Share

Bab 226. Menangisi Suami

"Din, Lo tenang dulu ya." Sisil mengusap-usap punggung sahabatnya yang diam terpaku sambil meneteskan air mata.

"Nona muda kenapa?" tanya Bi Susi. Ia segera menaruh nampan dengan dua gelas jus jeruk untuk Sisil dan nona mudanya di meja kecil di samping sofa yang mereka duduki.

"Bi, tolong panggilkan Nabil, terus telepon orang tua Andin dan orang tua tuanmu!" titah Sisil pada Bi Susi. "Tolong cepat ya, Bi!"

"Baik, Non." Bi Susi segera berlalu dari hadapan nona mudanya untuk segera melakukan perintah sahabat dari nonanya.

"Tadi pagi juga gue berat banget ngizinin dia pergi, tapi ...." Andin memeluk Sisil dan kembali menangis dalam pelukan sahabatnya.

"Tenang dulu! Belum tentu laki lo ada di pesawat itu. Kita cari tahu dulu ya." Sisil berusaha menenangkan sahabatnya. Padahal ia juga sangat khawatir kalau suami sahabatnya ada dalam pesawat itu.

Tidak lama kemudian Nabil datang menghampiri Sisil dan nona mudanya yang sedang menangis dalam pelukan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status