Share

Bab 2219

Setelah kamar menjadi sepi kembali, dokter kembali ke pinggir ranjang dan mulai membuka baju Thalia.

Seperti yang dikatakannya, terlihat sebuah luka pisau di perut Thalia. Luka itu terlihat cukup mengerikan, bahkan masih bercucuran darah.

"Apa lukanya parah sekali?" tanya Wira.

Thalia sudah kehilangan kesadaran, mungkin karena kesakitan atau kehilangan terlalu banyak darah. Wajah dan bibirnya tampak pucat pasi.

Dokter menyeka keringat dingin sambil membalas, "Tuan, tolong maafkan aku. Ilmu medisku kurang hebat. Aku nggak pernah mengobati luka seperti ini. Takutnya, aku nggak bisa mengobati Nyonya."

"Itu cuma luka biasa, 'kan? Masa kamu nggak bisa mengobatinya?" tanya Wira sambil mengernyit.

Dokter menyahut, "Bukannya luka ini nggak bisa diobati. Cuma perlu didisinfeksi dan dijahit. Tapi, masalahnya adalah Nyonya keracunan. Ada racun di pisau itu. Aku nggak tahu racun apa yang ada di tubuh Nyonya, makanya nggak bisa mengobatinya."

Dokter itu tentu tidak berani menyinggung Wira. Meskipun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status