Share

Bab 202. Dia Pelindungku

Nadia tak bisa lagi membendung kesedihan dan entah mengapa bulir bening hangat perlahan-lahan mulai mengalir di pipinya. Sean yang melihat itu dengan cepat langsung mendekat dan memeluknya erat-erat sambil berkata, "Kak Nadia kenapa malah nangis? Sean salah, ya?"

Nadia menggelengkan kepalanya perlahan dan mencoba untuk mengusap air matanya itu. Seharusnya dia tak memperlihatkan kesedihannya seperti ini.

"Kakak nggak apa-apa, kok. Ini cuma kemasukan debu," kilahnya penuh kebohongan.

Sean mengendurkan pelukannya dan menarik tubuhnya kembali sambil menatap Nadia. Alasan Nadia barusan terdengar seperti kebohongan belaka dan dia tahu bahwa dugaannya tadi memang benar adanya.

"Kak Nadia jangan sedih lagi. Sean bakalan kasih tahu Papa. Biar Papa nanti kasih pelajaran sama orang-orang yang jahat!"

Nadia tertawa perlahan ketika melihat bocah lelaki itu kini terlihat seolah-olah tengah menghajar seseorang. Memiliki Sean di hidupnya itu telah berhasil membuatnya menjadi jauh lebih bahagia. Beban
Anggrek Bulan

Nadia sungguh beruntung ada diantara orang yang sangat menyayanginya saat ini

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status