Share

Bab 238. Selamat Datang, Bara Dan Gara

“Boo, apa aku boleh makan rujak?” tanya Andin pada suaminya.

“Rujak?” tanya Haidar yang merasa aneh mendengar sang istri yang baru saja melahirkan, tapi masih meminta rujak. “Kamu mau langsung punya anak lagi? Nanti kalau udah di rumah kita gas poll,” ucap Haidar sembari tersenyum.

“Sembarangan!” Mami Inggit memukul bahu sang anak dengan keras dari belakang. “Enak aja gas poll. Istrimu baru melahirkan, jangan kamu anuin dulu, dua bulan ke depan. Paling cepat juga setelah selasai masa nifas, yaitu empat puluh hari ke depan. Biarkan dia pulih dulu kalau kamu sayang sama istrimu,” jelas Mami Inggit kepada anaknya dengan nada yang sedikit meninggi.

“Mami ngagetin aja! Aku cuma bercanda aja karena Andin kepengin rujak,” jelas Haidar sembari meraba bahunya yang dipukul sang mami. ‘Nenek-nenek kuat juga tenaganya,” gumam Haidar pelan, tapi sang

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Eva Syifa
selamat datang Bara & Gara šŸ„°šŸ„°šŸ˜˜šŸ˜˜šŸ˜˜ā¤ā¤
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status