Adam harus bekerja sebagai seorang Office Boy di perusahaan Ayahnya sendiri. Itu merupakan hukuman yang harus dijalaninya jika tidak ingin dikeluarkan dari daftar pewaris keluarganya. 30 Hari lamanya, Adam harus menjalani perannya sebagai seorang OB. Ia tidak hanya harus belajar untuk mengintrsopeksi dirinya, namun juga belajar untuk bisa bersikap lebih rendah hati. Di perusahaan tempatnya bekerja, Adam bertemu dengan Nadya. Karyawan muda tercantik disana. Nadya bukan hanya cantik, tapi juga sangat supel. Ia ramah dan dekat dengan semua orang. Adam jatuh cinta pada pandangan pertama, Ia mulai memperhatikan setiap kebiasaan Nadya. Semakin Ia memperhatikan Nadya, semakin besar rasa cinta tumbuh dalam hatinya. Ia mulai mencari cara untuk bisa selalu dekat dengan Nadya. Tanpa disadari oleh Nadya, Adam diam-diam banyak membantu pekerjaan Nadya. Bisakah Adam bersama Nadya, jika kenyataannya Nadya sudah memiliki tunangan?
View MoreSeorang pria muda dengan tinggi 170an, berbadan tegap dengan kulit cerah, tampak keluar dari gerbang penjara. Ini adalah masa paling lama ketika ia berada dalam tahanan, sudah hampir sebulan Ia berada dalam penjara akibat memukuli salah seorang anak anggota dewan.
Masalahnya sederhana, karena pria tersebut menggoda wanitanya. Karakternya yang impulsif membuat sang pemuda langsung menghajar pria tersebut, sampai membuatnya harus kehilangan beberapa gigi dan juga menderita patah beberapa tulang rusuk.
Tidak berhenti sampai disitu, pemuda yang dikeroyoknya ternyata memanggil bantuan teman-temannya. Pertarungan tidak seimbangpun pecah di antara kedua belah pihak, namun si pemuda yang sudah terlatih beladiri sejak kecil, berhasil mengalahkan sepuluh orang pengeroyoknya. Meski dengan begitu, Ia juga menderita beberapa luka setelah pertarungan.
Pria tersebut bernama Adam Eka Widjaja.
Ini bukan kali pertama Ia bertindak impulsif seperti itu. Beberapa bulan sebelumnya, Ia juga mengalami kasus yang hampir sama. Bedanya, Ia berhasil mengalahkan seorang pembalap amatir dalam sebuah pertandingan balap ilegal.
Pria yang dikalahkannya tidak terima dengan kekalahannnya dan menolak untuk memberikan mobilnya sebagai hadiah untuk si pemenang. Lagi-lagi, Adam menunjukkan keberingasannya dengan menghajar pria tersebut tanpa ampun.
Banyak lagi kasus lainnya, baik itu yang berhubungan dengan kekerasan atau wanita.
Tapi sejauh ini, Adam tidak pernah menghuni sel tahanan lebih dari sehari dan bahkan hanya dalam hitungan jam, Ia sudah keluar dari penjara. Itu semua berkat pengaruh orang tuanya yang dikenal sebagai salah satu orang terkaya di Negeri ini.
Namun kali ini berbeda.
Adam sudah hampir sebulan berada dalam penjara, orang tuanya sama sekali tidak mengirim pengacara keluarga atau memanfaatkan koneksi mereka sebagai upaya untuk mengeluarkannya.
Adam yang tumbuh dengan egonya, merasa sangat kesal dengan keadaan ini. Ia sangat tidak cocok dengan kehidupan dalam penjara, sebulan berada disana membuatnya sangat bosan dan emosinya menjadi semakin tidak terkendali.
Begitu berada diluar, disana Ia hanya menemukan Pak Ali seorang yang sedang menunggunya. Pak Ali adalah kepala pelayan keluarga Widjaja. Mungkin di antara semua orang yang ada dirumahnya, hanya Pak Ali yang membuat Adam tidak berani bersikap sombong seperti biasanya. Karena disamping sebagai kepala pelayan keluarga, Pak Ali juga adalah guru silat yang melatih kemampuan beladiri Adam, sehingga bisa semahir sekarang.
