan!”
Semua tak punya pilihan selain setuju, sepuluh menit untuk menunggu. Mereka berharap bahwa bantuan segera datang dan mengevakuasi mereka dari kondisi ini. Sementara, di luar masih terlihat ada beberapa monster bersayap dan aneh terbang di angkasa. Kondisi yang berubah dengan cepat ini telah membuat dunia benar-benar mencekam.
Mereka hanya aman untuk satu menit, dan saat itu juga suara mendesis kembali terdengar mendekati pintu yang sudah terbuka di kelas mereka.
Para mahasiswa itu mundur ke belakang dan berkumpul, Diki dan Wira berada di depan semua orang. Dan, dua monster tinggi kembali muncul di pintu. Kali ini, dua monster dan tangan mereka terdapat percikan darah segera. Bahkan, salah satu dari mereka melemparkan mayat manusia dan melemparkannya ke kelas itu setelah menyedot energi mayat tersebut.
Bruk!
KIIIEEEEEEEKK! (Banyak makanan di sini, Raja pasti senang!)
[Hukuman Petualang masih ditetapkan, bunuh tiga monster untuk mendapatkan senjata anda]
[Target terpenuh, 2/3]
”Ayo bertarung lagi, Bisma!”
”Aku akan memberikan buff padamu, Wira.”
”Apa aku bisa ikut membantu?” tanya Diki.
”Kamu pasti bisa, Diki.”
Tiga orang maju dan sisanya semakin ke belakang, mereka sudah ketakutan dan gemetar melihat dua monster itu.
”Bagaimana kalau kupinjamkan pedangku lagi padamu, Wira. Aku gemetar sekarang.”
Wira mendesah, tapi masih lebih baik menggunakan senjata itu. Wira menerima pedang Diki dan memegangnya kembali. Pelatihan yang sudah dilakukannya untuk belajar menguatkan kekuatannya bersama paman Gani kini ternyata sangat dibutuhkan. Wira tidak mengerti, tapi rasanya memang paman Gani mempersiapkan dirinya untuk menghadapi situasi seperti ini.
Apakah paman Gani tahu kalau dunia akan berubah seperti ini?
KIEEEEEEEKKK!
Satu monster tinggi, monster Rak Rak melompat dan tangannya memangjang seperti sebelumnya.
[Anda mendapatkan buff, kekuatan anda meningkat]
Wira tahu energinya merupakan energi support dari kemampuan Bisma.
Wosh!
Mata Wira mengkilat dan dia memutar tubuhnya sambil menebas lengan kanan monster Rak Rak dengan cepat. Wira tak menyangka, dia bisa begitu cepat sekarang dan mampu melewati monster itu. Wira semakin yakin dengan kemampuannya.
Monster itu kesakitan dan tangan kirinya segera menyerang Wira, Wira mundur dengan cepat sehingga lengan tajam monster itu tak bisa menggapai lehernya.
Srak!
Brush! BUG!
Wira masih bisa mengangkat kaki kanannya dan menendang keras dagu monster Rak Rak sehingga monster itu terdorong ke belakang dan membentur barisan kursi dan meja yang masih tersisa.
Brak! Bam!
Satu monster Rak Rak yang tersisa terlihat marah dan menerjang ke arah Wira yang masih belum siap.
”Awas Wira!” teriak Diki khawatir.
Wira kehilangan keseimbangan karena baru saja menendang monster satunya. Dan, tangan monster satunya hampir mencapai Wira. Wira sulit untuk menghindarinya dan hanya bisa memasang lengannya untuk menahan serangan monster itu.
Slap!
KIEEEEEKKKK! (Apa ini, mataku sakit!) teriak monster itu.
Sebuah energi menyambar mata monster itu sehingga dia menutupi matanya dan serangannya pada Wira batal. Di belakang Wira, Bisma menggunakan energi untuk melemparkan sebuah tali energi dan menyambar mata monster itu. Wira juga melihat hal itu, Bisma menolongnya dan bagaimana Diki mampu melakukan hal itu?
Kesempatan!
Wira mengangkat pedang dan segera maju setelah satu kakinya memberikan pijakan dan mendorong tubuhnya untuk maju.
Slash!
KIIEEEEEEEKKKK!
