Share

Bab 233. Tidak Bisa Menolak

"Bee, kamu mau makan apa?" tanya Haidar sembari memijat kaki sang istri yang sedang duduk bersandar pada sandaran tempat tidur. 

"Kayaknya makan bubur enak, tapi aku mau makan di tempatnya langsung," ujar Andin sembari mengangkat kedua alisnya.

"Baiklah." Haidar terpaksa memenuhi keinginan wanita seksi yang tengah hamil tua itu karena dia sendiri yang menawarkan sesuatu padanya.

Sejak mengetahui perkiraan lahir sang istri tinggal menghitung hari, ia melarang Andin keluar dari rumah.

"Terima kasih, Suamiku." Andin segera turun dari tempat tidur dengan tergesa.

"Bee, pelan-pelan dong! Kamu harus hati-hati, Sayang!" Haidar memegangi tubuh sang istri. Ia takut kalau istrinya terjatuh karena turun dari tempat tidur dengan buru-buru.

"Maaf, aku terlalu senang," ucapnya sembari tersenyum. "Ayo, Boo, kita berangkat! Aku udah laper nih." 

"Iya, Istriku." Haidar menggenggam tangan istrinya. 

Mereka pergi ke taman dekat rum

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Eva Syifa
tanda mau lahiran tuh din ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status