Share

8. Tinggal Satu Atap

Leona seperti mengalami mimpi dengan begitu cepatnya mereka melakukan pernikahan yang cukup mewah di Amman Yordania. Para anggota keluarganya yang bisa hadir, tampak bingung melihat pasangan yang tidak saling kenal tapi bisa menikah secara kilat.

Para Emir dari Timur Tengah yang merupakan para Oom dan sepupu Leona merasa curiga dengan adanya pernikahan mendadak seperti ini. Leona mengatakan bahwa ini murni pernikahan karena cinta bukan proses ekspres seperti sepupunya, Daisy Mancini.

Terlepas para keluarga Timur Tengah tahu bahwa ada konflik Yordania dengan Iran, mereka memilih diam karena Leona sepertinya jatuh cinta dengan Haidar. Gadis itu tidak lepas memandang Haidar penuh cinta hingga para keluarga memilih menunggu kelanjutan pernikahan mendadak ini.

___

Sebulan sudah Leona menikah dengan Haidar dan tetap saja gadis itu menolak tidur bersama dengan suaminya. Mereka tidur terpisah dengan kamar bersebrangan dan Leona merasa bosan karena suaminya seolah tidak memberikan kesempatan berkontribusi dengan tugas-tugas kerajaan. Ayah mertuanya, Ukail, sebenarnya suka dengan menantunya yang memiliki jiwa ngemong dan mereka sama-sama suka kuda.

Dua Minggu setelah menikah, Ukail mau menunggangi kudanya bersama dengan Leona dengan pengawalan ketat dan itu merupakan kemajuan tersendiri karena semenjak Fatimah meninggal akibat jatuh dari kuda, Ukail tidak mau menunggangi kudanya.

Haidar yang mendapatkan laporan dari Gaston, tampak tercenung saat tahu istrinya bisa membuat ayahnya keluar dari cangkangnya. Dimana itu hanya terhitung dalam waktu sekian hari sementara dirinya hampir lima tahun ini tidak bisa membujuk ayahnya sendiri!

Memang ini hanya pernikahan kontrak tapi kenapa Leona bisa membuat ayahku bisa luluh? - batin Haidar.

___

Leona merasa bosan di kamar seperti orang tidak produktif dan terjebak di sangkar emas, akhirnya memutuskan untuk keluar guna mencari hawa segar. Gadis itu ( iyalah masih gadis ), celingukan mencari pengawalnya.

"Anda mencari saya, tuan putri?" tanya Isme, pengawal Leona.

"Ah Isme, aku bosan di kamar. Antarkan aku ke Istal dong!" pinta Leona.

"Baik tuan putri. Apakah anda akan berkuda?" Isme lalu menemani Leona berjalan.

"Tidak. Aku hanya ingin melihat kuda-kuda itu. Katanya Haidar baru membeli sebuah kuda Arab baru?"

Isme mengangguk. "Tuanku pangeran memang sudah mengincarnya, tuan putri. Akhirnya bisa mendapatkan kuda hitam itu."

"Pasti cakep!" Entah kenapa Leona membayangkan Haidar mengenakan simagh di kepalanya, thawb dan bisht nya menaiki kuda hitamnya seperti pangeran Arab yang menyelamatkan putri dan mereka naik kuda bersama menembus cakrawala.

Leona menggelengkan kepalanya. Ya ampun, kamu terlalu banyak nonton novel romantis Mills and Bloom! Hanya saja kalau tidak dibayangkan kok sayang...

Isme melihat Leona tampak bingung sendiri, memilih diam saja karena tuan Putri satu ini bukan tipe gadis manja dan sayang binatang. Bahkan baru-baru ini, Leona membawa kambing-kambing yang menjadi korban kecelakaan ke mini farm yang memang tersedia di istana.

Benar-benar tuan putri yang antik!

Sementara Leona dan Isme bejalan ke Istal, Haidar sedang sibuk dengan pertemuan internal bersama para menteri dan kepala wilayah. Gaston yang tetap setia berada di belakang Haidar, tertegun saat mendapatkan laporan melalui earpiece-nya. Asisten Haidar itu menunggu sampai waktunya pas, lalu berbisik ke pangeran itu.

"Bersama Isme?" tanya Haidar.

"Iya tuanku."

"Hhhmmm."

___

"Ya ampun kamu tampan sekali!" seru Leona saat melihat kuda Arab hitam itu.

"Dia sangat cantik ya tuan putri," senyum kepala Istal istana.

"Sangat. Siapa namanya?" tanya Leona sambil mengelus hidung kuda milik suaminya.

"Albarq, yang artinya..."

"Petir," potong Leona. "Sangat cocok untukmu."

Leona asyik mengelus kuda hitam itu ketika sebuah suara membuatnya membeku.

"Kamu ngapain di Istal?"