Tangan dan kepala monster Rak Rak itu terpisah dari tubuhnya. Gerakan Wira sangat cepat dan mampu merobohkan satu monster Rak Rak.
Bruk!
[Hukuman untuk anda yang melanggar peraturan dihapus, anda telah memenuhi misi atas hukuman anda]
[Anda bisa mengeluarkan senjata pembunuh anda]
[Target terpenuhi, membunuh monster di awal kehancuran dunia. 3/3]
[Selamat, anda mencapai tahap baru. Anda resmi menjadi seorang Pembunuh]
Apa ini?
Aku adalah seorang pembunuh? Wira tak percaya melihat status petualang miliknya.
Wira kaget dengan statusnya, dia adalah seorang pembunuh! Bagaimana mungkin dia pembunuh?KIEEEEKKKK! (manusia ras rendahan, beraninya!)Satu monster Rak Rak yang dihempaskan Wira sebelumnya mencoba bangkit, dia terhuyung dan menerjang ke arah Wira.[Sense seorang pembunuh aktif, tubuh anda yang telah terlatih sebagai ahli pertarungan disinkronisasi dengan kemampuan pembunuh]Wosh!Tangan monster itu melewati Wira, Wira mundur ke belakang satu langkah dan tangannya dengan cepat menyikut leher belakang monster itu dengan cepat.BAM! Monster itu menjerit dan kepalanya membentur lantai kelas dengan kuat. Wira dengan cepat menjatuhkan kaki kanannya dan menginjak punggung monster itu dengan kuat.Brush!Monster itu kesakitan dan kesulitan bergerak, Wira melihat Diki yang kaget karena Wira mampu mengatasi monster itu.”Pakai pedangmu, Diki. Bunuh dia, dengan begitu kemampuanmu bisa bertambah.”Wira menyerahkan pedang di tangannya pada pemiliknya, Diki menerimanya meskipun sedikit ragu. Wira
Bug!Wira menghindari serangan salah satu monster dan memutar kakinya, lututnya menghantam kepala monster Rak Rak di barisan depan.Brush!Wira melompat sambil menginjak monster yang jatuh, dagger yang dipegangnya dengan cepat terangkat dan melihat penyerang lagi.KIIEEEEEE!BRUSH!Wira memotong tangan monster itu dan menebas lehernya sekaligus, dagger yang sangat tajam. Darah kuning menyembur dan monster Rak Rak satu jatuh ke lantai.[Petualang, anda membunuh monster Rak Rak. Kemampuan anda meningkat, semakin banyak monster yang anda kalahkan, kemampuan anda akan meningkat secara signifikan]Itu bagus!Wira melihat satu monster lagi yang menyerang Wira, saat itulah energi buff diberikan oleh Bisma pada Wira sehingga Wira merasakan energinya bertambah secara cepat.”Majulah monster kurus!”HIIIIAAAAA!Wira melakukan gerakan zig zag untuk mengelabui monster itu dan saat melewati monster itu, daggernya menusuk bagian vital tubuh monster itu dan mendorongnya hingga membentur dinding loro
”Tolooong!” seorang mahasiswa ketakutan dan berlari, di belakangnya beberapa monster mengejarnya. Wanita itu terlihat sangat panik dan terus berlari mencari bantuan, dia melihat Wira dan Bisma sehingga berlari ke arah keduanya. Saat ini, dia hanya perlu selamat dari kematian.”Selamatkan aku!”Mahasiswi itu terus berteriak tak karuan dan berlari sebisa mungkin, dia menghambur ke arah Wira dan Bisma, tak peduli apapun, dia hanya ingin selamat.Wosh!Wira sudah berlari dan melewati wanita itu. ”Kau bantu wanita itu, Bisma.”Bisma paham, Wira sudah menghadang serombongan monster Rak Rak menggunakan senjata; entah dari mana mereka punya pedang aneh dan tombak. Tebasan pedang dihindari Wira dengan kemampuan mata malaikat yang sangat jelas melihat pergerakan serangan monster itu. Wira menggeser tubuhnya, pedang melewati tubuhnya. Dan, pukulan telak menghantam perut monster tinggi itu hingga membuat monster itu menghantam dinding.Brush!Serangan datang lagi, tombak mencoba menusuk Wira dari