Setelah menyapa pak Ali, Adam langsung masuk ke dalam mobil dan duduk dibangku penumpang dibagian belakang. Wajahnya terlihat kesal, karena orang tua yang diharapkannya untuk menjemputnya tidak datang hari itu.
Pak Ali hanya bisa geleng-geleng kepala dan menghela nafas dalam melihat sikap majikan mudanya. Tanpa banyak komentar, Pak Ali masuk dan duduk dibalik kemudi.
Namun Ia tidak serta merta menyalakan mobilnya, tujuannya menjemput Adam waktu itu karena Ia ingin bicara dengan pemuda tersebut sebelum membawanya pulang.
"Den, bisa duduk disebelah Bapak?" Tanya Pak Ali tenang namun terdengar begitu berwibawa.
Adam menatap Pak Ali dari balik kaca spion yang ada didepan dan menemukan keseriusan diwajah Pak Ali.
Sebenarnya, Adam bisa saja menolak permintaan Pak Ali. Tapi dia masih memiliki rasa hormat pada Pak Ali, karena itu meski dengan gayanya yang malas-malasan Ia beranjak keluar dan beralih duduk disamping pak Ali.
"Mau bicara apa Pak?" Tanya Adam dengan wajah datar. Seperti biasa, Pak Ali setiap menjemputnya selalu memberi wejangan agar dia dapat memperbaiki dirinya dan tidak terus-terusan bikin susah keluarganya.
Tapi, memang Adamnya yang keras kepala dan kadang suka bersikap impulsif. Meski begitu, Pak Ali tidak pernah bosan menasehatinya. Ia masih berharap tuan mudanya itu dapat berubah kelak dan tidak terus-terusan membuat orang tuanya susah dengan kelakuannya.
Pak Ali juga sudah menanggap Adam sebagai anaknya sendiri, karena Ia menghabiskan banyak waktunya bersama Adam untuk melatih pemuda tersebut ilmu silat.
Pak Ali tersenyum teduh, Ia dengan sikap penuh kebapakan berkata dengan tenang pada Adam, "Ingat kamu pernah bertanya pada Bapak, kenapa orang tuamu tidak pernah mau datang untuk menjemputmu ke Penjara?"
Adam yang saat itu sedang menyandarkan kepalanya dengan malas diatas jok kursi, melirik Pak Ali sekilas. Ia berkata dengan cuek, "Mereka malu kali punya anak kayak saya, Pak."
"Kalau mereka malu, seharusnya mereka akan membiarkanmu tetap berada dalam penjara selamanya. Mereka seharusnya tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membayar pengacara dan juga memanfaatkan pengaruh mereka untuk mengeluarkanmu." Balas Pak Ali membalikan ucapan Adam.
Adam tidak senang dengan topik itu dan sebisa mungkin menghindar untuk membahasnya, karena itu Ia dengan asal-asalan berkata, "Bisa saja karena mereka malu melihat anaknya berada dalam penjara, Pak."
Pak Ali tertawa mendengar kalimat Adam, "Kalau mereka malu, seharusnya mereka akan membiarkanmu berada didalam sana lebih lama, Nak. Dengan begitu, mereka tidak perlu repot-repot memikirkan anaknya yang akan membuat keributan lagi dimasa depan."
Jleb.
Ucapan Pak Ali tepat mengenai ulu hati Adam, namun karakternya yang keras kepala masih menolak untuk menerima penjelasan seperti itu. Dengan ekspresi tidak terima Adam berkata, "Buktinya sekarang saya dibiarkan sebulan berada dalam penjara."
Pak Ali tertawa kecil, Ia tidak kesal dengan Adam yang menunjukkan sikap seperti itu. Ia paling kenal dengan karakter Adam, "Selama sebulan ini, apa itu yang kamu simpulkan?"
Adam jelas kesal, dia tidak menjawab pertanyaan pak Ali dan hanya diam sebagai bentuk jawabannya.
