Share

Bab 185. Pasangan Yang Manis

Andin melayangkan tangannya hendak memeluk Haidar. Namun, sang suami sudah tidak ada di sampingnya. “Boo, kamu di mana.” Dengan mata yang masih terpejam, Andin meraba tempat tidur suaminya.

Ia terpaksa membuka mata, walau masih sangat mengantuk. Ia menyipitkan mata untuk memperjelas penglihatannya. “Baru jam enam pagi. Ke mana dia? Bukannya dia masih cuti,” gumam Andin sambil menguap.

Andin turun dari tempat tidur dengan malas. Dengan langkah yang gontai ia masuk ke kamar mandi untuk mencuci mukanya. Ia masih sangat mengantuk karena mereka tidur sudah terlalu larut malam.

Andin keluar dari kamarnya masih menggunakan baju tidur bergambar kelinci, baju yang sama dengan baju yang dipakai Haidar.

“Ini bukti yang kuat untuk melawan mereka.” Baron menyodorkan amplop besar berwarna coklat kepada tuannya. Kini mereka berada di taman samping rumah. Di saung kecil di pinggir

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status