Home / Fantasi / Perjalanan Petualang Terkuat / 1. Wira dan Hari Aneh!

Share

Perjalanan Petualang Terkuat
Perjalanan Petualang Terkuat
Author: Ideabadar

1. Wira dan Hari Aneh!

Author: Ideabadar
last update Huling Na-update: 2024-06-25 20:09:38

Tangan wanita itu memegang kepala anak kecil yang baru berumur lima tahun, dia mengecup kening bocah lelaki itu.

”Wira, Ibu pergi tidak akan lama. Ibu harus menjemput Ayahmu, kamu ikut bibimu selama Ibu pergi ya.”

Senyuman wanita itu menguatkan putra satu-satunya, dia harus pergi. Wanita itu, Rania berdiri dan menyentuh rambut putera kecilnya. Dia berpamitan pada adiknya dan memegang koper untuk pergi. Senyumannya terlihat berat tapi tetap dipaksakan. Mobil sudah berada di depan gerbang, wanita itu meninggalkan si kecil dengan lambaian tangan berat.

BROOOOOOMMM!

”IBUUUUUUUU!”

Hah! Hah! Hah!

Seorang lelaki muda terbangun dari mimpinya, mimpi yang selalu datang saat tidurnya. Saat terakhir dia bertemu dengan ibunya setelah hampir dua puluh tahun. Wira, mengusap wajahnya dan mengambil air wudhu. Hari masih tepat di waktu shalat subuh.

Pagi harinya, Wira sepertinya biasanya berangkat kuliah. Hidupnya sebatang kara, kuliah di tempat kampus yang cukup terkenal di kota Jakarta. Wira mendapatkan beasiswa sejak sekolah menengah. Sejak ditinggal ibunya saat kecil, lima tahun kemudian bibinya membuang Wira ke panti asuhan. Sang Bibi mengambil harta peninggalan Ibunya dan menitipkan Wira ke panti asuhan. Tidak ada yang mau mengadopsinya, semua takut melihat tingkahnya yang tak bersahabat dengan mata tajam yang menakutkan.

Wira bekerja di panti asuhan, tak punya teman dan kebanyakan mereka melihat Wira sebagai anak penyendiri. Begitulah kisah Wira, dan dia pun tak betah lalu kabur dari panti asuhan setelah mendapatkan beasiswa sekolah menengahnya.

Wira naik motor yang dipesannya dengan aplikasi, dia naik mobil itu dan saat dekat dengan kampus dia turun. Dia menuju sebuah rumah kompleks tidak jauh dari kampusnya, itu adalah rumah Paman Gani, seorang security di kampus. Paman Gani adalah guru bela diri Wira selama tiga tahun terakhir ini. Entah kenapa, saat semester dua, Paman Gani mendekatinya dan meminta Wira berlatih bela diri. Wira pun mengiyakan, dan Paman Gani adalah salah satu kenalannya.

Rumah paman Gani terlihat sepi, dia benar-benar sudah pergi. Hari kemarin, Paman Gani pamit dengan Wira saat latihan terakhir dan dia akan pergi jauh.

Ada kertas yang menempel di pintu paling bawah.

’Wira! Masuklah!”

Kunci di atas pintu, seperti biasanya. Wira mengambil kunci itu, dan membuka pintu.

Kreetttt!

Pintu yang sudah tua terbuka. Wira masuk ke dalam, tak ada siapapun. Semua ruangan terlihat dibersihkan, dan secarik kertas ada di atas meja ruang tamu.

’Jika kamu menemukan surat ini, kamu harus memulai perjalananmu sendiri, Wira. Aku sudah membekalimu dengan latihan bela diri. Tugasku sudah selesai, jika kita bertakdir maka kita bisa bertemu lagi. Paman harus pergi, dan bersiaplah jika suatu hari nanti, kiamat terjadi!

Pamanmu, Gani!’

Apa maksudnya? Wira tak paham. Dia pun menyimpan kertas itu, tak ada satupun yang bisa dilihat. Wira pun pergi dari ruma itu dan menuju ke kampus sambil mencerna tulisan terakhir dari paman Gani.

