Share

Bab 2224

"Wira, aku nggak akan pernah melupakan dendam di antara kita. Kelak, aku pasti akan mencarimu untuk membalas dendam. Kamu tunggu saja," gumam Bhurek.

Di sisi lain, Wira dan lainnya sedang melewati hutan dengan cepat. Di dalam kereta kuda, Wira terus memeluk Thalia. Bagaimanapun, kereta kuda berguncang cukup kuat dan mereka tidak berani memperlambat kecepatan.

"Kak, Kak Thalia orang yang beruntung. Dia pasti bisa sembuh. Kamu nggak perlu cemas," bujuk Agha yang duduk di samping.

Mereka sudah menempuh beberapa jam perjalanan. Wira bahkan tidak makan ataupun minum sejak tadi. Wira juga tidak tidur semalaman sehingga wajahnya terlihat sangat lesu. Meskipun Wira dan Agha bukan saudara kandung, Agha tetap merasa kasihan padanya.

Wira menghela napas, lalu menyahut dengan perlahan, "Semua ini gara-gara aku. Kalo aku nggak membawanya, mana mungkin terjadi masalah seperti ini?"

Sebelum mengenal Wira, Thalia hidup dalam kebohongan. Wira yang menyelamatkannya dari kesengsaraan. Kehidupan Thalia ba
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status