”Wira! Jangan berbuat sembrono, mereka berjumlah banyak. Ayo mundur lebih dulu.””Tidak, Bisma. Kita harus menjadi semakin kuat untuk menghadapi ancaman yang lebih besar. Ayo bentuk Tim!”Keduanya mundur di balik dinding, di tangga teratas. Para monster semakin dekat ke arah mereka.”Kamu memang gila, Wira. Apa boleh buat! Anggap saja ini main game.”Wira mengangguk. ”Terima kasih, Bisma.”[Membentuk Tim, sinkronisasi kekuatan tim dilakukan. Kemampuan pembunuh dan support membentuk areal kekuatan. Anda mampu menekan mental musuh anda dalam radius target 10 meter. Kemampuan tim meningkat sebanyak 30 persen]Tim yang bagus! Ini sempurna.Tap! Tap! Tap!Langkah para monster semakin dekat, dan saat mereka mencapai undakan terakhir. Wira mengagetkan mereka dengan daggernya. Para monster itu kaget dan tak menduga, manusia datang kepada mereka dan langsung menyerang.Slash! Slash!Pertarungan terjadi, para monster mundur ke bawah meskipun dua monster sudah terjatuh karena serangan Wira. Mons
Beberapa mahasiswa dan juga pegawai kampus terlihat saling berbincang di tempat lantai bawah, tempat pusat informasi berada. Pintu keluar kampus juga berada di sana, sayangnya pintu terkunci dan tidak bisa dibuka.Wira dan Bisma turun dari lantai dua, mereka mendapatkan perhatian dari beberapa mahasiswa yang bertahan di lantai satu. Mereka sempat kaget dan mengira bahwa yang turun adalah para monster. Masih ada yang selamat dari lantai atas, mereka ke bawah pasti untuk mencari jalan keluar dari gedung ini.Seorang lelaki yang didengarkan di antara mereka yang tertahan di bawah menjelaskan tentang keadaan saat ini. Dia menjelaskan bahwa semuanya harus tenang dan saling bekerjasama.”Kita harus bersatu, di luar sedang kacau dan pintu tak bisa dibuka. Semua hubungan telekomunikasi mati. Jadi, selama kita di sini, jangan saling berpisah!” suara Kevin, dia adalah ketua BEM kampus tersebut. Semua orang sangat mengenal Kevin, dia memegang pedang yang terlihat kokoh. Dia pasti seorang Petualan
”Tolong aku!” teriak wanita itu, monster-monster itu semakin dekat dengannya, satu rekannya sudah tak bisa diselamatkan. Sayangnya, kelompok orang yang berkumpul di dekat pintu keluar tidak ada yang tergerak untuk menyelamatkan wanita itu. Semua sedang berkumpul dan tidak mau mengambil resiko dengan maju menyelamatkan.Pada intinya, mereka sedang mencari aman untuk diri mereka sendiri. Di saat seperti ini, nyawa sendiri adalah sesuatu yang paling berharga, meskipun dengan mengorbankan orang lain.Wira melihat Kevin yang gemetar memegang pedangnya, sepertinya telah terjadi banyak pertempuran di sini. Mereka sudah trauma dan tak mau mencoba menyelamatkan orang lain dan hanya berkumpul untuk kelompok yang tersisa.Wira tak bisa menyalahkan siapa pun, dunia memang sedang menuju kehancuran.”Fokus untuk menjaga formasi, kita akan menghadapi mereka!”Teriakan komando dari Kevin membuat siapa pun di kelompok itu mengeluarkan senjata dan mempersiapkan kemampuan mereka. Setelah para monster itu
