Share

2. Aku Mengalahkanmu, Sistem!

Kilauan cahaya menyala di langit, Wira kaget melihat pemandangan di langit. Apa yang sebenarnya terjadi?

Gempa berhenti, meja yang semua saling berderak dan bertabrakan sudah kembali normal. Semua mahasiswa di kelas itu bangkit dari tiarap. Semuanya saling memandang dan kebingungan. Mereka mulai bergerak kembali ke tempatnya masing-masing.

Namun ...

TEEEEEEEEEEEEEETTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT!

Suara terompet lagi! Suara itu kembali membuat gendang telinga Wira dan lainnya terasa sakit. Suara seperti terompet raksasa itu terdengar dari atas, seperti suara dari langit dan seolah langit akan menghancurkan bumi. Semua yang mendengarkan suara kedua terompet dahsyat itu, menjadi ketakutan. Sepanjang suara terompet terdengar, ruangan mereka di lantai dua ikut bergetar, keca di jendela bergetar dan menimbulkan gesekan karena ikut terguncang.

”Apakah ini adalah hari kiamat!” teriak pria di pojok ruangan sambil menutup kedua telinganya dan jongkok dengan tubuh menggigil.

”Kiamat?” seorang wanita yang mendengar kata kiamat kaget, benarkah ini kiamat! Dia hanya pernah dengar bahwa kiamat terjadi dengan adanya tiupan sangkakala atau terompet.

”Tidak, ini bukan kiamat! Ini pasti hanya suara ledakan mesin!”

Sementara, Roni dan gengnya berkumpul di tengah. Mereka juga panik.

”Apakah aku sedang bermimpi!” teriak Malin pada Reka dan lainnnya.

Wira memegang ujung meja, tangan satunya memegang pundak Bisma yang terlihat ketakuatan.

”Apa ini kiamat, Wira?” Bisma ketakutan.

”Tenanglah, kita akan melihat situasi lebih dahulu.”

Salim juga terlihat bingung, dan masih berdiri memegangi meja di sampingnya. Dan, suara terompet raksasa itu berhenti bersuara. Dua kali suara terompet, langit bercahaya cukup silau dan para mahasiwa mulai berdiri kembali. Mereka bergerak menuju samping jendela dan melihat masing-masing ke luar.

Klap!

Semua kaget, langit menjadi gelap gulita, bahkan seperti malam tanpa ada sedikit pun pencahayaan. Tak terlihat apapun, semua dipenuhi dengan kegelapan. Siang telah berubah menjadi malam tanpa ada pencahayaan.

Wira mengeluarkan Handphone dari saku celananya, mencoba menghidupkan Hp tapi hal itu sia-sia karena hp tak menyala sama sekali. Hanya terdengar riuh suara tiap mahasiswa di sekitar Wira yang kebingungan dan panik.

”Wira, semua gelap, ini tidak mungkin kiamat bukan?” suara Bisma.

”Tenang, Bisma! Aku sedang mencari tahu.”

Saat Wira meraba meja di depannya, saat itu tiba-tiba cahay bersinar sangat terang dari atas dan menyedot tubuh Wira menjadi nanar dipenuhi cahaya. Ini adalah ...

Splash! Klap!

Pandangan Wira mulai kembali dan cahaya masih berkilauan, dimana ini? Wira berada dalam sebuah ruangan serba putih dan sebuah layar portabel muncul di depan Wira. Ada tulisan yang terlihat dengan jelas seperti dalam tulisan layar komputer. Apakah Wira bermimpi? Dia mengucek matanya sekali lagi dan membaca tulisan itu.

[Petualang Wira, selamat datang untuk mengaktifkan kekuatan anda]

Apa ini?

Tulisan bergerak dan berganti dengan tulisan lainnya.

[Petualang, silakan memilih kemampuanmu di akhir kehancuran semesta]

[Waktumu hanya 60 detik untuk memilih]

Kenapa ini mirip sekali dengan permainan? Wira kebingungan dan masih melotot, melihat tulisan bercahaya di depannya. Wira menggerakkan tangannya untuk menyentuh portabel layar tersebut, tapi tangannya menembus portabel tersebut.

Ini nyata!

[Waktu untuk memilih dimulai dalam 60 detik]

[Petualang, ambil pilihan anda sekarang, 59]

[Petualang, ambil pilihan anda sekarang, 58]

[Petualang, ambil pilihan anda sekarang, 57]

Meskipun Wira bingung, dia melihat waktu terus berjalan, bersamaan dengan itu kotak-kotak bercahaya muncul mengelilingi Wira. Kotak-kotak itu terus berputar dan bergerak, berganti posisi, memenuhi semua ruangan di sekitar Wira.

Jadi, ini benar-benar seperti permainan, apa ini yang dikatakan Paman Gani bahwa kiamat terjadi? Surat terakhir dari paman Gani, apakah dia tahu bahwa hal ini akan terjadi?