Pak Ali menasehati Adam dengan sabar, "Nak, orang tuamu menaruh harapan besar terhadapmu. Kamu adalah pewaris mereka yang diharapkan dapat menggantikan mereka dimasa depan. Lihat dirimu yang sekarang!"
Adam sadar kemana arah pembicaraan ini. Jika saja Ia bisa meloncat keluar saat ini, Ia akan melakukannya. Atau jika yang bicara adalah ayahnya, Ia akan langsung membentaknya dan meminta diturunkan saat itu juga.
Namun, ini adalah pak Ali. Guru silatnya dan satu-satunya orang yang mendapat hormat darinya, Adam terpaksa diam dan memalingkan wajahnya keluar.
"Naik, jika saat ini ayahmu tiada dan kamu menjadi kepala keluarga Widjaja. Apa yang dapat kamu lakukan untuk keluargamu?"
Pertanyaan pak Ali tenang, namun menyimpan maksud yang dalam. Bahkan Adam pun sampai kembali memalingkan wajahnya dan melihat pak Ali, seolah sedang mempelajari maksud tersembunyi dibalik pertanyaan yang diajukan oleh Pak Ali.
Seolah tidak peduli dengan dengan ekspresi Adam, Pak Ali melanjutkan pertanyaan yang lain yang lebih jujur dari sebelumnya, "Dengan karakter dan kemampuanmu, apa kamu dapat membuat keluarga ini bertahan atau malah menghancurkannya?"
Untuk pertama kalinya, dada Adam serasa ditusuk oleh sembilu. Pertanyaan itu sangat sederhana namun mengenai dasar harga diri Adam.
Cara kejam Adam untuk membuat Silvi bicara, benar-benar efektif dan memberi tekanan piskologis yang besar terhadap mental Silvi. Dibanding rahasia yang dijaganya, kehormatannya jauh lebih penting. Silvi tidak bisa mebayangkan, jika dirinya akan diperkosa secara ramai-ramai oleh orang-orang brutal ini. Membayangkannya saja sudah membuatnya sangat ketakutan apalagi harus mengalaminya secara langsung?"Saya akan bicara, saya akan bicara!" Isak Silvi ketakutan. Bahkan, tanpa Adam perlu bertanya, Silvi dengan sukarela menceritakan semua yang ia ketahui dan tugasnya, adalah membuat nama dan citra Adam rusak di dalam perusahaan. Semua sudah direncanakan dengan sangat matang. Jika rencana mereka berhasil, nama Adam tidak hanya rusak di mata publik tapi juga internal perusahaannya. Jika begitu, tidak akan ada yang menghormati Adam jika ia memimpin perusahaan di masa depan nantinya.Meski menurut Adam, informasi yang diberikan oleh Silvi masih tidak lengkap dan banyak detail yang terlewatka
Jantung Silvi bergemuruh kencang, saat melihat Adam mulai masuk ke dalam ruangan. Padahal saat itu, Adam terlihat cuek, seperti tidak menganggapnya ada sama sekali di dalam ruangan itu.Tidak hanya itu, Adam dengan acuh tak acuh memperhatikan sekeliling ruangan tempat Silvi disekap.Tidak lama, seorang lelaki berbadan tegap menyusul masuk ke dalam ruangan dengan membawa sebuah kursi untuk Adam duduk.Saat itu, Silvi berusaha keras untuk menenangkan dirinya. Meski sebenarnya, ia ingin menanyakan tentang Andre dan yakin kalau supir tampan tersebut yang telah menculiknya. Namun, setelah melihat Adam muncul, ia langsung menebak, jika Andre adalah orang suruhan Adam untuk menjebaknya. "Pak- pak Adam, apa maksudnya semua ini? Kenapa saya disekap di sini? Apa salah saya?"Silvi bersikap seolah-olah dia tidak memiliki kesalahan apapun dan tidak layak diperlakukan seburuk itu. Dia berusaha meyakinkan dirinya sendiri, jika penculikan dirinya adalah suatu kesalahan.Bukannya langsung menjawab p