Sudah hampir empat tahun Wira kuliah, sekarang hanya tinggal sedikit lagi dan menulis skripsi. Hari ini, masih ada mata kuliah meskipun hanya satu yang harus diikuti oleh Wira. Tadi malam hujan cukup lebat, Wira teringat kembali mimpinya semalam tentang Ibunya.

Hidup memang seperti ini, tak ada teman bagi Wira. Mungkin, selamanya, Wira hanya akan sebatang kara ..., oh Ibu ...

BRUSH!

Scrap!

Saat berjalan ke arah kampus, cipratan air mengenai baju di sebelah kanan Wira. Sebuah mobil terlihat sengaja melewati genangan air agar airnya mengenai Wira. Wira bahkan kaget dan melompat ke kanan agar air tidak banyak yang mengenai bajunya. Siapa yang melakukannya? Saat Wira menoleh, tahulah dia siapa yang melakukannya.

TET!

Mobil itu behenti lima meter setelah mengerjai Wira, kepala seorang lelaki menyembul dari jendela depan, Roni, pemimpin geng tersebut.

”Hei, mahasiswa miskin! Harusnya kamu jauh-jauh dari kampus ini. Mobilku jadi tidak sengaja menargetkan dirimu, ha.. ha.. ha.!” tawa Roni dan diikuti oleh tiga mahasiswa di dalam mobil. Di dalam mobil itu, tiga lainnya adalah satu gengnya; Darto, Malin, dan Reka.

”Makanya, jalan pakai mata, dasar miskin!” kata Raka, satu-satunya wanita di dalam mobil itu dan dia berada di samping Roni.

Jendela bagian belakang mobil pun terbuka, ”Hei Wira kamu pikir kamu pahlawan yang tak mempan ditabrak! Hati-hati kalau jalan!” lagi-lagi, Darto yang tertawa menghina pada Wira.

Begitulah empat orang itu, berlalu dengan deru mobil yang dijalankan meninggalkan Wira. Wira tak membalas apapun, dia hanya melihat kepongahan mereka dari jauh. Wira sudah menyembunyikan ekspresi wajahnya dengan baik. Tak ada teman, tak ada apapun. Wira menahan dirinya untuk berkelahi, sepanjang bersekolah. Hal itu karena prestasinya bisa dibatalkan jika dia berbuat hal anarkis.

Wira berjalan lagi ke kampus, tak perlu dipikirkan. Hal itu sudah sering ditemui dalam kehidupan Wira.

”Hei, Wira!”

Dari belakang, seorang lelaki merangkul Wira. Dia adalah Bisma, satu-satunya teman Wira di kampus yang dia miliki selama ini. Benar! Wira hanya memiliki satu teman yang tak membedakan dirinya, itulah Bisma. Bisma anak yang berkecukupan dan dia tidak sombong. Bism selalu memberi Wira semangat.

”Kamu dari tadi melihatku kan, Bisma.”

”Oh, iya. Mereka berempat memang begitu, biarin saja! Sudah jangan hiraukan mereka, mereka hanya pengecut yang beraninya bergerombol. Makanya, mereka membuat geng agar telihat hebat. Oke, tak perlu dirisaukan, jika mereka mengganggumu lagi, aku akan menendang mereka semua!”

Wira tersenyum, ada-ada saja lelucon Bisma. Padahal, Wira tahu bahwa Bisma adalah pemuda yang paling penakut. Namun, Wira jadi terhibur dan melupakan kelakukan geng Roni.

Keduanya pun tertawa dan menuju kelas, hari ini ada mata kuliah Penulisan Artikel Ilmiah, itu adalah mata kuliah akhir untuk pembuatan skripsi mahasiswa.

”Kamu sudah selesai membuat makalah dari DR. Salim kan?” tanya Bisma dan matanya melihat tajam ke arah Wira. Mereka mendapatkan tugas kelompok berdua.

”Sip! Sudah kukerjakan semalam!”

”Alhamdulillah, kamu memang pahlawanku, Wira!”

Wira hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Keduanya berjalan memasuki kampus, sambil bercerita tentang hobi yang hampir sama, hal-hal mistis. Teori konspirasi, makhluk dari dunia lain seperti alien, makhluk mitologi yang menyeramkan dan juga makhluk yang ada di tembok antartika; makhluk raksasa, makhluk purba, dan manusia supranatural. Hal itu karena, banyak video amatir yang bocor tentang hal-hal mistis tersebut.

