Share

Bab 227. Nangis Berjamaah

"Kalian kenapa nangis berjamaah?"

Andin langsung menoleh pada sumber suara, ia bangun dari duduknya dan berlari, berhambur ke pelukan laki-laki gagah yang sejak tadi ia tangisi.

"Kamu kenapa nangis, Bee? Apa perutmu sakit?" tanya Haidar. Tangannya membelai dengan lembut rambut sang istri sembari menciumi puncak kepala istrinya.

"Boo, ini kamu 'kan? Kamu masih hidup?" Andin mendongak menatap wajah tampan suaminya.

"Iya, Bee. Ini aku, suamimu yang tampannya tidak tertandingi," balas Haidar sembari terkekeh.

Mami Inggit dan Bunda Anin menghampiri Haidar.

"Kamu masih hidup, Ar? Kok bisa? Bukannya pesawat yang kamu tumpangi mengalami kecelakaan?" Mami Inggit memutari tubuh anaknya sembari meraba-raba wajah anak laki-laki satu-satunya itu.

"Mami mau aku meninggal?" tanya Haidar pura-pura marah dengan sang mami. Ia pun memapah istrinya menuju so

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status