Please love me my husband

Please love me my husband

By:  Lintang Author  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
6Chapters
1.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Freya Lynne terlahir sebagai anak yang tidak di harapkan oleh kedua orang tuanya, Rose mama kandungnya sengaja menaruhnya di sebuah panti asuhan agar tidak di ketahui keberadaannya oleh orang tuanya. Penyesalan yang mendalam, membuat Rose sedikit mengalami depresi yang cukup membuat suaminya marah karena tidak memperdulikan rumah tangganya. Akibatnya suami Rose, Nicolas terpaksa mencari selingkuhan di luar sana untuk mendapatkan kehangatan wanita malam yang tidak di dapatkan oleh istrinya sendiri. Maka lahirlah anak dari perempuan malam itu dan di beri bernama Nathan Abirawa, bagaimana perjalanan mereka selanjutnya jadi simak terus kisahnya.

View More

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
6 Chapters

Prolog

Hari ini aku berpamitan kepada Ibu Rahma untuk pergi ke Kota, kebetulan seminggu lagi aku sudah mulai belajar di perguruan tinggi. Hal yang ku nantikan sejak kecil akhirnya terjadi juga, aku di terima di sebuah Universitas tinggi di Kota Malang. Dengan bermodalkan uang tabungan yang selama ini aku sisihkan dari penjualan kue online dan uang saku dari Ibu panti aku menginjakkan kakiku di Kota asing ini. Kota yang tak pernah ku singgahi sebelumnya.  Aku mencoba mencari kamar kos yang sesuai dengan badget yang ku punya. Dengan uang Rp300.000 akhirnya aku mendapatkan kamar kos yang ku cari, jaraknya lumayan jauh dari tempat kuliahku, tapi tak apa aku bisa berjalan kaki untuk menuju Universitasnya. Sehari berada di Malang aku sudah mendapatkan teman baru, dia bernama Alya. Kebetulan sekali dia satu jurusan denganku, maka kami putuskan untuk sekamar untuk menghemat uang kami. Akhirnya hari pertama mas
Read more

Bertemu Abrar

Sesampai di kamar kos,aku langsung pergi ke kamar mandi. Sedangkan Alya sedang sibuk menata bajunya yang tadi sempat dia acak-acak untuk memilih pakaian untuk di pakainya untuk pergi denganku. Di dalam kamar mandi sengaja aku nyalakan shower dan mengguyurkan air itu ke badanku, aku menjatuhkan diriku ke bawah. Aku ingin mendinginkan pikiran serta hatiku yang sedang hancur, saking kencangnya suara air sampai tangisanku tenggelam olehnya. Aku meratapi diriku yang kini kotor karena ulah pria kurang ajar itu, aku berharap suatu hari tidak bertemu dengannya. Masih ingat dalam ingatanku wajah itu, wajah dingin dengan mata merah penuh nafsu. Aku tidak akan pernah melupakannya. Saat aku masih menangis Alya berulang kali meneriakiku, ia ingin agar aku segera keluar dari mandi dan mengajakku untuk tidur karena besok pagi adalah hari pertama kita menerima pelajaran. Dengan lemas ku gerakkan tubuhku yang remuk a
Read more

Membeli alat tes kehamilan

Sudah hampir dua minggu ini, aku mengikuti banyak kegiatan keorganisasian Alya mengetahuinya sedikit protes terhadapku karena kesibukanku yang membuat jadwalku sedikit keteteran.   Aku sama sekali tidak menghiraukan perkataan Alya kerena memang niatku menghindarinya begitu juga pria yang memperkosaku tempo hari.   Dan berhasil, selama dua minggu ini aku sama sekali tidak bertemu pria pemerkosa itu. Namun lagi-lagi kejadian tak terduga itu kembali terjadi kepadaku.   Di saat aku sedang memasang sebuah pengumuman di mading, kakiku menginjak bangku yang sedikit licin alhasil peganganku menjadi tidak seimbang karena kakiku terpeleset. Tubuhku hampir jatuh ke bawah, beruntung ada pria pemerkosa itu menangkapku.   Mata kami saking bertemu, mata yang dulu berwarna merah serta nafas berbau alkohol kini berumah, matanya berwarna coklat tua dengan senyuman yang ramah serta peringai yang sangat mempesona. Seket
Read more

Percobaan bunuh diri

Karna sedari pagi sudah di sibukkan untuk keluar masuk kamar mandi, badanku menjadi lemas tak bertenaga.  Aku sengaja tak bangun saat Alya bersiap untuk mandi, hari ini dia ada kelas pagi. Aku bermalas-malasan di atas ranjangku dengan menutup mataku, berusaha untuk menidurkan badanku yang tak bertenaga. Di saat mataku mulai sedikit mengantuk, aku di kejutkan dengan sentuhan dingin tangan Alya. "Kau masih sakit Rey" sambil merasai suhu tubuhku. "Iya Al, badanku lemas dan masih pusing sekali rasanya. Entah berapa kali tadi aku keluar masuk kamar mandi"  "Baiklah kalau begitu nanti tunghu aku pulang kuliah ya, aku akan mengantarmu ke rumah sakit untuk memeriksakan keadaanmu" ujarnya sambil mengemas bukunya untuk di masukkan ke dalam tas. "Tidak usah berlebihan Al, mungkin asam lambungku naik. Keadaanku akan segera membaik dengan sendirinya" elakku agar
Read more

Menghampiri Freya

Karena kondisiku semakin baik maka dokter memutuskan untuk aku bisa pulang hari ini, tapi sebelumnya dokter menyarankanku untuk melakukan USG terlebih dahulu. Agar Ibunya tau bagaimana kondisi bayinya saat ini, hal itu langsung di angguki olehku. Hari ini aku melakukan pemeriksaan seorang diri karena Alya sedang menyelesaikan tugasnya di kampus, aku mencoba menegarkan hatiku untuk saat ini mencoba menerima ujian yang di berikan oleh Tuhan terhadapku. Sementara di tempat lain, kini Abrar sedang berada di bengkel. Ia nampak sedikit melamun, Noval sahabatnya berkali-kali memanggil namanya namun tak pernah mendapatkan respon darinya. "Hai bro, kau ini kenapa?" sambil memukul pelan bahu Abrar. "Astaga kau mengagetkanku Val, ada apa?"  "Kau yang kenapa, tumben melamun di siang hari. Kau masih memikirkan tentang Karin yang pergi meninggalkanmu sebulan yang lalu? Novel mengejek dan
Read more

Mabuk

Hari sudah larut malam, tapi Abrar dan Noval masih berada di sebuah cafe yang tak jauh dari rumahku. Ia masih bingung dengan apa yang akan ia putuskan, di sisi lain ia masih begitu mencintai kekasihnya Karin.   Sudah begitu banyak minuman yang ia tenggak malam malam ini, bahkan Noval sudah tidak mampu menghentikan Abrar yang terlihat begitu kalut dengan suasana hatinya.   Deringan suara ponselnya berkali-kali terdengar, tapi Abrar enggan untuk menerima atau melihat siapa penelpon itu.   "Sudahlah Brar, kita pulang sudah malam. Cafe juga udah mau tutup, besok kita fikirkan lagi tentang masalah ini" ajaknya sambil menarik lengan Abrar.   Bukannya menurut Abrar malah menarik paksa tangan Noval.   "Kau gak tau perasaanku saat ini, jadi tolong tinggalkan saja aku sendiri. Aku terganggu dengan celotehanmu yang tanpa henti!" ujarnya sedikit keras.   "Baiklah, aku ak
Read more
DMCA.com Protection Status