Keduanya adalah penggemar game RPG dan fantasi, tapi hanya Bisma yang memainkannya sedangkan Wira hanya membaca tentang strategi game dari mesin pencari internet. Meskipun Wira tak memainkan game, tapi dia jago dalam strategi dengan membaca banyak hal di permainan game.

”Hei, Bisma. Kamu berhenti main game untuk sekarang, siapkan skripsi lebih dahulu agar bisa lulus bersamaku!”

”Okelah, tapi aku tak bisa berhenti main game, Wira.”

”Dasar Bisma!”

”Tenanglah pak Ustadz, kan ada dirimu. He.. he.. he.., nanti aku akan diajari olehmu saat deadline.”

Wira menggelengkan kepalanya, keduanya pun tertawa kembali.

Mereka sampai di kelas, saat masuk kelas, Roni kembali berulah.

”Ha.. ha.. ha.. pasangan sejoli sedang bahagia! Dua pecundang bodoh dan pengecut!”

Tawa beberapa orang terdengar, Bisma menggerakkan telunjuknya.

”Hei, sialan!”

Bisma kehabisan kesabarannya.

”Apa!” Roni dan rekan se-gengnya berdiri. Mata mereka saling melotot.

”Sudahlah, Bisma.”

Tap! Tap!

Langkah kaki menghentikan mereka semua, DR. Salim masuk kelas, semuanya pun bubar. Mereka kembali duduk, Wira dan Bisma ke tempat duduknya.

Salim duduk, melepas kacamatanya dan menaruhnya di meja. Dia berdiri dan menanyakan tugasnya kepada para mahasiswa. Namun, sesuatu terjadi, sebuah suara memekakkan telinga mereka semua.

TEEEEEEEEEEEEEEETTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT!

Suara terompet menggema, dan gempa bumi skala ringan menggoncang ruangan tersebut. Gempa terjadi. Beberapa meja bergeser dan semua menunduk dan berteriak.

GEMPA!

”Ada gempa!”

”TOLOOOONNNG!”

Wira melihat ke jendela sambil memegang dinding di jendela, dia melihat langit yang berkilauan seolah ada begitu banyak cahaya bermekaran di seluruh langit. Seperti ada, ledakan-ledakan cahaya di semua tempat.

Ada apa ini?

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Kaugnay na kabanata

  • Perjalanan Petualang Terkuat   2. Aku Mengalahkanmu, Sistem!

    Kilauan cahaya menyala di langit, Wira kaget melihat pemandangan di langit. Apa yang sebenarnya terjadi?Gempa berhenti, meja yang semua saling berderak dan bertabrakan sudah kembali normal. Semua mahasiswa di kelas itu bangkit dari tiarap. Semuanya saling memandang dan kebingungan. Mereka mulai bergerak kembali ke tempatnya masing-masing.Namun ...TEEEEEEEEEEEEEETTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT!Suara terompet lagi! Suara itu kembali membuat gendang telinga Wira dan lainnya terasa sakit. Suara seperti terompet raksasa itu terdengar dari atas, seperti suara dari langit dan seolah langit akan menghancurkan bumi. Semua yang mendengarkan suara kedua terompet dahsyat itu, menjadi ketakutan. Sepanjang suara terompet terdengar, ruangan mereka di lantai dua ikut bergetar, keca di jendela bergetar dan menimbulkan gesekan karena ikut terguncang.”Apakah ini adalah hari kiamat!” teriak pria di pojok ruangan sambil menutup kedua telinganya dan jongkok dengan tubuh menggigil.”Kiamat?” seorang wanita yang

    Huling Na-update : 2024-08-13
  • Perjalanan Petualang Terkuat   3. Kemampuan Manusia Aktif

