Share

Part 79. Awal Kebahagiaanku

"Umm, dasi Abi yang warna abu-abu tua ditarok dimana?" tanya suamiku dari dalam kamar.

Aku yang ketika itu sedang menyiapkan sarapan berhenti sejenak, "Bik, tolong tuangin teh panas ini yah, sama ambilkan piring." pintaku pada Bik Iyem-asisten rumah tanggaku yang usianya tidak begitu jauh dariku. Bik Iyem berusia 50 tahun, walaupun sudah separuh baya dia begitu telaten dan semangat mengerjakan tugasnya.

"Baik, Nyah." jawabnya sigap ditambah dengan anggukan.

"Ada Bi, itu udah Ummi tarok di atas ranjang." jawabku sembari menghampirinya ke dalam kamar.

"Ya Allah Abi, masa dasinya nggak kelihatan sih." keluhku pada suami yang sedang mematut diri di depan cermin.

"Dimana Umm, udah Abi cari-cari daritadi nggak nemu."

"Nih, nyelip di bawah bantal dasinya. Abi mah kebiasaan kalau lagi siap-siap gini, selalu berantakan."

"Maaf sayang, di rumah boleh berantakan tapi di kantor kan enggak sayang." dia mencubit pipiku dengan manja. "Umm, pasangin dong dasinya." rengeknya manja.

Aku hanya menggelen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status