[Petualang, ambil pilihan anda sekarang, waktu tersisa 00.45 detik]

[Petualang yang tidak memilih memiliki konsekuensi tersendiri, kematian sedang mengintai anda]

Tidak ada waktu lama untuk berpikir seperti orang cupu! Jika memang hidup sudah berubah, maka permainan adalah jalan satu-satunya untuk menjadi kuat. Wira tersenyum, saatnya untuk menyala! Aku akan memilih!

Wira melihat semua kotak-kotak itu dengan cepat, dia melihat ada tulisan yang terlihat di dalam kotak-kotak tersebut; Warrior, Blacksmith, Mage, Sihir Nova, Elastikal, Marksman, Pertahanan, Healthy, Jiwa Pahlawan, Jiwa Iblis, Benih Dewa, Assassin, Pembuat Obat, Pemilih Senjata, Tinju Kehancuran, Maniak Senjata, Rantai Iblis, Manipulasi, Kamuflase, Speed Voltra, Swordmaster, Pengendali Air.

Terlalu banyak, sial waktunya semakin sempit! Wira melihat sekilas semuanya, dia harus memilih kemampuan yang kuat yang mampu untuk bisa menjadi yang terhebat.

[Petualang, ambil pilihan anda sekarang, 29 Detik]

Semua kekuatan-kekuatan itu sangat hebat! Tergantung siapa yang memilikinya. Seperti di dalam game, bukan siapa Hero yang kamu mainkan, tetapi bagaimana kamu menggunakan skillnya dengan baik, timing yang tepat, dan cara yang benar untuk mengcounternya. Kemampuan ada di dalam kotak-kotak itu tak lagi dipedulikan Wira, matanya terpejam sejenak. Saat dia membuka matanya, ada satu kotak yang menarik perhatiannya. Ya!

Sebuah kotak putih tanpa memiliki tulisan kemampuan di dalamnya, kemampuan apa di dalam kotak yang hanya bercahaya putih semata itu? Menarik! Biasanya ada kotak ajaib yang ada di dalam game yang memiliki misteri untuk siapapun Player yang mendapatkannya.

Wira akan bertaruh!

Dan, tangan Wira segera maju memilih kotak putih tanpa kemampuan itu. Saat itu, bukan terbuka sebuah kemampuan yang didapatkan Wira. Melainkan, pilihan lagi yang tertulis jelas di depan Wira.

[Anda memilih tiga pilihan, Pilihlah sesuai kemampuan anda, Petualang! Apapun yang anda pilih, akan menyebabkan tingkat kesulitannya berbeda]

[Pilihan; Expert, Normal, Mudah]

Apa lagi ini?

[Petualang, segera ambil pilihan anda, waktu anda tersisa 15 detik]

Tangan Wira sedikit ragu, tapi dia meyakinkan dirinya. Pahlawan akan ditempa dengan ujian yang berat hingga dia menjadi kuat. Emas perlu dibersihkan dengan cara dibakar untuk menjadi berlian tidak bernilai!

Aku akan memilih!

[Petualang, anda memilih Expert, hadiah dan ujian akan sangat berat untuk ras rendah manusia seperti anda]

[Apa anda yakin? Anda tidak akan berubah pikiran, Petualang!]

Sialan! Sistem ini benar-benar meremehkan dan mempermainkanku! Geram Wira.

[Petualang, waktu anda tinggal 9 detik. Silakan pilih kotak kemampuan yang anda inginkan. Kemampuan yang anda pilih akan disesuaikan dengan tingkat expert yang anda sudah pilih sebelumnya]

[Pilihlah satu kemampuan Petualang, waktu anda tersisa 6 detik]

”Sistem gila! Kamu benar-benar memaksaku!” Wira sudah tidak sabar dan berteriak sendiri.

[Pilihlah satu kemampuan anda, Petualang]

[Petualang, Waktu anda tersisa 3 detik]

”Aku tidak akan menurutimu, sistem gila! Aku adalah Wira, aku adalah pahlawan dalam permainan ini!”

[Petualang, waktu anda tersisa 1 detik]

”Aku tidak peduli!”

Di saat waktu tersisa dan hampir mendekati nol, Wira melakukan sesuatu yang melawan sistem. Dia mengambil dua kotak kemampuan dengan dua tangannya, tangan kiri ke samping kiri, menekan salah satu kotak kemampuan, dan tangan kanannya memilih satu kemampuan lainnya di sisi kanan.

”Lihatlah, aku melawanmu, Sistem Gila! Ha.. ha. Ha..!”

[Petualang, anda melakukan pelanggaran. Anda telah memilih dua kemampuan sekaligus. Anda adalah ras manusia rendah di seluruh alam semesta. Tubuh anda bisa hancur dengan kemampuan yang melebihi kapasitas kemampuan anda]

Wira tersenyum, dia tak peduli apapun tulisan yang ditunjukkan sistem.

”Aku sudah mengalahkanmu, Sistem!”

[Anda memilih kemampuan, Elemental Angin dan Pembunuh]

[Petualang, ambillah resikomu jika tubuhmu hancur karena kekuatan yang anda pilih]

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status