    Wira telah melakukan pelanggaran karena memilih dua kotak, tapi Wira tidak peduli dengan hal itu.[Anda memilih kemampuan, Elemental Angin dan Pembunuh]Splash!Tulisan di atas adalah tulisan terakhir yang dilihat Wira, dan matanya menjadi nanar karena gelap kembali menyelubung di depannya. Ruangan penuh cahaya dan dipenuhi kotak kemampuan, menghilang dalam sekejap. Wira kembali berada bersama rekan-rekannya di kelas, Wira seperti dipindahkan dengan dimensi aneh dalam waktu sekejap. Seperti mimpi!Apa tadi barusan? Wira mencoba memastikan lagi, semua teman-teman terlihat kebingungan dan ada yang berdiri sambil memegangi meja. Apakah mereka juga mengalami halusinasi dan memilih kemampuan seperti dirinya?Beberapa kertas ada di atas meja Wira, dia merapikan kertas yang akan dikumpul. Wira mencoba melupakan hal aneh yang barusan terjadi.”Wira ... apakah kamu memilih kemampuan sebagai petualang?” tanya Bisma tiba-tiba, dan hal itu membuat Wira membuka matanya lebar-lebar.Jadi ....Wira

    Huling Na-update : 2024-09-20
  • Perjalanan Petualang Terkuat   4. Petualangan Baru Dimulai

    ”Cepat keluarkan senjatamu, Wira! hadapi monster-monster belalang itu!” Bisma memegangi lengan Wira cukup kuat.Capit-capit tiga belalang besar itu terus bergerak, terbuka dan tertutup. Suara bertemunya antar ujung capit terdengar menyeramkan dan ruangan kelas itu menjadi mencekam karena suara capit ketiga monster belalang itu.Tiga monster belalang mulai mendekati dan tangan-tangan mereka mengarah pada para mahasiswa.”Pergi lawan mereka, Diki. Kamu di sini satu-satunya yang mempunyai pedang!” teriak Roni sambil menepuk pundak Diki sang ketua angkatan di kelas mereka.”Apa-apaan, bahkan pedang ini terasa berat. Aku hanya suka bermain game dengan pedang, bukan di dunia nyata. Aku takut para mereka.”Diki ketakutan melihat tiga monster itu, bagaimana mungkin dia melawan mereka sedangkan dia tidak pernah berolahraga apalagi melawan tiga monster itu sekaligus.”Sial! Berikan saja pedangmu itu padaku!” teriak Roni berlagak.”Tidak! Ini pedangku! Pakai senjatamu sendiri!” timpal Diki.Apa-

    Huling Na-update : 2024-09-20
  • Perjalanan Petualang Terkuat   5. Saatnya Menyala, Bisma!

    Klap![Status petualang; Wira][Bertahan hidup adalah tujuan anda di awal kehancuran dunia. Tingkatkan kekuatan anda dan naikkan kemampuan anda untuk mempersiapkan tahap kehancuran dunia selanjutnya]Wira membaca status jendela dengan kemampuannya sebagai Petualang. Saat itu, empat orang yang selalu mengganggu Wira maju dengan bergaya menuju pintu, mereka siap menyambut musuh monster yang datang.Roni berbisik pada ketiga teman gengnya, jika si lemah Wira saja bisa bertarung melawan monster-monster belalang itu. Maka, mereka pasti lebih hebat dan lebih mudah mengalahkan monster. Mereka juga akan menjadi lebih kuat dengan bantuan sistem petualang dengan kemampuan yang mereka pilih masing-masing sebelumnya. Mereka begitu percaya diri keluar kelas dan siap menghadapi para monster.Crop!Malin yang berada di sebelah Roni kaget, Roni melotot melihat ke arah Malin yang gemetaran tubuhnya. Sebuah benda dengan cepat menembus tubuh Malin hingga ke belakang tubuhnya. Dan, wajah mengerikan kel

    Huling Na-update : 2024-09-20
  • Perjalanan Petualang Terkuat   6. Selamat, Anda Resmi Menjadi Pembunuh