Leona berbalik dan terkejut melihat pakaian yang dikenakan Haidar, seperti apa yang dibayangkan tadi. Tinggal memasangkan pelana, jadi deh model majalah mode dengan tema cerita 1001 malam. Seorang pangeran menyelamatkan putri...

"Leona..." panggil Haidar yang merasa istrinya melamun.

"Jadi aku tidak boleh disini?" tanya Leona tergagap..

"Tidak. Tidak dengan gaun seperti itu!"

Leona melihat gaun dari brand Morr yang panjang dengan lengan sampai siku. Tidak ada yang salah tapi kenapa wajah Haidar seperti itu?

"Memang kenapa?" tanya Leona bingung. Meskipun dia gadis keturunan Italia yang dikenal modis dan chick, Leona tidak suka baju terbuka. Menurutnya gaun ini masih termasuk sopan sih.

"Kalian semua keluar!" perintah Haidar membuat semua orang menghilang dalam waktu sekian detik.

Leona menatap bingung ke Haidar yang tiba-tiba membuat mereka hanya berdua... bertiga dengan kuda Haidar.

"Sini!" Haidar menarik tangan Leona untuk keluar dari kandang Albarq.

"Apa-apaan sih Haidar?" protes Leona sambil menyentakkan tangan suaminya.

"Gaun kamu itu, berbahaya!" ucap Haidar. Sangat berbahaya karena memperlihatkan lekuk tubuh kamu, Leona. Entah kenapa dirinya tidak suka melihat istrinya mengenakan gaun dengan motif bunga-bunga itu meskipun sopan. Disini itu banyak pria meskipun semua tahu siapa Leona dan tidak akan berani tapi tetap saja!

"Eh?" Leona melihat sekali lagi gaunnya. "Ini tidak terbuka Haidar... Akh !" Leona memekik saat Haidar merengkuh pinggangnya hingga mereka bertabrakan lagi. Entah mengapa Haidar suka menarik tubuh Leona dan keduanya saling berdekatan seperti ini.

"Jangan pergi ke Istal sendirian."

"Aku bersama Isme. Tidak mungkin sendirian..." jawab Leona sambil menatap Haidar. Entah mengapa melihat suaminya mengenakan pakaian resmi seperti ini, membuat jantungnya berdebar kencang dan tingkat ketampanan Haidar meningkat.

Ingat Leona, itu hanya hormon saja. Kamu tidak boleh lepas kendali dan tertarik dengan pria ini. Kita punya surat kontrak. - batin Leona.

"Tidak tanpaku!"

"Pangeran Haidar Abdullah, kenapa ?"

"Kenapa? Karena..." Haidar semakin mempererat pelukannya. "Kamu adalah istriku..." Haidar mencium bibir Leona panas dan Leona membalasnya. Keduanya saling berciuman dan tangan Haidar menyusup ke dalam gaun panjang Leona.Tangan besar Haidar meremas pantat Leona yang padat dan bibir Haidar pun berpindah ke rahang Leona hingga ke ceruk lehernya yang harum parfum Carolina Herrera.

"Ha... Haidar..."

"Ya ... sayang..." bisik Haidar dengan suara parau.

"Stop... " pinta Leona.

"Kenapa?"Haidar menggigit pelan cuping telinga Leona membuat gadis itu mendesah.

"Kita ... di Istal ... Para kuda ... Dapat film ... Dewasa..."

Haidar meletakkan kepalanya di bahu Leona dan bibirnya tersenyum namun tangannya tetap berada di dalam gaun istrinya.

"Apakah kita akan melakukannya?" Mata emas Haidar menatap mata karamel Leona.

"Melakukan apa?"

"Bercinta..."

Leona mengeluarkan tangan Haidar dari dalam gaunnya. "Tidak."

"Tetap sesuai kontrak?"

Leona mengangguk. "Haidar, bolehkah aku bekerja?"

"Kamu? Bekerja?" Haidar menaikkan sebelah alisnya dan wajahnya tampak kaku.

"Please? Aku tidak bisa diam saja seperti anjing English Bulldog yang terpilih sebagai anjing paling malas di dunia."

Haidar melepaskan pelukannya dan berjalan keluar dari Istal dengan wajah ditekuk sepuluh.

"Haidar!" panggil Leona.

Ohya ampun... Hanya minta kerja saja kok kamu bisa marah seperti itu?

***

Yuhuuuu up Pagi Yaaaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Komen (7)
goodnovel comment avatar
Amilia Amel
awalnya angkuh seperti Malik, tapi lama-kelamaan bakalan bucin juga....
goodnovel comment avatar
Ve Lestari
ayo Leona di rayu lg dunk si pangerannya
goodnovel comment avatar
heidiy
semoga haidar meleleh dan ngga dingin lagi sama leona
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status