Share

Bab 35

Pada saat yang sama, Parviz duduk di meja kantor dengan ekspresi muram. Dia mendengar laporan dari sekretarisnya.

"Sudah cari begitu lama masih belum menemukan Nathan. Apa fungsi kalian!" Parviz sangat marah. Dia mengambil asbak di atas meja dan melemparkan asbak itu ke sekretarisnya.

Sekretaris itu tidak berani menghindar dan membiarkan asbak itu mengenai keningnya. Dalam sekejap, darah pun mengalir.

"Pak Parvis, masih ada satu hal. Entah ...." Karena kesakitan, sekretaris itu menjadi terbata-bata.

"Cepat katakan!"

"Pagi ini, para konglomerat berkumpul di Kota Nuansa. Sekarang, Timo mengundang mereka semua ke hotel. Entah apa yang akan mereka bicarakan!" kata sekretaris itu.

"Apa kamu bilang?"

Mendengar hal ini, Parviz sontak bangkit dari kursinya. Dia menunjuk sekretarisnya sambil mengumpat, "Ini adalah masalah penting, kenapa nggak bilang dari tadi!"

"..."

Sekretaris itu sangat tertekan. Dia berkata dalam hati, 'Kamu yang menyuruhku melaporkan soal Nathan terlebih dahulu!'

"Siapa sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status