    Makhluk tinggi itu datang ke arah Wira, benturan tubuh mereka terjadi dan membuat para mahasiswa lainnya ada yang menutup matanya.Slap!Brush!Wira terdorong ke belakang dan tubuh monster kurus tinggi itu menimpa Wira, suaranyanya terdengar menyayat.KUUUUKKKKK! (Sakit, sakit ....)Bruk! Kepala monster itu tergeletak di samping kepala Wira dan membentur lantai dan tak lagi bergerak. Sementara, ujung pedang ternyata menembus tubuh monster itu hingga tembus ke atas. Wira kesulitan bergerak, saat serangan mereka bertemu. Wira melihat celah dengan kemampuan matanya yang tajam dan menusuk monster itu dengan cepat.[Petualang, anda berhasil membunuh Monster Rak-Rak. Target misi untuk mendapatkan senjata, 2/3]”Bantu singkirkan makhluk jelek ini, Bisma,” kata Wira kesulitan karena dia tertimpa makhluk tersebut dan terjepit dengan pedang yang masih dipegangnya.Bisma segera mendekati Wira dan menggunakan kakinya untuk menendang tubuh monster itu. Sementara, Wira menarik pedangnya.Bruk!Mons

    Huling Na-update : 2024-09-26
  • Perjalanan Petualang Terkuat   7. Apakah Aku Punya Senjata Pembunuh?

    Wira kaget dengan statusnya, dia adalah seorang pembunuh! Bagaimana mungkin dia pembunuh?KIEEEEKKKK! (manusia ras rendahan, beraninya!)Satu monster Rak Rak yang dihempaskan Wira sebelumnya mencoba bangkit, dia terhuyung dan menerjang ke arah Wira.[Sense seorang pembunuh aktif, tubuh anda yang telah terlatih sebagai ahli pertarungan disinkronisasi dengan kemampuan pembunuh]Wosh!Tangan monster itu melewati Wira, Wira mundur ke belakang satu langkah dan tangannya dengan cepat menyikut leher belakang monster itu dengan cepat.BAM! Monster itu menjerit dan kepalanya membentur lantai kelas dengan kuat. Wira dengan cepat menjatuhkan kaki kanannya dan menginjak punggung monster itu dengan kuat.Brush!Monster itu kesakitan dan kesulitan bergerak, Wira melihat Diki yang kaget karena Wira mampu mengatasi monster itu.”Pakai pedangmu, Diki. Bunuh dia, dengan begitu kemampuanmu bisa bertambah.”Wira menyerahkan pedang di tangannya pada pemiliknya, Diki menerimanya meskipun sedikit ragu. Wira

    Huling Na-update : 2024-09-27
  • Perjalanan Petualang Terkuat   8. Akumulasi Hadiah, Ini Game Sungguhan!

    Bug!Wira menghindari serangan salah satu monster dan memutar kakinya, lututnya menghantam kepala monster Rak Rak di barisan depan.Brush!Wira melompat sambil menginjak monster yang jatuh, dagger yang dipegangnya dengan cepat terangkat dan melihat penyerang lagi.KIIEEEEEE!BRUSH!Wira memotong tangan monster itu dan menebas lehernya sekaligus, dagger yang sangat tajam. Darah kuning menyembur dan monster Rak Rak satu jatuh ke lantai.[Petualang, anda membunuh monster Rak Rak. Kemampuan anda meningkat, semakin banyak monster yang anda kalahkan, kemampuan anda akan meningkat secara signifikan]Itu bagus!Wira melihat satu monster lagi yang menyerang Wira, saat itulah energi buff diberikan oleh Bisma pada Wira sehingga Wira merasakan energinya bertambah secara cepat.”Majulah monster kurus!”HIIIIAAAAA!Wira melakukan gerakan zig zag untuk mengelabui monster itu dan saat melewati monster itu, daggernya menusuk bagian vital tubuh monster itu dan mendorongnya hingga membentur dinding loro

    Huling Na-update : 2024-09-27
  • Perjalanan Petualang Terkuat   9. Jaga Buff Untukku

    ”Tolooong!” seorang mahasiswa ketakutan dan berlari, di belakangnya beberapa monster mengejarnya. Wanita itu terlihat sangat panik dan terus berlari mencari bantuan, dia melihat Wira dan Bisma sehingga berlari ke arah keduanya. Saat ini, dia hanya perlu selamat dari kematian.”Selamatkan aku!”Mahasiswi itu terus berteriak tak karuan dan berlari sebisa mungkin, dia menghambur ke arah Wira dan Bisma, tak peduli apapun, dia hanya ingin selamat.Wosh!Wira sudah berlari dan melewati wanita itu. ”Kau bantu wanita itu, Bisma.”Bisma paham, Wira sudah menghadang serombongan monster Rak Rak menggunakan senjata; entah dari mana mereka punya pedang aneh dan tombak. Tebasan pedang dihindari Wira dengan kemampuan mata malaikat yang sangat jelas melihat pergerakan serangan monster itu. Wira menggeser tubuhnya, pedang melewati tubuhnya. Dan, pukulan telak menghantam perut monster tinggi itu hingga membuat monster itu menghantam dinding.Brush!Serangan datang lagi, tombak mencoba menusuk Wira dari

