Share

Pengawal Baru

Iora menatap tempat tidur pasien dengan rasa bersalah.

“Apakah dia tidak apa-apa?” tanya Iora pada papanya yang duduk disampingnya.

“Dia pingsan karena hantaman di kepalanya terlalu keras. Beruntung tidak ada cedera otak. Hanya saja luka robek dari atas telinga kiri sampai ke pelipis cukup dalam,” jelas papanya.

Iora menatap tangan kanannya yang di perban, hanya luka robek kecil yang tidak perlu dijahit.

Mungkin kalau pengawal pribadinya tidak menolong Iora tepat waktu saat itu, Iora-lah yang ada di atas tempat tidur pasien, kalau beruntung. Kemungkinan besar dia sudah mati tertusuk pecahan pot bunga keramik tersebut.

“Apakah dia sudah punya keluarga?” tanya Iora pada papanya.

“Anak laki-laki umur tiga tahun,” jawab papanya.

Iora menarik nafas dalam-dalam.

“Aku ingin beri anak dan istrinya tunjangan dua kali lipat selama dia tidak bisa bekerja. Dan terlebih beri dia cuti panjang untuk masa pemulihan,” mohon Iora pada papanya.

Papanya merangkul Iora dengan sayang.

“Tenang saja, papa su
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status