Audy tampak begitu senang, ketika membaca pesan yang baru saja masuk ke dalam ponselnya. Ia bahkan segera menunjukkan isi pesan tersebut pada sepupunya, Wika."Ka, lihat deh! Si Silvi baru saja dapat promosi kenaikan jabatan dan juga kenaikan gaji. Hahaha, udah berhasil jadi mata-mata kita di perusahaannya Adam. Kini, ia malah dapat penghargaan! Beruntung banget anak itu!"Silvi adalah sepupu jauh Audy dan sekaligus menjadi perpanjangan mata Audy untuk mengawasi Adam. Itu sebabnya, ia bisa tahu setiap kegiatan Adam di perusahaan dan juga, jadwalnya di Bali.Dengan bantuan Silvi juga, Audy bisa dengan mulus memasang jebakannya untuk Adam. Sekarang, Audy merasa telah menjadi pemenang dengan berhasil membalaskan dendamnya pada Adam dan Nadya.Bagaimana tidak?Dengan adanya isu skandal ini, nama Adam telah tercoreng tinta hitam dan secara tidak langsung, ikut mencoreng reputasi perusahaan Widjaja di mata publik.Hanhya dengan sedikit gorengan isu untuk memanaskan situasi, berita ini sema
Staf Adam harus pulang terlebih dahulu, begitu urusan bisnis mereka di pulau Bali rampung. Perjalanan bisnis mereka kali ini, membawa banyak pengalaman baik dan buruk sekaligus. Baik karena urusan bisnis mereka yang berjalan lancar dan bisa dikatakan sukses. Mereka berhasil mengunci transaksi untuk pembelian tanah yang akan menjadi cabang dari perusahaan Widjaja Grup nantinya, khususnya untuk wilayah Timur.Dan berita buruknya, atasan mereka justru tersandung kasus negatif yang sedikit mencoreng nama perusahaan dan semua itu semakin diperparah oleh media yang membuat noda hitam di atas nama Adam semakin tebal. Hanya saja, setelah seminggu berlalu dan respons cepat perusahaan, membuat berita tentang Adam menghilang dengan sendirinya.Begitu para staf ini menginjakan kaki di Bandara, masing-masing mereka mendapat notifikasi pesan di ponsel mereka."Eh, ini beneran?" Teriak salah seorang staf wanita yang pertama kali membaca isi pesan tersebut melonjak senang, penuh suka cita."Beneran
"Sis, semua- semua ini tidak seperti yang kamu lihat!" Jelas Nadya dengan suara sedikit gugup saat hanya tinggal mereka berdua. Ia khawatir, jika Siska salah paham terhadapnya. Kenyataannya, tidak ada sesuatu istimewa yang terjadi antara dirinya dengan Andre, selain hubungan pekerjaan. Sebelum Siska datang, kebetulan Nadya sedang curhat tentang masalah yang sedang ia hadapi dan mereka larut dengan suasana saat itu dan entah kapan, tangan mereka sudah bertaut tanpa Nadya sadari.Siska hanya tersenyum tipis dan terkesan acuh tak acuh saat melihat kegugupan Nadya, "Memangnya, apa yang aku lihat?""Hmn, itu..." Nadya terlihat bingung bagaimana menjelaskan situasinya tanpa terlihat ada masalah yang coba ia sembunyikan.Mau tidak mau, Nadya harus menjelaskan dari awal, kenapa ia bisa berada bersama Andre siang itu. Semua itu, hanya kebetulan. Karena tujuan mereka sebenarnya hanya membicarakan urusan bisnis semata. Nadya lalu, menjelaskan jika Andre adalah kakak tingkatnya waktu di universi
"Saya menduga, jika Silvi mengetahui tentang wanita yang menjebak pak Adam kemarin."Kening Adam berkerut dan rasa penasarannya terusik, "Bagaimana kamu tahu?"Ani menjelaskan, jika setelah Adam memanggil mereka semua untuk ditanyai pada siang sebelumnya. Silvi berkata pada Ani dan rekan-rekannya yang lain, jika Adam adalah seorang penjahat wanita alias playboy. Ia juga mengatakan, jika Adam pernah dipenjara karena kasus yang melibatkan wanita di masa lalu. Silvi bahkan juga menyebutkan nama mantan Adam yang berprofesi sebagai artis.Tidak hanya satu kasus, Silvi dengan gamblang menceritakan semua kasus yang pernah menyeret Adam berurusan dengan hukum di masa lalu."Jadi, tidak heran jika bapak sampai tersandung kasus seperti ini. Begitu kata Silvi, pak." Jelas Ani dengan eskpresi yang terlihat rumit. Sama seperti rekannya yang lain, Ani tidak percaya dengan gosip yang ditebar oleh Silvi. Karena selama ini, ia mengenal Adam sebagai karakter pemimpin yang baik hati.Ani menduga, jika S