”Aku percaya kamu akan menjaga orang – orang di sini, Kevin. Kami akan memeriksa ke atas, dan kami akan berusaha melawan bos Gate-nya.”Wira menepuk pundak Kevin dan memberinya otoritas penuh untuk menjaga keselamatan orang banyak. Wira sedikit memberikan penghargaan, karena seseorang akan menjadi bisa dipercaya jika diberikan kepercayaan penuh.”Tentu saja, Wira. Aku akan menjaga orang-orang di sini dengan taruhan nyawaku.”Wira pergi bersama Bisma dan Mega. Hanya tiga orang, tak ada yang berani membantu. Semua orang berpikir, bahwa naik ke atas sama saja menyerahkan nyawa mereka. Namun, Wira tak peduli akan hal itu. Dia lebih suka dengan jumlah yang sedikit, hal itu karena semakin banyak orang. Maka, hal itu akan menjadi tambahan beban.”Aku akan tetap ikut, Wira. Apapun yang terjadi, kita adalah rekan terbaik. Bisa apa seorang raja tanpa penasehatnya!” guyonan Bisma membuat Wira tersenyum sendiri sambil menaiki tangga, meninggalkan tim Kevin yang berjumlah banyak tapi ketakutan di l
Wosh!Dua monster Rak Rak melompat ke arah Wira dan rekan-rekannya, mereka hampir mencapai lantai teratas di gedung kampus.[Matic dikendalikan, aktif]Brush!Wira menggerakkan tangan kanannya, membuat gerakan menyamping. Dan, dua monster Rak Rak itu terjatuh berlumuran darah kuning karena Matic menembus kepala keduanya. Tiga orang di belakang Wira tahu bahwa Wira sedang marah atas kematian DR. Salim. Dia menggunakan kekuatannya untuk membunuh dua monster itu sekaligus.Klap!Matic ditarik Wira dan kini berada di genggaman tangan kanan Wira. Saatnya untuk melawan Bos Gatenya. Mereka sampai di lantai teratas kampus. Dan, di lantai atas itu hanya ada lekukan di tengah yang cukup labar dan ada beberapa tiang tempat beberapa mahasiswa sering naik ke atas dan mencari udara segar di atap gedung.”Tunggu!” suara Martha membuat Wira harus bersembunyi di salah satu tiang besar. Keempat orang itu bersembunyi di balik tiang besar. Mata mereka semua melihat hal yang sungguh di luar nalar. Monster
Udara cukup segar di luar kampus, Wira dan Bisma sudah sepenuhnya keluar dari kampus. Jalanan luas dan pepohonan tampak indah di pinggir jalan. Namun, mayat monster dan manusia tetap saja terlihat di sana. Pertarungan melawan monster tidak hanya terjadi di dalam kampus, di luar kampus, dan pastinya di seluruh dunia.Mereka bertemu dengan kelompok Petualang, berada di lorong jalan. Mereka semua terlihat sudah profesional, tentunya hal itu terlihat dari energi dan juga senjata mereka. Mereka, pasti sudah melewati banyak rintangan dan pertarungan. Mereka cepat dalam mengambil peluang kini mereka terlihat seperti tim yang hebat.Kelompok itu menawarkan bagi Wira dan Bisma untuk bergabung bersama mereka. Tim itu lebih kuat, mereka bisa melewati serbuan monster di tahap ini. Kemampuan mereka pasti sudah cukup tinggi.”Kalian bisa keluar dari serbuan di dalam kampus! Kalian beruntung. Bergabunglah bersama kami peluang selamat akan lebih tinggi jika kita menyatukan kekuatan.”Zimo, pemimpin
”Penyembuh, cepat!” teriak pemimpin salah satu tim di sisi pertarungan lain, musuh mereka seperti makhluk ikan dengan empat jari. Mereka kekar dan memegang tombak-tombak yang tajam, serangan monster itu sangat kuat sehingga membuat tim Petualang bertarung dengan menyatukan kemampuan mereka.Brush!”Bantu yang terluka!” teriak pemimpin lagi.Healer menggunakan energi penyembuh bagi yang terluka, kecepatan mereka dalam mengobati luka bukanlah kemampuan biasa. Mereka dapat mengobati sobekan luka dan menghentikan pendarahan dan menutupi luka tersebut.Serangan datang lagi, mereka juga bergerombol mereka bernama Sharkos. Pemberitahuan masing-masing Petualang mendapatkan informasi kalau monster itu berasal dari tempat yang dalam. Deep World.[Makhluk Deep World memasuki wilayah bumi, Sharkos. Mereka ingin mengambil alih bumi karena tempat mereka hancur]Crop!Tubuh manusia terangkat dengan tombak Sharkos. Penyembuh di belakang sedang menyembuhkan rekan timnya yang lain. Tim menjadi kacau ba