    Huling Na-update : 2024-09-28

Pinakabagong kabanata

  • Perjalanan Petualang Terkuat   43. Informasi Baru Terbuka; Kelas dan Pembunuhan!

    Brush!Semburan hijau dihindari Wira dengan kecepatan tinggi, Wira melewati satu Pororo dan menggunakan Matic untuk menebasnya menjadi beberapa bagian. Ada lidah panjang yang terpotong saat mencoba menyerang Wira.[Pengalaman didapatkan, kemampuan meningkat dengan penyerapan otomatis]SLURP!Saat Wira tengah lengah, lidah panjang hampir saja menyentuh punggungnya.Slash!”Jangan melamun, Wira!”Bisma dengan cepat menggunakan tali energi yang digunakan memotong lidah salah satu Pororo. Wira tersenyum dan memutar tubuhna, melewati Pororo itu dan membelah kepalanya dengan daggernya.Slash!Harry dan Lylia juga bertarung dengan baik, mereka mengalahkan beberapa Pororo dengan kemampuan mereka. Kemampuan yang sudah mereka miliki ditambah peningkatan pengalaman dan level yang meningkat dengan membunuh Pororo. Kemampuan mereka terus naik dan menjadi lebih kuat.Brush! Brush!Elemental api dan angin milik Lylia juga terlihat sangat kuat, pengembangan dari sistem dan kemampuan sihirnya sudah ku

  • Perjalanan Petualang Terkuat   42. Serbuan Tahap Ketiga, Pertarungan Dimulai

    Splash!Wira melihat pangeran Harry dan Lylia menghilang dalam tutorial memilih kemampuan, jadi ternyata mereka kini dapat memilih kemampuan mereka sebagai Petualang. Meskipun, mereka bukan berasal dari dimensi ini.Ini menandakan, informasi dari Dekker terbukti. Penyatuan dimensi dan perang akhir, armageddon. Apakah hal itu akan segera terjadi?”Mereka mendapatkan kesempatan untuk menjadi Petualang,” kata Bisma di sebelah Wira.Wira hanya mengangguk.”Wira ... jika manusia memiliki kesempatan kedua dan mereka semua mendapatkan kemampuan Petualang. Apakah mungkin para monster dan makhluk kuat akan datang ke bumi?” Bisma menatap Wira penasaran.”Aku juga menduga hal yang sama denganmu, Bisma. Musuh yang lebih kuat, akan berdatangan ke bumi.””Jadi ... kita akan melawan musuh yang lebih kuat? Ya ... kita hanya perlu bertarung, dan aku akan selalu bersamamu, Wira.”Wira tersenyum, ”Namun ... ada sesuatu yang harus kita perhatikan, Bisma.”Bisma menatap Wira penasaran, Wira masih melihat

  • Perjalanan Petualang Terkuat   41. Fase Kedua Kehancuran Dunia, Dimulai!

    Kapten Nagita memutuskan ikut pulang bersama Kapten Tio, bergabung dengan pasukan lainnya yang berada di camp pengungsian. Bersama lebih aman tentunya, sambil merencanakan strategi dan pertahanan bersama militer di seluruh kota dengan saling komunikasi.Mereka pulang menyusuri gang, dengan mudah mereka melewati beberapa monster. Hal itu karena, kemampuan Kapten Nagita saat memilih kemampuan kemarin adalah kemampuan kamuflase atau menghilang. Nagita tidak berpikir jauh, sebagai seorang pelindung dan tentara. Dia berharap bisa menyembunyikan diri dan menyelamatkan orang lain ketika dalam bahaya. Dia berjalan sambil menyembunyikan keberadaan lima orang yang menolongnya dan mereka terus berjalan melewati para monster.Srak! Srak!Sayangnya, Nagita harus menggelengkan kepalanya. Hal itu karena, setiap melewati monster, tak ada monster yang bisa melewati mereka. Hal itu digunakan Wira sebagai kesempatan meningkatkan stat dan kemampuan semua tim. Wira dengan kemampuan cepatnya, membunuh semu

