Share

Part 74. Kondisi Kepepet

"Iya, tidak mungkin Akang ninggalin kamu, Rin. Itu tadi kenapa di dalam Rin. Kok terdengar ada yang ribut-ribut." tanya Kang Eros heran, dahinya mengernyit.

"Itu tadi Ayah sama Bu Ratna bertengkar di dalam Kang. Keluarga pasien yang lain pada marah. Aku juga heran sama Ayah dan Bu Ratna, dalam kondisi begitu masih juga tidak berubah.

"Oh iya, Rin. Akang tidak tahu mau bilang apa." jawabnya sambil garuk-garuk kepala. Ya mana mungkin Kang Eros ngerti.

"Yasudah, Kang. Aku mau ke loket administrasi dulu. Akang kalau mau pulang, duluan aja. Nanti aku pakai ojek saja pulangnya."

"Tidak apa-apa, Rin. Akang tungguin kamu saja di sini."

"Tidak usah, Kang. Aku takut nanti jadi fitnah kan kita bukan muhrim." jawabku lagi. Memang sih Kang Eros belum punya keluarga, tapi aku juga tidak mau warga salah paham.

Kalau tidak kondisi kepepet tadi aku juga tidak akan meminta tolong dengan Kang Eros. Nggak mungkin aku balik ke rumah ngambil mobil, sedangkan pikiranku sangat panik mendengar Ayah korban kec
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status