Share

52. Gagal Rencana

Aarrggghhh, sial! umpatku dalam hati. Mungkin penumpang lainpun merasa kesal karena kejadian yang tak terduga ini. Namun melihat mereka masih bercengkrama riang satu sama lain. Berbeda denganku, aku merutuki diri sendiri. Rencanaku gagal lagi.

"Kalau mau istirahat di dalam bus, silahkan saja. Tapi panas, karena AC gak nyala," cetus kenek bus itu lagi.

"Tidak, pak. Kami disini saja, lebih adem," celetuk salah seorang penumpang itu, entah siapa, akupun tak mengenalinya.

Aku duduk sambil memeluk lutut, wajahku kubenamkan ke bawah. Menunggu berjam-jam adalah hal yang sangat membosankan. Kenapa aku harus terjebak dalam situasi seperti ini?

Jam setengah 6 pagi, suasana mulai terang, pak sopir dan sang kenek bus mulai memeriksa dan memperbaiki bus itu.

Aku sudah mulai resah, bagaimana ini? Apakah memang aku tak diizinkan kembali pada Winda?

Setelah menunggu satu setengah jam lamanya, bus itupun mulai bisa dioperasikan kembali. Kami menaiki bus satu persatu. Alhamdulillah, bus mulai berja
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status