  • Perjalanan Petualang Terkuat   40. Kekacauan di Seluruh Dunia

    Ruangan berantakan dan beberapa barang penelitian terceceran jatuh. Sepertinya, ada serangan monster di ruang riset penelitian itu. Kapten Tio tahu tahu siapa wanita yang tersisa di ruangan tersebut. Itu adalah Nagita, tentara khusus yang ditugaskan untuk meneliti riset dan juga seorang Kapten. Dia diberikan tugas khusus sehingga diminta dalam tim khusus.Mereka duduk di ruangan yang berantakan di ruangan riset tersebut.”Jadi, selama ini kamu bertugas di sini, Kapten Nagita?” tanya Tio karena mereka sudah dua tahun lebih tidak bertemu sejak Nagita ditugaskan secara khusus.”Benar, kapten Tio. Aku ditugaskan khusus karena adanya pergerakan abnormal dan mulainya ada portal aneh di beberapa tempat.”Jadi begitu, Wira mendengarkan kisah dari kapten Nagita. Sebenarnya, militer sudah lama memeriksa adanya aktivitas aneh, tapi itu hanya masih dalam dugaan. Beberapa kali tampak portal energi yang muncul, tapi beberapa menit kemudian menghilang. Hal itu terjadi sudah sejak tiga tahun yang lal

  • Perjalanan Petualang Terkuat   39. Rahasia Dekker, Pelayan Dewa

    BRUSH!Serangan Wira mencapai kepala ular raksasa itu, serangan itu masuk dan memecah kepala ular raksasa milik Dekker.Wira menembus ular, tapi masih ada penghalang yang muncul. Wira menusuk penghalang itu, serangannya ditahan tapi Wira tak mau berhenti dan terus menggunakan energinya.”Kamu tak akan bisa menembus pertahanan kuatku Manusia!””Kamu terlalu percaya diri, Dekker. Kamu pikir kamu dewa! Kamu hanyalah makhluk yang penuh dengan halu!” Wira mening kemampuan sihirnya, dia terus membakar dirinya dan penghalang itu harus bisa dihancurkan.Dekker meledakkan kemampuan dirinya, dia meningkatkan kemampuannya. Namun, dia tahu bahwa kekuatannya ditahan sebanyak beberapa lapis di dimensi ini. Energi Dekker meluap dan mendorong penghalang untuk membalikkan serangan Wira.Wira terdorong dengan energi tersebut, tapi dia terus bertahan sambil menusukkan daggernya ke dalam penghalang. Dia tak akan menyerah! Energi menembus pertahanan Wira, dia merasakan kekuatan besar milik Dekker. Mata Wi

  • Perjalanan Petualang Terkuat   38. Kemampuan Dekker Ditekan di Dimensi Ini!

    Apa yang dimaksud Dekker dengan dunia terakhir?”Aku mencium baumu, manusia. Apakah di Bumi tempatmu berada, kehancuran baru dimulai dan monster berdatangan?”Wira mendelikkan matanya.”Ha ... ha ... ha ... sepertinya memang benar. Ragnarok yang dijanjikan, perang akhir yang diramalkan akan terjadi. Aku sudah lama terkurung di sini. Perlu kamu ketahui, Manusia! Bumi lainnya sudah hancur lebih dulu dan tinggal puing semata. Bumimu adalah bumi terakhir, dan kehancuran semesta akan berada pada puncaknya! Akhirnya, Dewa akan berjaya dan menjadi pengatur segalanya! Ha ... ha ... ha ...!”Pangeran Harry tahu bahasa Dekker, ”Siapa anda sebenarnya?””Aku tidak paham urusan di banyak dunia dan dimensi, aku terkurung untuk menjaga tempat ini. Rajaku memerintahkanku dan menunggu hingga perang akhir dunia terjadi. Perlu kalian ketahui, jika kalian penasaran dengan para Dewa. Merekalah yang membuat skenario kehancuran alam semesta agar membentuk ulang dunia yang baru! Ha ... Ha ... Ha ...!””Henti