Efek dari beredarnya video pelecehan tersebut mulai meluas, setelah beberapa media mulai memberitakannya. Karena keesokan harinya, kantor Widjaja Grup dan beberapa anak perusahaan mereka mulai didemo oleh banyak orang, mulai dari beberapa LSM, masyarakat hingga mahasiswa yang mengutuk keras pelecehan yang dilakukan Adam dan menuntut Adam dihukum berat.Berbagai macam cercaan dan tuduhan ditujukan pada Adam dan membuat citra Adam semakin buruk dimata publik.Hal ini memaksa Eka Widjaja mengambil langkah antisipasi dengan mengumumkan, bahwa perusahaan sedang menyelidiki masalah ini hingga tuntas dan untuk meredakan kemarahan publik, Adam untuk sementara waktu terpaksa di nonaktifkan dari perusahaan.Sementara itu, di hotel tempat Adam menginap.Adam dan sekelompok tim pengawal sedang terlibat diskusi serius tentang kasus yang menimpa Adam saat ini.Tim keamanan Adam, dibantu oleh tim yang dikirim oleh ayahnya, bekerja keras untuk mengungk
Nadya begitu syok saat menerima kiriman video dari sebuah nomor tidak dikenal. Pertama, ia coba mengabaikannya, karena merasa tidak kenal dengan si pemilik nomor. Apalagi nomor tersebut tidak ada di dalam daftar kontaknya.Namun, saat Nadya bermaksud menghapus dan memblokir nomor tersebut, ia dikejutkan dengan thumbnail video yang menunjukkan gambar suaminya."Video mas Adam?" Gumam Nadya penasaran dan akhirnya, ia memutar video tersebut.Baru melihat tampilan pertama dari video tersebut, Nadya langsung syok.Nadya merasakan dunia seakan berputar lebih kencang dan membuat pijakannya menjadi goyah."Astaga! Ini- ini tidak mungkin mas Adam." Ujar Nadya coba menyangkalnya.Namun, semakin lama ia menonton video tersebut, ia semakin tidak bisa membantah jika pria yang di dalam video tersebut adalah benar suaminya.Nadya kalut, ia merasa asing dengan sosok Adam yang ada di dalam video. Perasaannya begitu hancur pa
Adam bangun keesokan harinya, menjelang subuh dengan kepala sedikit berat. Ini pertama kalinya Adam minum sampai semabuk ini, setelah masa jahilnya dulu. Ternyata dirinya tidak sekuat dulu, baru beberapa gelas dan ia sudah begitu pusing. Adam tidak ingat apa yang terjadi setelah ia meninggalkan diskotik. "huft, sepertinya aku memang tidak cocok minum alkohol lagi!" Keluh Adam sambil mengusap wajahnya. Seelah itu, Adam coba bangun dan ia terkejut saat mendapati dirinya sudah mengenakan kimono. "Siapa yang mengganti pakaianku?" Gumam Adam heran. Tubuhnya juga sudah bersih, tidak ada lagi aroma alkohol yang menempel dibadannya. Adam memutuskan untuk mengabaikannya untuk sementara waktu dan menanyakannya pada pengawal pribadinya setelah mandi. Tidak lama kemudian, setelah Adam selesai mandi dan mengganti pakaian, ia memanggil dua pengawal pribadinya ke ruangannya. "Terimakasih, kalian telah mengganti pakaianku! Aku benar-benar mabuk semalam dan tidak ingat apa yang terjadi. Kala
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments