Share

Lanjut Berjalan atau Mati Perlahan (16)

“Apa yang membuatmu lari dari Airin?”

“Karena aku lelah menghadapi perilakunya,”

“Tapi, kamu adalah seorang dokter? Seharusnya kamu tahu, Airin itu bipolar?”

“Dokter pun manusia. Aku bukan dewa maupun Tuhan yang memahami segalanya.”

“Kamu gila Sandy. Airin itu perempuan yang luar biasa!”

“Ya. Dia perempuan yang luar biasa. Dan, aku adalah lelaki yang gagal melindungi jiwanya!”

Sandy terbangun dari tidur dengan keringat mengucur deras. Mimpi itu datang lagi. Mimpi yang selalu mengingatkan bahwa Airin mengidap bipolar. Dan, lari darinya merupakan satu kesalahan besar.

“What the hell,” desah laki-laki tampan itu, lalu bangkit menuju kamar mandi. Mengguyur kepalanya dengan shower. Hingga 45 menit pun berlalu. Itu adalah waktu terlama yang ia habiskan di dalam kamar mandi.

Sandy keluar dari kamar mandi, setelah menutupi tubuhnya dengan baju mandi berwarna coklat muda. Laki-laki itu tertegun, tatkala melihat Hanna telah duduk manis di atas sofa berwarna putih tulang yang berada tepat
Erlina P. Lestari

Maafkan untuk beberapa hari yang terlewat, ya ^-^

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status