Share

63. Penasaran Akram

"Tentu, Sayang. Abang ambil ponselnya dulu," ucapku tegas tidak ada keraguan sedikitpun. Apa yang aku harapkan lagi dengan mantan, bukankah tidak ada ikatan lagi. Sedangkan anak hasil pernikahan dengan Indah tidak ada, tidak ada alasan untuk menahannya bukan?

"Terimakasih, Bang. Tapi, tidak perlu Abang ambil ponselnya. Disini saja, aku pengin di peluk dulu," ucap Fitri manja.

Aku sendiri suka bingung dengan wanita, suka berubah dalam waktu sekejap.

"Sayang, kenapa berubah pikiran?"

"Abang sayang, meskipun nomor ponselnya kamu blokir, tidak menutup kemungkinan kalian masih bisa bertemu bukan? Jadi untuk apa, aku hanya ingin melihat kesungguhanmu. Yang aku butuhkan adalah kamu menjaga kepercayaanku, dan komitmenmu," ucap Fitri lagi dengan posisi dia sudah berbalik memeluk pinggangku.

"Sayang, dari kejadian beberapa bulan ini Abang banyak belajar. Abang janji tidak akan mengulangi lagi," kataku dengan mantap.

"Bang, tidak perlu berjanji. Masa lalu biar menjadi pelajaran, yang terpenting
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tika lia
Iya juga ya. Perempuan tidak perlu melirik sudah bisa melihat samping. Haha ... serius aku langsung praktek UPS jadi ngakak sendiri
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status