Share

Part 77. Langkah Terhenti

Sembari berjalan menuju ruang inap Ayah, bathinku selalu bertanya-tanya apa penyebab Ustadzah Renty pergi untuk selama-lamanya. Walaupun baru enam bulan bergabung di Pondok Pesantren Nurul Iman tapi sekalipun tidak pernah terdengar olehku Ustadzah Renty punya sakit yang serius.

Apalagi dia aktif dalam kegiatan pondok baik dalam pembelajaran ataupun ekstra kurikuler. Sifat Arsy yang periang itu turunan dari Ustadzah Renty.

Ketika langkahku sampai di dekat ruang inap Ayah, terdengar suara agak rame terlihat dari kaca jendela kamar di dalam sudah ada beberapa orang Bapak Polisi.

"Assalamualaikum." ucapku masuk ke ruangan Ayah, semua mata serempak melihat ke arahku sambil menjawab salam, "Waalaikumsalam."

"Rin, bilang sama Bapak-bapak ini. Kalau Ayah tidak mau ikut dengan mereka. Apalagi kondisi Ayah seperti ini. Mana ada orang buta yang ditahan. Belum lagi Ayah masih dalam perawatan."

Ku dekati ranjang Ayah, "Ayah tenang dulu." ucapku dengan sedikit berbisik.

"Maaf, Pak. Tadi saya ada ur
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status