Share

Bab 221. Nyonya Haidar

Setelah selesai bercinta, mereka segera mandi bersama. Andai saja Andin tidak sedang hamil, pasti Haidar tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk mengulang kembali pertempuran mereka di dalam bathup seperti yang biasa mereka lakukan sebelum Andin hamil.

Setelah selesai mandi, mereka duduk di balkon kamarnya sambil memandang langit senja ibu kota. Andin duduk bersandar pada dada bidang Haidar. Tangan sang suami melingakr di perutnya.

“Bee, besok aku mau keluar kota, tapi hanya sebentar. Nggak akan sampai menginap. Kamu ajak Sisil ke rumah buat nemenin kamu ya.” Haidar menciumi puncak kepala istrinya berulang kali.

Andin menyingkirkan tangan Haidar dari perutnya. Kemudian ia bangun dari duduknya tanpa mengatakan sepatah kata pun pada sang suamI. Lalu melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar.

Haidar menyusul istrinya masuk ke dalam kamar. “Bee, kamu lagi hamil, kalau kamu ikut nanti

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status