  • Perjalanan Petualang Terkuat   37. Kamu dari Dunia Terakhir

    Tempat yang dipenuhi salju.Wira memimpin, tempat dan seluruh suhu berubah total. Ada beberapa pohon cemara tinggi yang ditutupi salju di antara daun-daunnya. Wira sudah pernah memasuki dungeon, dan inilah yang terjadi. Mereka dipindahkan ke tempat lain, dimensi yang berbeda. Berbeda dengan Kapten Tio yang baru kali ini memasuki Dungeon.”Apakah ini masih di bumi, di rumah Walikota?” Tio memegangi kepalanya sambil melihat ke kanan dan ke kiri. Ini tidak masuk akal baginya.”Inilah dungeon, Kapten Tio. Kita harus mengalahkan pemilik dungeon ini agar bisa keluar dari dungeon ini.” Bisma menjelaskan pada Kapten Tio sambil berjalan mengikuti Wira.[Sang Pelayan Dewa, Dekker. Bersembunyi di balik gelapnya bayangan, sang penjaga rahasia dari awal mula kehancuran bumi]Wira melangkah maju, tapi setelah beberapa langkah dalam kabut tipis yang muncul di antara salju. Bayangan sekelompok makhluk muncul dan akhirnya mereka tampak dengan jelas, pasukan dengan kendaraan kuda dan memakai tombak mun

  • Perjalanan Petualang Terkuat   36. Dungeon Dekker, Penjaga Rahasia Dewa?

    Camp pengungsian kokoh dan aman, beberapa monster terlihat di lorong tempat. Camp itu dilindungi dengan kekuatan sihir dan juga kuatnya bangunan. Beberapa monster goblin tidak bisa masuk dan hanya lewat begitu saja.Suara panggilan alarm dari Kantor Walikota, letaknya tidak jauh dari Camp Pengungsian. Ada panggilan darurat.[Dungeon Dewa muncul, Anda sedang diburu, Petualang Kemampuan Ganda]Apa ini!Notifikasi khusus! Dungeon yang menunggu dirinya!Ada misteri yang aneh.”Aku ikut, Kapten Tio.”Saat Kapten Tio sedang berdiskusi dengan rekan-rekan tentara lainnya, mereka hendak pergi atau tidak ke tempat panggilan bahaya itu. Wira mendekati Tio dan meminta untuk ikut.”Wira, kami sedang berdiskusi apakah kami akan pergi ke sana atau tidak. Mereka memutuskan untuk tidak pergi. Bisa jadi itu hanya jebakan dari para monster, ketika kami kesana kami hanya akan jadi tumbal.”Jadi begitu, para tentara sudah memutuskan tidak akan pergi ke lokasi panggilan bahaya. Dunia serba kacau, siapa pun

  • Perjalanan Petualang Terkuat   35. Panggilan Darurat!

    Wira memberitahu kepada Anton, salah satu tentara yang belum punya skill. Dia diminta bersabar karena dua hari lagi kemungkinan akan ada kesempatan kedua bagi manusia yang belum memiliki skill. Anton sangat senang mendengar hal itu dan tidak akan menyia-nyiakan kesempatan tersebut.”Kamu tahu dari mana Wira?” tanya Bisma penasaran.”Dari notifikasi Petualang. Memangnya, kamu tidak dapat?” Wira balik bertanya.”Tidak ada.”Wira sedikit kaget, tapi dia tahu sekarang. Setiap orang memiliki notifikasi yang berbeda, ada rahasia lainnya yang belum diketahui Wira.”Terima kasih informasinya Petualang baik, saya akan mempersiapkan diri mengambil kesempatan selanjutnya. Aku akan mengambil kemampuan yang baik untuk melindungi orang lain.” Anton bersemangat.”Tunggu Wira,” suara Bisma membuat Wira penasaran, ”Notifikasi, aku baru dapat notifikasi tentang dua hari lagi bahwa akan ada kesempatan kedua bagi manusia yang belum memiliki kemampuan.”Wira kaget, ”Baru keluar notifikasinya?””Benar Wira

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status