”MAKANAN! SERANG!”Teriakan sang pemimpin Orc, Komandan Orc yang merupakan satuan tempur yang dimiliki pasukan Orc melihat Wira dan dua rekannya keluar dari pepohonan. Sang Komandan Orc melihat ketiganya ancaman, ada energi kuat yang dirasakan Komandan Orc itu sehingga para pasukannya yang membawa manusia menjatuhkan jarahannya dan menyerang Wira.HIIIIAAAA!”Apa yang bisa kubantu?” tanya Nadia pada Bisma, dia memiliki kekuatan sihir angin.”Bantu sebisamu, kita akan membantu dari jarak jauh!”Nadia pun paham, itu artinya Wira yang berada di depan akan melawan langsung pasukan Orc itu. Pertarungan tak bisa dihindari, Bisma percaya Wira bisa menghadapi mereka karena sebelumnya, Wira sudah berhadapan dengan Boss Dungeon. Bisma kini mempercayakan kekuatan Wira untuk berada di depan.Klang! Klang! Klang!Wira menggunakan kecepatan langkah halilintar, ditambah kemampuan mata malaikat yang mampu melihat pergerakan dari para Orc. Energi yang sudah diserap oleh Wira juga meningkatkan kemampua
POV NadiaAduh! Kepalaku sakit sekali. Rasanya seperti terbentur sesuatu dengan keras. Tubuhku juga bergoyang sedemikian rupa seperti mengiringi musik secara refleks. Apa yang terjadi padaku.Ah!Aku mengerjat mataku perlahan, sedikit lelah bercampur dengan rasa sakit yang menjalar di tubuhku.Di mana aku?Mataku mulai melihat, kepalaku di bawah dan rambutku tergerak. Aku dalam posisi terbalik, dan aku berada di punggung seseorang?Oh ya! Belum lama ini, tepatnya beberapa jam berlalu dan dunia berubah. Aku seorang mahasiswa jurusan pendidikan yang sedang berkuliah. Di kelas, tiba-tiba semua riuh dan monster berdatangan. Aku mengambil sebuah kemampuan sebagai seorang Petualang dan bergabung di luar kamus. Lalu, pasukan Orc datang dan menyerbu tim kami.Semua terbunuh, kecuali aku yang pingsan dan sekarang aku sedang dibawa oleh para monster itu. Mataku terbuka sepenuhnya, aroma menyengat dari tubuh Orc membuatku mual. Apakah aku akan dimakan. Tubuhku mulai bisa bergerak, tangan kananny
Keistimewaan khusus?[Petualang Wira, anda mendapatkan Spesial Box][Buka][Anda mampu menyerap energi dari makhluk yang anda bunuh, tidak ada syarat. Semua spesies di alam semesta mampu anda serap energinya]Spesies di alam semesta! Artinya ... makhluk apapun ada di alam semesta ini? Hal itu menjawab bahwa hari ini semua berubah dan makhluk-makhluk aneh berdatangan ke bumi.Dan ... Wira berada di sebuah bukit terjal yang tinggi, di belakangnya portal yang baru saja dilewatinya masih tercipta. Tali energi masih melilit perutnya, itu yang menghubungkannya dengan Bisma.Tempat apa ini?Wira melihat sekelilingnya, lahan tandus dan pohon-pohon raksasa terlihat di kejauhan. Portal di belakangnya adalah tempat para Orc itu keluar dan memasuki bumi. Di depan Wira, ujung dari ketinggian tebing. Tali energi masih cukup panjang dan Wira memberanikan diri melangkah hingga ke ujung tebing.Wira membungkuk karena melihat bahaya dari sense pembunuh miliknya, dan matanya terperanjat dengan apa yang
”Bergabunglah bersama kami, kami bisa menjamin keselamatan kalian.” Lelaki gemuk dari fakultas berbeda dengan Wira dan Bisma. Dia memegang sebuah kapak besar, ada darah kuning yang tersisa di kapak tersebut. Lelaki gemuk itu bersama dengan tujuh orang lainnya yang sedang berkumpul.Mayat-mayat terlihat di setiap sudut tempat, baik mayat monster dan beberapa manusia. Namun, semua tak peduli akan hal itu karena mereka semua sedang terancam bahaya di saat kondisi serba aneh hari ini. Mereka mulai terbiasa ketika melihat monster yang bergerak tiba-tiba dan menyerang manusia.”Biarkan saja mereka, Toni. Tidak perlu sok baik, lihat saja mereka terlihat lemah. Mereka hanya akan menjadi beban kita.” Genta yang merupakan teman Toni memandang remeh pada Bisma dan Wira. Orang-orang lemah yang bergabung bersama mereka akan membuat mereka bertambah beban saat ada penyerangan monster. Tim yang diisi orang-orang lemah, hanya akan membuat mereka susah bergerak karena harus melindungi saat sedang bert
[Mata Halilintar dimaksimalkan]Klang! Klang! Klang!Wira melihat semua pergerakan serangan dari delapan tangan di belakang Pempers dan bahkan menahan serangan tangan yang berada di depan. Serangan-serangan itu mampu dihadang dengan daggernya. Wira bisa menghadang semua serangan itu. Di belakang sana, Martha kaget dengan kemampuan Wira.Wira melihat peluang, matanya melihat aliran warna hijau yang merupakan titik kelemahan Pempers.Serangan Pempers datang, Wira menghindari serangan dua tangan Pempers dan memutar daggernya.Slash!Dua tangan Pempers jatuh dan Wira menebas pangkal kedua tangan Pempers.”SIALAN”Pempers marah dan memutar tubuhnya untuk menyerang Wira.Wosh!Wora sudah menggunakan gerakan lain yang menopang pada salah satu tiang dan dia melesat menghindari serangan itu dan berada di belakang Pempers.Slash!Empat tangan patah, Pempers kelihatan bingung dan kesakitan. Gerakan Pempers jadi limbung karena tidak imbang. Dan, saat dia berbalik untuk menyerang Wira dengan kedua
BOOOOOMMMM!Mata Wira tak bisa tertutup dengan kekuatan besar dari pedang energi yang membara, menusuk tubuh Pempers dari atas dengan serangan kejut yang cepat.Wira kaget, bagaimana bisa seorang Petualang yang baru mendapatkan kekuatan bisa memiliki serangan sekuat itu? Wira masih belum mengerti, bukankah sistem Petualang baru dimulai sejak monster bermunculan? Apa yang dilakukan wanita itu sehingga menjadi begitu kuat.Tap!Martha turun dari punggung Pempers dan melompat turun, dia menyarungkan pedangnya kembali. Tubuh raksasa Pempers tak bergerak dan terlihat kerusakan di semua bagian tubuhnya seperti terbakar api yang sangat panas.”Sudah berakhir, ayo kembali.” Martha cuek dan melangkah meninggalkan Pempers sambil melewati Wira.”Tunggu, di level berapa kamu sekarang?” tanya Wira penasaran, dia harus mengetahui dan melakukan pengamatan. Hal itu penting untuk kemajuan kekuatannya. Wira harus tahu.”Level empat, aku telah melakukan leveling dengan memburu monster di berbagai lorong
Dua menit! Wira harus mengalihkan Pempers dari Martha.Wosh![Langkah pembunuh dimaksimalkan sesuai level, level anda level 2]Wira merasakan kakinya begitu ringan, kecepatan yang baik dan matanya yang menjadi tajam. Dia mendapatkan kekuatan yang baik sebagai seorang pembunuh. Wira mencari celah dan mengitari Pempers yang besar.”Monster jelek! Akulah lawanmu!””MANUSIA LEMAH, BERANI SOK HEBAT DI DEPANKU!”Kaki-kaki Pempers bergerak sangat cepat, semuanya menyerang Wira dari segala arah karena Wira bergerak mengitarinya dengan cepatBrush! Brush! Brush!Wira menghindari serangan-serangan kaki raksasa itu, meliuk dan membuat gerakan zig-zag. Wira melihat dengan kemampuan matanya yang tajam, melihat kelemahan dari Pempers.Kelemahanitu ada di bawah Pempers, ditutupi dengan semua kaki-kakinya yang bergerak sangat cepat. Apakah itu jantung atau core yang disebutkan oleh sistem? Sulit untuk mendekatinya karena kaki-kaki monster itu bergerak sangat cepat.Klang! Klang!Serangan datang saat